Kisah Inspiratif Desa Kemudo di Klaten, Sulap Limbah Industri jadi Kerajinan Meubel Cantik hingga Punya Mini Market Sendiri
Desa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Desa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Kisah Inspiratif Desa Kemudo di Klaten, Sulap Limbah Industri jadi Kerajinan Meubel Cantik hingga Punya Mini Market Sendiri
Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berbagi inspirasi. Wilayah tersebut telah berhasil memupuk perekonomian warganya melalui pengolahan limbah industri yang berdiri di sana.
Sebagian besar warga kini memiliki pendapatan alternatif, termasuk beasiswa pendidikan.
Desa Kemudo diketahui berada di daerah industri kawasan Jalan Solo-Yogyakarta. Banyaknya pabrik-pabrik yang berdiri di dekat desa, sehingga memunculkan limbah yang melimpah.
Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Bagaimana cara menikmati wisata di Desa Kedungmulyo? Untuk wisatawan, pengelola memiliki sederet paket wisata. Dari segi waktu, ada paket wisata pagi (sunrise) mulai pukul 06.00 WIB dan paket sore (sunset) mulai pukul 04.00 WIB. Pada kedua paket itu, wisatawan akan mendapatkan fasilitas sewa sepeda, minuman, tour guide, dan dokumentasi. Selain itu ada paket wisata lain menyusuri indahnya alam Desa Kedungmulyo, yaitu meyusuri Goa Lowo, bermain air di Sendang Goa Wareh, hingga tracking di Sungai Goa Lowo.
-
Apa itu Desa BRILian? Keberhasilan dan inovasi Desa Trawas membuat wilayah ini meraih penghargaan Desa BRILian dari BRI. Adapun Desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Semangat kolaborasi dianggap berhasil mengoptimalkan potensi desa sehingga mewujudkan ekonomi berkelanjutan.
-
Dimana letak Desa Wisata Jamu Kiringan? Aroma khas rimpang semerbak menyapa di rumah produksi jamu Seruni Putih, Padukuhan Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul (10/3).
-
Bagaimana Dusun Butuh menjadi Desa Wisata BRILian? Dusun Butuh juga dilombakan dalam ajang Desa BRILian pada tahun 2022 dan berhasil masuk lima besar nasional.
-
Dimana Desa Janti yang menjadi contoh desa BRILian ini berada? Desa Janti di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi contoh desa yang berhasil memberdayakan warga setempat di bidang ekonomi.
-
Bagaimana Desa Wisata Osing Kemiren menjaga kelestarian budaya? Masyarakat desa ini masih mempertahankan bentuk rumah sebagai bangunan yang memiliki nilai filosofi. Keistimewaan tersebut masih menjaga tradisi-tradisi yang sudah ada sejak nenek moyang mereka seperti, barong ider bumi, tumpeng sewu, arak-arakan dan seni barong. Masyarakat di Desa Wisata Osing juga hidup berdampingan dengan jiwa gotong royong, tradisi musyawarah yang terus terjaga.
“Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,” kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
Dirikan BUMDes
Agar limbahnya bisa terkelola dengan baik secara ekonomi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lantas didirikan pada 2016 lalu.
Memakai nama “Kemudo Makmur” BUMDes ini yang mengatur pengelolaan dan penjualan produk meubel dari limbah kering industri yang dihasilkan.
Sehari-hari, gudang milik BUMDes menampung barang sisa produksi seperti palet kayu, kardus, kertas, besi dan lainnya.
“Di 2016 itu kami menganalisa agar limbah bisa dikelola. Akhirnya BUMDes didirikan dan bisa memunculkan hasil dari pengolahan limbah palet kayu yang keuntungannya bisa dirasakan masyarakat,” kata dia.
Miliki Produk Meubel Cantik
Hermawan mengatakan bahwa salah satu produk unggulan dari Desa Kemudo yang dihasilkan BUMDes adalah meubel dari palet kayu. Asalnya, dari limbah pengemasan produk susu milik pabrik yang lokasinya tak jauh dari desa.
Karena limbah palet berasal dari kayu jati yang kokoh, maka pihak BUMDes mencoba mengolahnya menjadi produk meubel seperti wallpaper dinding, kursi, meja, plakat medali, tempat telepon genggam dan lain sebagainya.
Produk meubel ini dikerjakan oleh pihak ketiga, dengan pengelolaan yang dilakukan penuh oleh Desa Kemudo. Hasilnya, warga bisa mendapat keuntungan dari penjualan meubel dan unit usaha lainnya di Kemudo.
“Di awal warga sudah bisa dapat benefit rutin sebesar Rp75 ribu, lalu terus naik hingga saat ini mencapai Rp500 ribu per kelapa keluarga, dengan kurang lebih 1.700 an kepala keluarga yang memperoleh,” terangnya.
- Kisah Inspiratif IRT Asal Kaltim Buka Usaha Batik, Modal Awal Rp3 Juta Kini Hasilkan Omzet hingga Rp300 Juta Per Bulan
- Tinggalkan Kota Demi Meneruskan Pekerjaan Ortu, Pemuda Ini Kembangkan Petani Bambu Cendani Untuk Memajukan Perekonomian Desa
- Kisah Inspiratif Pengusaha Kue Tenteng Khas Malino, Bisnis Turun Temurun untuk Berdayakan Anak Putus Sekolah
- Kisah Inspiratif Pemuda Penjual Bakso Goreng Kaki Lima, Sukses Dapat Omzet hingga Rp8 Juta Per Hari
Dari Petani sampai Pedagang Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
Salah satu keuntungan dari penjualan meubel pellet kayu dialihkan untuk fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi warga.
Dari sini, pihak Desa Kemudo melalui BUMDesnya juga bisa memfasilitasi jaminan sosial bagi warga yang tinggal di Kemudo sehingga mampu berdaya secara ekonomi.
Yang menarik, fasilitas BPJS Ketenagakerjaan ini digunakan untuk membantu warga setempat yang bekerja di sektor non formal seperti pertanian dan pedagang. Keuntungan bisa dirasakan warga, terutama saat mengalami musibah kerja.
“Jadi jika ada kecelakaan kerja, semisal petani, bisa mendapat santunan, pedagang, pekerja bengkel. Bahkan yang meninggal bisa mendapat dana tunjangan hingga Rp42 juta dari BUMDes,” terangnya.
Pembagian keuntungan ini dilakukan secara 40:60 persen, di mana warga bisa mendapatkan fasilitas ini hingga 40 persen dan BUMDes sebesar 60 persen.
Miliki Mini Market Sendiri
Keunikan Desa Kemudo lainnya yakni berdirinya mini market Kamajaya Mart. Swalayan ini dihadirkan dari warga dan untuk warga, dengan menjual produk makanan dan minuman dari UMKM Kemudo.
Direktur Operasional BUMDes Kemudo Jaya, Laras Manjali mengatakan bahwa mini market Kamajaya Mart ini memiliki peran menjual aneka produk UMKM dari warga yang kesulitan mengenalkan jualannya.
“Mini market Kamajaya Mart ini kami luncurkan di tahun 2021, setelah kami menimpang peluang usaha yang bakal bertahan setelah pandemi Covid-19,” kata Laras
Menurut Laras, Kamajaya Mart ini mulanya sudah ada sejak 2018 lalu dalam bentuk warung. Kemudian komoditas yang dijajakan adalah sembako. Keunggulannya, sembako yang dijajakan di sana memiliki harga yang lebih murah dibanding mini market yang ada di luar Kemudo.
“Untuk penyediaan barangnya, kami bekerja sama dengan produsen sembako yang ada di Kabupaten Klaten. Setelah menjadi Kamajaya Mart di April 2021, kami menyediakan etalase khusus UMKM milik warga Kemudo dan desa sekitar dengan syarat tertentu,” ucap Laras.
Selain mini market, BUMDes Desa Kemudo juga memiliki unit usaha lainnya yakni kafe kopi kekinian yang letaknya masih satu kawasan dengan Kamajaya Mart. Kafe bernama Terades Coffe ini menyajikan aneka jenis kopi dan minuman kekinian, dengan tempat yang cozy dan nyaman.
Banyak anak muda di Klaten yang memanfaatkan tempat ini untuk nongkrong bersama rekan-rekan, maupun mengerjakan tugas.
Jadi Desa BRILian
Dalam mengembangkan potensinya, Desa Kemudo bersama BUMDes tidak berjalan sendiri.
Pada 2021 lalu, BRI masuk ke Kemudo dan memberikan bimbingan seputar manajerial dari klaster usaha termasuk sistem perbankan desa di sana.
Di tahun itu pula, BRI menetapkan Desa Kemudo sebagai Desa BRILian dan masuk kategori juara satu batch pertama. Kemudian, Desa Kemudo disaring kembali dan mendapat juara tiga secara nasional.
Untuk menunjang operasional dari Desa Kemudo bersama BUMDesnya, BRI kemudian mengambil peran dalam sistem perbankan mini BRILink di Kamajaya Mart dengan perputaran uang hingga Rp1 miliar.
Warga di Kemudo kemudian terbantu melalui sistem PPOB melalui agen BRILink tersebut untuk pembayaran pajak, pengiriman bantuan sosial dari pemerintah dan lain-lain.
“Lantas yang berkembang cukup pesat di Kemudo ini adalah PPOB atau Payment Point Online Bank, sistem multi pembayaran seperti tarik tunai, transfer dan lainnya yang kami jalankan bersama bank BRI. Dan volume transaksinya dari tahun ke tahun boleh dibilang meningkat,” kata Laras