Beredar Kabar Status Gunung Slamet Meningkat, Ini Tanggapan BPBD Banyumas
BPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
BPBD memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Beredar Kabar Status Gunung Slamet Meningkat, Ini Tanggapan BPBD Banyumas
Pada Selasa (1/8), beredar kabar status Gunung Slamet mengalami peningkatan dari Level I menjadi Level III atau Siaga tanpa melewati Level II atau waspada.
Terkait hal tersebut, BPBD Kabupaten Banyumas memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada peningkatan aktivitas vulkanis di Gunung Slamet.
“Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,”
kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Bagaimana karakteristik Gunung Slamet? Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan".
-
Siapa yang dipercaya bersemayam di Gunung Slamet? Dewa-dewa utama yang dipercayai bersemayam di Gunung Slamet antara lain Dewa Brahma, pencipta alam semesta, dan Dewa Wisnu, pemelihara dunia.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Apa yang diyakini sebagai tempat bersemayam makhluk gaib di Gunung Slamet? Mitos Gunung Slamet yang pertama, yaitu puncaknya konon menjadi tempat bersemayam makhluk gaib. Ada beberapa alasan yang mendukung kepercayaan tersebut.
-
Siapa yang diyakini sebagai penunggu Gunung Slamet? Manusia kerdil ini dipercaya merupakan penunggu Gunung Slamet yang sudah hidup sejak lama.
-
Mengapa keberadaan satwa langka di lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
Terkait dengan kabar tersebut, Budi mengimbau pada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing. Menurutnya, setiap informasi kebencanaan harus menggunakan sumber informasi yang pasti baik itu dari pemerintah, BPBD, maupun PVMBG.
Saat dihubungi, salah seorang tokoh masyarakat Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi, memastikan hingga saat ini Gunung Slamet masih berstatus normal atau level I.
“Yang pasti sampai saat ini status Gunung Slamet masih normal. Mungkin kabar tersebut berasal dari pemberitaan beberapa tahun lalu saat Gunung Slamet berstatus siaga,"
kata Sukedi dikutip dari ANTARA.
Sukedi mengatakan, ia sering ikut membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena secara kebetulan rumahnya cukup dekat dengan Pos PGA Slamet. Menurutnya, jika jumlah gempa di Gunung Slamet mencapai ratusan kali, hal itu merupakan gempa-gempa embusan yang diduga muncul akibat pelepasan gas di sekitar puncak dan tidak sampai menimbulkan bahaya. “Meskipun demikian masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Sukedi.
Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019. "Namun sampai saat ini, belum ada peningkatan aktivitas maupun status Gunung Slamet, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang," pungkasnya.