Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said
Di desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said
Di desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said
Di tengah kawasan hutan pinus yang berada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, terdapat sebuah kampung tua. Dulunya kampung itu dihuni oleh para pengembara.
Desa itu bernama Temboro. Perangkat Desa Temboro, Pak Ratikno, mengatakan bahwa nama “Temboro” artinya tempat orang mengembara.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana desa Abad Pertengahan itu ditemukan? Di Lower Harz, hampir 200 desa misterius dan sepi dari Abad Pertengahan yang telantar diketahui dari temuan permukaan pada peta sejarah atau dapat diidentifikasi dalam model medan digital. Namun, hanya sedikit dari situs-situs ini yang diselidiki secara intensif oleh para arkeolog.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Di mana desa Abad Pertengahan yang ditemukan? Para arkeolog baru-baru ini melaporkan penemuan menakjubkan setelah menggali reruntuhan desa Abad Pertengahan yang telantar di dekat Harzgerode, Jerman.
-
Kapan Desa Bawah Tanah Zaman Perunggu ini didiami? Bukti yang digali sejauh ini mengungkapkan situs itu diduduki sampai periode Romawi dan kemudian tampaknya ditinggalkan sampai desa abad ke-4 atau ke-5 Masehi dibangun.
Pada zaman dulu, Desa Temboro menjadi salah satu tempat persembunyian Raden Mas Said (Pendiri Keraton Mangkunegaran) dari kejaran pasukan Belanda.
Di Desa Temboro, Raden Mas Said mengajari para warga bercocok tanam. Hingga pada akhirnya banyak warga yang bercocok tanam di Desa Temboro.
“Sawah itu dulunya perkampungan. Karena dibuat lahan pertanian masyarakatnya pindah agak ke sana,” kata Pak Ratikno dikutip dari kanal YouTube Wonogiren.
Pak Ratikno bercerita, dulu di sawah tersebut ada sebuah tongkat. Tongkat itu ditancapkan di bagian tengah-tengah sawah.
Saat bersembunyi di Desa Temboro, warga gotong-royong memberi makan Raden Mas Said. Hingga kini tak jauh dari sawah itu terdapat sebuah batu yang dulu difungsikan sebagai tempat perapian.
“Dari dulu batunya memang seperti ini. Walaupun hujan api yang dinyalakan di batu ini tetap menyala,” kata Pak Ratikno.
Menurut Pak Ratikno, hingga saat ini masih ada peninggalan Raden Mas Said berupa saluran irigasi dan sebuah dam yang dinamakan “Dam Poro Wali”.
- Kisah Danau Cilala, Jadi Tempat Santai Warga Bogor dengan Ragam Cerita Misterius
- Kisah di Balik Desa Malingmati Bojonegoro, Konon Maling yang Nekat Beraksi di Sini Selalu Tertangkap
- Kisah Kampung Kedung Glatik, Desa Jawa Kuno Berusia Ratusan Tahun yang Akan Ditenggelamkan
- Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Hingga kini, di desa itu ada beberapa tempat yang dianggap sebagai petilasan Raden Mas Said. Salah satunya adalah sebuah goa kecil tempat dia dulu bertapa.
Suasana sejuk terasa di sepanjang perjalanan menuju goa melewati jalan setapak yang sedikit mendaki.
Pak Ratikno mengatakan kalau tempat pertapaan itu sering dikunjungi warga, terutama bagi warga yang hendak mencalonkan diri sebagai kepala desa.