Bahas Krisis Akibat Corona Bareng Deddy Corbuzier, Ganjar: Buka Ekspor Seluas-luasnya
Berbagai persoalan pelik muncul selama pandemi Virus Corona ini belum berakhir. Mulai dari krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis sosial, dan bermacam-macam krisis lainnya. Hal itulah yang menjadi perhatian dalam diskusi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan Deddy Corbuzier.
Berbagai persoalan pelik muncul selama pandemi Virus Corona ini belum berakhir. Mulai dari krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis sosial, dan bermacam-macam krisis lainnya. Hal itulah yang menjadi perhatian dalam diskusi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Deddy Corbuzier.
Dalam diskusi itu, Ganjar dan Deddy membahas banyak hal. Deddy sendiri banyak bertanya pada Ganjar soal cara mengendalikan penyebaran Virus Corona di Jawa Tengah. Selain itu, mereka juga berdiskusi secara intens tentang krisis ekonomi yang timbul selama masa pandemi ini.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dalam diskusi itu sendiri Deddy Penasaran dengan keadaan ekonomi para pedagang dan masyarakat di Jawa Tengah. Ganjar menjelaskan kalau secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.
Hanya saja Ganjar mengungkapkan bahwa ia terus belajar dari tempat-tempat lainnya dalam menghadapi penyebaran Virus Corona. Walaupun tak bisa dipungkiri ada masyarakat yang tidak suka atas setiap kebijakan yang dikeluarkan.
“Misalnya saja di Kota Tegal diterapkan PSBB. Sampai kalau malam lampu alun-alun dan jalan raya dimatikan. Sekarang rakyatnya protes, apalagi yang pedagang kaki lima. Mereka marah-marah, maki-maki, dan sebagainya,” kata Ganjar dilansir dari akun YouTube-nya pada Senin (4/5).
Bahaya Baru Selain Penularan Virus
©YouTube/Ganjar Pranowo
Dalam diskusi itu Deddy mengungkapkan soal bahaya krisis ekonomi yang muncul akibat diterapkannya PSBB. Menurutnya ketika ekonomi anjlok maka kelaparan terjadi dan setelah itu ada faktor sosial, keamanan, dan sebagainya yang muncul. Bahkan bisa membunuh lebih banyak dibandingkan virusnya.
“Lalu ada cara apa lagi selain PSBB?” tanya Deddy.
Menjawab pertanyaan itu Ganjar memberi contoh negara China Taipei dan Hongkong yang tidak menerapkan Lockdown dan PSBB dalam mengendalikan penyebaran virus
“Dengan begitu ekonomi tetap menggelinding. Saya mencontoh negara-negara tersebut. Sekarang tugas kita tinggal mengedukasi dengan sedikit represif. Kita menyuruh warga untuk tertib. Yang tidak tertib silahkan saja beri punishment ke dia,” ujar Ganjar dilansir akun YouTube pribadinya.
Buka Ekspor Seluas-luasnya
Ganjar menerangkan kalau ekonomi Indonesia bisa maju kalau ekspor dibuka seluas-luasnya. Dia mencontohkan ada salah satu perusahaan produksi APD di Jawa Tengah yang menginginkan ekspor APD.
Pada awalnya Ganjar tidak mengizinkan. Tapi akhirnya perusahaan itu memberi penawaran ke Ganjar dia akan tetap memproduksi APD untuk Indonesia dan sebagiannya disumbangkan gratis tapi sebagian besar APD dikirim ke luar negeri. Mendengar itu Ganjar langsung mengizinkan.
“Kalau Bapak mau saya akan sumbang 50.000 APD dan saya akan jual 100.000 pcs dengan harga lokal. Tapi izinkan saya punya 800.000 saya ekspor dengan harga ekspor,” kata Ganjar Pranowo menirukan penjelasan dari pemilik pabrik APD itu.
Kesempatan untuk Menguasai Ekonomi Dunia
©YouTube/Ganjar Pranowo
Di samping itu, Ganjar menjelaskan alasan ekspor harus dibuka seluas-luasnya karena permintaan empon-empon dari Tiongkok sedang tinggi-tingginya. Dia menjelaskan komoditas seperti jahe merah, temulawak, dan sereh makin dicari di Tiongkok. Maka dari itu dia mengharapkan produksi yang menjadi komoditas dunia ditingkatkan.
“Justru hari ini kesempatan kita mengonsolidasi komoditas yang menjadi unggulan dunia. Kalau itu menjadi unggulan dunia, maka harusnya dikasih insentif, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, tapi produksi ditingkatkan. Soalnya dunia butuh kok. Di sinilah kesempatan kita untuk menguasai,” jelas Ganjar dilansir dari akun Youtube-nya.
Ganjar: Seluruh Dunia APD Harus Bergantung ke Indonesia
Ganjar kemudian mengkritik kebijakan impor APD yang dilakukan pemerintah. Waktu itu pemerintah mengimpor APD dari China dan setelah diteliti lagi APD itu ternyata buatan Indonesia. Menurut Ganjar, kemungkinan pabrik APD itu hanya ada di dua tempat, yaitu Jawa Barat atau Jawa Tengah.
“Karena katanya industri garmen terbesar di dunia itu ada di Asia dan itu ada di Indonesia. Artinya kalau industri garmen itu mau switch ke APD, terus kita bilang,’Seluruh dunia APD harus bergantung ke Indonesia,’ beres kali mas,” terang Ganjar kepada Deddy.