Kisah Hidup Ratu Sanjaya, Raja Pertama Kerajaan Mataram Kuno
Ratu Sanjaya adalah raja pertama Kerajaan Medang atau yang saat itu lebih terkenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Namanya tercatat dalam beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah Jawa Tengah. Lantas seperti apa sepak terjang Ratu Sanjaya pada masa hidupnya?
Ratu Sanjaya adalah raja pertama Kerajaan Medang atau yang saat itu lebih terkenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Namanya diketahui melalui prasasti Canggal, yang ditemukan di Kecamatan Salam, Magelang, dan prasasti Mantyasih, yang ditemukan di Kampung Manteseh, Magelang Utara.
Prasasti Canggal merupakan prasasti yang dikeluarkan atas perintah Ratu Sanjaya pada 6 Oktober 732 Masehi. Prasasti itu berisi tentang pendirian sebuah lingga serta bangunan candi untuk memuja Siwa di atas sebuah bukit.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Sementara itu, Prasasti Mantyasih menceritakan seorang raja bernama Sanna yang memerintah sebelum Ratu Sanjaya. Setelah Sanna gugur karena diserang musuh, suasana kerajaan yang dipimpinnya menjadi kacau. Kemudian tampil Sanjaya yang disebut dalam prasasti itu sebagai raja pertama Kerajaan Medang.
Lantas seperti apa sepak terjang Ratu Sanjaya pada masa awal-awal berdirinya peradaban Mataram Kuno yang tercatat sejarah itu? Berikut selengkapnya:
Nama Ratu Sanjaya dalam Prasasti
©2015 merdeka.com/kresna
Pada Prasasti Mantyasih, disebutkan bahwa Ratu Sanjaya merupakan raja pertama Kerajaan Medang yang terletak di Pohpitu. Dengan demikian, Pohpitu merupakan ibu kota Kerajaan Medang yang dibangun Sanjaya. Namun hingga saat ini belum diketahui persis di mana letak tempat yang dulunya dinamakan Pohpitu itu.
Melansir dari Wikipedia.org, seorang keturunan Sanjaya bernama Daksottama, memperkenalkan pemakaian Kalender Sanjaya dalam prasasti-prasastinya antara lain prasasti Taji Gunung tahun 910 M, prasasti Timbangna Wungkal tahun 913 M, dan prasasti Tihang tahun 914 M.
Selain itu, nama Sanjaya juga terdapat dalam Prasasti Pupus yang ditemukan di daerah Semarang pada tahun 822 M. Dalam prasasti itu disebutkan kalau Sanjaya telah meninggal dunia.
Ratu Sanjaya dalam Cerita Parahyangan
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Selain pada prasasti, nama Ratu Sanjaya juga tercatat dalam Cerita Parahyangan. Dalam cerita itu, dikisahkan bahwa Sanjaya merupakan raja Mataram. Namun cerita yang ditulis sekitar abad ke-16 itu dinilai terlalu berlebihan dalam memuji kekuatan Sanjaya.
Dalam cerita itu, dikisahkan bahwa Sanjaya selalu menang dalam setiap pertempuran, seperti saat melawan pemberontakan di Sunda dan Galuh. Bahkan dalam cerita itu dikisahkan kalau Sanjaya berhasil menaklukkan Melayu, Kamboja, dan Cina. Padahal menurut catatan sejarah penaklukkan atas Kamboja dan Sumatra saja baru terjadi pada masa pemerintahan Dharanindra, raja ketiga kerajaan Medang.
Hubungan Ratu Sanjaya dengan Rakai Panangkaran
©wikimedia.org
Rakai Panangkaran merupakan raja Kerajaan Medang kedua setelah Ratu Sanjaya. Semasa pemerintahannya, Rakai Panangkaran mendirikan sebuah bangunan Buddha yang saat ini dikenal dengan nama Candi Kalasan. Namun ada beberapa teori tentang hubungan Rakai Panangkaran dengan Ratu Sanjaya.
Teori pertama mengatakan bahwa Rakai Panangkaran merupakan putra Sanjaya yang beragama Hindu. Sedangkan teori kedua mengatakan bahwa Rakai Panagkaran merupakan putra Sanjaya dan mereka berdua merupakan anggota Wangsa Sailendra yang beragama Buddha. Sementara itu, teori ketiga mengatakan bahwa Rakai Panangkaran bukanlah putra Sanjaya, melainkan anggota Wangsa Sailendra yang berhasil merebut tahta Kerajaan Medang.
Namun dengan ditemukannya prasasti Wanua Tengah III pada tahun 1983, hubungannya menemui titik terang. Berdasarkan analisis dari prasasti itu, Rakai Panangkaran merupakan keponakan dari Ratu Sanjaya. Dia memerintah Kerajaan Medang pada tahun 746 M.