Berbagai Cara Unik Warga Jateng Rayakan HUT RI ke-79, dari Pengibaran Bendera di dalam Kolam hingga Penerbangan Lampion Harapan
Berbagai cara dilakukan warga Jateng untuk memperingati hari kemerdekaan. Semua mereka rela lakukan sebagai wujud kecintaan pada tanah air
Pada tanggal 17 Agustus 2024 nanti, Republik Indonesia akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-79. Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia dalam memperingati hari kemerdekaan.
Di Jawa Tengah, berbagai cara dilakukan warga untuk memeperingati agenda tahunan itu. Ada yang menerbangkan lampion, membuat kain bendera yang amat panjang, hingga melakukan pengibaran bendera di dalam kolam.
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
-
Kapan HUT RI ke-78 dirayakan? Tahun 2023 ini, bangsa Indonesia akan merayakan hari jadi kemerdekaan yang ke-78.
-
Kapan logo HUT ke-79 RI diluncurkan? Logo HUT ke-79 Republik Indonesia resmi diluncurkan pada Senin (24/6/2024) di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Apa tema HUT ke-79 RI tahun ini? Tema hari kemerdekaan RI tahun 2024 ini adalah ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’.
-
Kapan acara HUT RI ke-78 berlangsung? Peringatan HUT ke-78 RI berlangsung meriah di Istana Merdeka dengan dihadiri banyak artis Tanah Air.
Berbagai pertunjukkan itu rela mereka lakukan sebagai bentuk ekspresi kecintaan terhadap tanah air mereka tercinta. Berikut selengkapnya:
Terbangkan Lampion Harapan
Menyambut hari kemerdekaan, warga di Desa Tirtomarto, Cawas, Klaten, menerbangkan lampion yang telah diisi tulisan dan harapan untuk Indonesia.
Setelah penerbangan lampion itu, acara dilanjutkan dengan Festival Gejog Lesung yang diikuti oleh 10 kelompok dewasa dan anak-anak. Acara tersebut juga dilakukan untuk mengenalkan potensi desa setempat dan budaya tradisional.
“Kita ingin melambungkan keinginan warga, kita mencoba menerbangkan angan-angan kita untuk Desa Tirtomarto ke depannya,” ujar Kepala Desa Tirtomarto, Agung Nugroho, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
Kibarkan Bendera Berukuran Panjang
Masih dari Klaten, tepatnya di Kecamatan Prambanan, warga mengibarkan bendera sepanjang 325 meter. Bendera merah putih itu dipasang mengelilingi permukiman dan lahan pertanian warga. Warga membuat bendera berukuran panjang itu dengan dana swadaya. Total biaya yang dihabiskan untuk membuat bendera itu adalah Rp7 juta.
- Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan
- Kisah Tragis Lomba Panjat Pinang HUT RI, Seorang Peserta Meninggal karena Tertimpa Peserta Lain
- Intip Keindahan Kampung Lamping Garut yang Syahdu Selepas Hujan, Pemandangan Taman di Halaman Rumah Bikin Betah
- Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera
Pembuatan bendera itu mereka lakukan untuk kedua kalinya setelah mereka sempat melakukannya pada tahun 2023 lalu. Untuk pembuatan itu, warga melakukan gotong-royong dan menghabiskan waktu selama tiga minggu. Semua dilakukan warga mulai dari membeli bahan, menjahit, hingga memasang.
“Bikin sendiri. Kebetulan ada warga kita yang mempunyai usaha di bidang jahit,” kata Rismianto, salah seorang warga yang membuat bendera berukuran panjang itu.
Pengibaran Bendera di dalam Kolam
Kolam Umbul Ponggok Klaten menjadi tempat pengibaran bendera di dalam kolam. Langsung menerima bendera, tiga orang penyelam langsung bergerak ke tempat pengibaran yang ada di dalam air.
Tak hanya di dalam air, bendera yang dikibarkan kemudian ditarik hingga muncul di atas permukaan air.
“Senang banget. Seru sih, beda saja. Biasanya kan upacara di darat, sekarang upacaranya di dalam air,” kata Tere, salah seorang penyelam dan pengibar bendera, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
Arak-Arakan Bendera Merah Putih
Di Kabupaten Semarang, warga memperingati hari kemerdekaan dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter. Tak hanya dibentangkan, bendera tersebut kemudian diarak di jalan utama yang berada di Kecamatan Tuntang. Berbagai elemen warga serta relawan mengaku senang mengikuti kegiatan itu. Tantangannya hanyalah hembusan angin yang membuat bendera merah putih semakin berat.
Tak hanya membentangkan bendera merah putih, kelompok warga yang lain mengarak gunungan yang diisi beragam hasil bumi. Mereka berjalan sejauh 3 km dari Lapangan Desa Karanganyar hingga Lapangan Desa Tlogo. Acara itu diadakan sebagai wujud untuk meningkatkan jiwa nasionalisme di tengah warga.
“Jadi kita harus guyub rukun, gotong royong, Bersatu padu, dan masyarakat di sini mencintai tanah air, mencintai ibu pertiwi, dan mencintai para pahlawan yang berjasa buat Indonesia merdeka,” kata Pujiono selaku ketua karnaval.