Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie
Kelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.
Bagi kebanyakan orang, kelenteng yang paling terkenal di Kota Semarang adalah Kelenteng Sam Poo Kong. Walaupun terkenal, namun kelenteng itu masih kalah besar dengan Kelenteng Tay Kak Sie. Kelenteng Sam Poo Kong merupakan kelenteng yang paling tua di Semarang, sementara itu Tay Kak Sie adalah kelenteng terbesarnya.
Kelenteng Tay Kak Sie terletak di Jalan Lombok, Kota Semarang. Kelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Semarang? Sementara itu Prapan Disyatat mengaku terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
-
Apa itu Sekaten? Sekaten berasal dari kata "Syahadatain", yang dalam Islam merujuk pada dua kalimat syahadat, yakni pernyataan iman kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
-
Kapan Kelenteng See Hien Kiong didirikan? Kelenteng See Hien Kiong ini berdiri pada 1861 dan awalnya diberi nama Kwan Im Teng sebagai penghormatan kepada Dewi Kwan Im.
Berikut selengkapnya:
Tempat Pemujaan Para Dewa Dewi
Dikutip dari website Indonesiakaya.com, pada awalnya Kelenteng Tay Kek Sie digunakan untuk pemujaan Dewi Welas Asih Koan Sie Im Po Sat. Seiring waktu, kelenteng itu menjadi tempat pemujaan berbagai Dewa Dewi dari aliran Tao maupun Konfusianisme.
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, sebelum bangunan kelenteng berdiri, sudah ada lebih dulu bangunan pemujaan Dewi Kwan Si Im Po Sat. Baru kelenteng itu dibangun di atas pekarangan kebun pada tahun 1771.
Hingga kini, terdapat dualism penetapan pembangunan kelenteng yaitu antara tahun 1746 saat tempat pemujaan Dewi Kwan Si Im Po Sat dibangun, atau saat bangunan kelenteng dibangun pada tahun 1771.
Kaya Ornamen dan Simbol
Seperti kelenteng pada umumnya, Kelenteng Tay Kak Sie memiliki banyak ornamen dan simbol. Patung Budha Gautama terletak di bawah pohon Bodhi yang berarti rindang dan damai. Atap kelenteng berhiaskan sepasang naga yang memperebutkan matahari merupakan simbol penjaga kelenteng dari pengaruh jahat.
- Sering Dikira Kembar dari Kecil, Dua Wanita Ini Kaget usai Temui Fakta Mengejutkan
- Fakta Menarik Kemang Jakarta Selatan Sebelum Tahun 2000, Kampung yang Disasar Ekspat karena Jauh dari Hiruk Pikuk
- 5 Fakta Burung Kedasih Si Burung Licik dan Cerdik, Punya Suara Seram yang Khas
- Fakta Menarik Desa Nunuk Baru di Majalengka, Sudah Ada Sebelum Kabupatennya Lahir
Sementara itu, terdapat pula patung singa jantan dan singa betina yang disimbolkan sebagai penolak bala dan dilambangkan sebagai keadilan dan kejujuran. Pada daun pintu kelenteng, terdapat lukisan sepasang panglima perang Qie Lan Pu Sa dan Wei Tuo Pu Sa. Tak jauh dari pintu masuk terdapat tempat abu hio besar yang diapit oleh dua lilin yang tak pernah mati sepanjang tahun.
Pernah Hampir Kebakaran
Pada 21 Maret 2019, rumah abu di dekat Kelenteng Tay Kak Sie mengalami kebakaran dan tinggal menyisakan puing-puing. Akibat peristiwa ini, satu orang tewas. Saat peristiwa itu, banyak media yang mengira Kelenteng Tay Kak Sie-lah yang terbakar. Salah satu penyebabnya, rumah abu itu bentuknya mirip dengan kelenteng dan letaknya persis di sebelah kelenteng.
Pada hari-hari tertentu, Kelenteng Tay Kak Sie mengadakan berbagai upacara keagamaan. Namun pengunjung kelenteng tak hanya berasal dari kalangan etnis Tionghoa. Masyarakat sekitar pun turut meramaikan dan ikut menyaksikan berbagai pentas kesenian yang diadakan di kelenteng itu.