Kisah Hidup Suami Istri Tak Pernah Terjamah BLT, Sang Istri Berjuang Melawan Kanker
Kondisi masyarakat semakin sulit sejak kenaikan harga BBM. Kondisi hidup itulah yang dirasakan Saimin dan Paijah. Seumur-umur, mereka belum pernah tersentuh bantuan BLT. Belum lagi biaya penyakit kanker yang diderita oleh sang istri harus ditanggung sendiri.
Kondisi masyarakat kini sedang sulit. Apalagi kondisi itu diperparah dengan kenaikan harga kebutuhan pokok sebagai imbas dari kenaikan harga BBM.
Kesulitan itu pula yang dirasakan pasangan suami istri asal Pati ini. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kondisi mereka serba kekurangan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bahkan mereka tak pernah sekalipun tersentuh oleh bantuan pemerintah. Belum lagi biaya penyakit kanker yang diderita oleh sang istri harus ditanggung sendiri.
Berikut kisah selengkapnya:
Hidup Serba Kekurangan
©YouTube/Liputan6
Saimin dan Paijah adalah pasangan suami istri asal Kabupaten Pati. Pasangan yang sudah lanjut usia ini hidup dengan kondisi yang benar-benar seadanya.
Bekerja sebagai buruh nelayan, sehari-hari Saiman hanya diupah Rp20 ribu per hari. Kondisi mereka semakin sulit setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
Kesulitan keluarga Saimin tak cukup sampai di situ. Di tengah-tengah kondisinya yang serba sulit, Paijah harus berjuang melawan kanker payudara. Ironisnya perempuan 55 tahun itu harus berjuang sendiri ke rumah sakit tanpa didampingi suaminya untuk pengobatan penyakitnya.
Saiman tidak bisa mengantar karena harus bekerja. Jika tidak bekerja, ia tak akan bisa membayar iuran BPJS untuk membiayai pengobatan istrinya.
Belum Pernah Terjamah BLT
©YouTube/Liputan6
Di tengah kehidupan yang serba sulit, pasangan suami istri itu tidak pernah terjamah BLT dari pemerintah sama sekali, baik bantuan tunai maupun non-tunai. Belum lagi, rumah Saimin dan Paijah cukup memprihatinkan.
Rumah berukuran 4x6 meter itu hanya bisa menjadi tempat berteduh di siang hari. Saat hujan tiba, atap dan dinding rumah itu bakal bocor. Di saat itulah mereka harus mengungsi ke rumah keluarga.
Selain itu, kegiatan mandi dan mencuci harus menumpang ke tetangga. Kehidupan mereka pun menjadi cerminan kondisi warga kurang mampu di tengah kondisi sulit yang disebabkan kenaikan harga BBM.
“Saya pekerjaannya melaut. Tiap hari pulang. Kebutuhan sehari-hari ya dari laut itu. Penghasilan saya juga nggak mesti. Kadang ada, tapi kadang kalau nggak dapat ya Rp20 ribu,” kata Saimin dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Kamis (22/9).