Kisah Desa Buluh Awar di Deli Serdang dan Berdirinya Gereja Berusia 134 Tahun, Dulu Pusat Penyebaran Agama Kristen
Desa Buluh Awar memegang peranan penting dalam penyebaran Agama Kristen Protestan yang ada di wilayah Karo.
Desa Buluh Awar memegang peranan penting dalam penyebaran Agama Kristen Protestan yang ada di wilayah Karo.
Kisah Desa Buluh Awar di Deli Serdang dan Berdirinya Gereja Berusia 134 Tahun, Dulu Pusat Penyebaran Agama Kristen
Desa Buluh Awar, yang terletak di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara telah menjadi pusat penyebaran agama Kristen Protestan sejak dahulu kala.
Sejarah penyebaran agama Kristen Protestan di Buluh Awar dimulai pada awal abad ke-19, ketika para misionaris dari Belanda tiba di daerah ini.
Mereka mendirikan sebuah gereja sederhana berbahan kayu dan daun kering dengan menara kubah salib yang tinggi.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Dimana lokasi desa percontohan di Deli Serdang? Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang terpilih menjadi peserta dalam lomba desa/kelurahan terbaik tingkat Sumatra Utara tahun 2023.
-
Di mana Desa Sriamur ada? Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, jadi hal yang mengasyikkan saat bulan Ramadan.
-
Kapan Desa Sekar Gumiwang muncul? Pada masa kemarau panjang tahun 2023, desa-desa yang tenggelam karena pembangunan Waduk Gajah Mungkur muncul lagi ke permukaan.
-
Di mana Desa Alur Jambu berada? Desa tersebut bernama Desa Alur Jambu, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang.
-
Dimana situs keagamaan itu ditemukan? Situs ini ditemukan selama penggalian di Kastil Midas yang berada di Lembah Midas Yazilikaya distrik Han Eskisehir, Turki bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang dipimpin oleh Yusuf Polat dari Universitas Anadolu.
Saat ini, gereja bernama Batak Karo Protestan (G.B.K.P) tersebut menjadi ikon, sekaligus museum penyebaran Kristen sejak tahun 1890 oleh seorang pendeta asal Belanda, H. C Kruyt.
Selain itu, warga di desa ini terkenal ramah dan masih menjunjung tinggi nilai kearifan lokal setempat.
Pengunjung bisa mengetahui seputar tradisi turun temurun di sana, salah satunya Kerja Tahun yang merupakan tarian massal untuk menghormati kebersamaan.
Penginjilan Pertama di Karo
Mengutip sumut.jadesta.com, Desa Buluh Awar memegang peranan dalam penyebaran Agama Kristen di wilayah Karo.
Foto: desawisatabuluhawar.deliserdangkab.go.id
Ketika itu, H. C Kruyt datang ke Desa Buluh Awar sebagai upaya untuk mengenalkan Injil kepada masyarakat di sana.
Ketika warga sekitar mulai menerima, ia bersama rombongan lantas menginisiasi pendirian Gereja Batak Karo Protestan dan meresmikannya pada 18 April 1890.
Karena berada di tengah keterbatasan, pembangunan kemudian dilakukan dengan memakai material kayu juga atap berbahan daun.
Gaya arsitek gereja tersebut dianggap mirip dengan desain khas Eropa, dengan sebuah menara mengerucut bermotif salib.
Jadi Desa Rohani di Sumatera Utara
Dalam Youtube Pariwisata Kabupaten Deli Serdang, desa ini kemudian menjadi destinasi religi karena masifnya penyebaran Agama Kristen.
Setelah masyarakat menganutnya, agama ini terus berkembang hingga ke seluruh bagian Sumatera Utara.
Gereja Protestan Karo jadi saksi pengenalan Injil, dan saat ini menjadi museum rohani dengan menampilkan sosok pendeta beserta para ahli agama saat datang dan menyebarkan agama di Desa Buluh Awar.
Kemudian di sana juga terdapat patung Tuhan Yesus Kristus berukuran besar dan berwarna putih yang menyambut para wisatawan.
Ada Rumah Adat Minahasa dan Budaya Khas Setempat
Dari sisi kebudayaan, desa ini masih menjaga warisan kearifan lokal, salah satunya rumah adat Minahasa yang berbentuk panggung. Biasanya, rumah ini dijadikan tempat untuk kegiatan ibadah warga sekitar.
Kemudian, warga juga masih melestarikan tradisi Kerja Tahun yang meningkatkan kebersamaan. Saat pelaksanaannya, upacara ini akan menampilkan tarian bersama-sama juga makanan tradisional khas setempat.
Jika beruntung, wisatawan bisa datang lalu menginap di homestay warga, dan turut mengikuti tradisi turun temurun tersebut.
Menilik Kerajinan Bambu dan Gula Semut
Desa ini juga merupakan desa yang memiliki kerajinan lokal berbahan utama batang bambu.
Di Desa Buluh Awar, pohon tersebut sangat melimpah dan tumbuh secara alami di hutan, lembah, tepi sungai hingga ladang milik masyarakat.
Nama desa ini pun diambil dari bahasa setempat yakni “Buluh” yang berarti bambu, dan Awar berasal dari Awaren yang dalam bahasa Karo yang berarti lubang untuk mengalirkan air secara alami.
Kaya akan bambu, membuat tumbuhan ini kerap dijadikan sebagai bahan bangunan.
Setidaknya saat ini terdapat dua gedung yakni tempat penyimpanan bambu dan rumah KAKR yang merupakan tempat beribadah dan ruang serba guna bagi anak-anak.
Ada buah tangan khas yang dibuat oleh warga setempat, yakni gula semur yang terbuat dari air nira di pohon aren. Gulanya halus, dan cocok menjadi campuran aneka minuman.
Kisah Pendeta H. C Kruyt di dalam museum rohani Gereja Batak Karo Protestan (G.B.K.P).