Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror
Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.
Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror
Kampung Petir merupakan sebuah kampung tak berpenghuni yang berada di tengah hutan wilayah Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Di mana kampung mati itu berada? Di Kabupaten Purbalingga, terdapat sebuah kampung mati yang lokasinya berada di tengah hutan.
-
Apa itu rumah peti mati? Bukan fakta baru lagi jika harga rumah di Hong Kong paling mahal di dunia. Bahkan hampir mustahil penduduk Hong Kong memiliki rumah layak huni. Maka dari itu, banyak warga lokal hidup di rumah peti atau dikenal dengan coffin house.
-
Di mana rumah peti mati ini berada? Luas rumah peti mati itu tak lebih dari 5 meter, layaknya kandang anjing.
-
Apa yang membuat Kampung Cigerut disebut sebagai "Kampung Mati"? Berkunjung ke Kampung Mati Cigerut ibarat menyusuri labirin panjang nan berliku menuju ke dunia lain. Letaknya yang begitu terpencil di atas bukit membuat kampung ini seakan jauh dari peradaban manusia. Tak heran apabila banyak penghuninya memilih pindah ke tempat yang lebih “layak” untuk dihuni.
-
Di mana letak Kampung Melikan? Melikan merupakan sebuah kampung terpencil yang berada di Desa Kendaga, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
Kampung mati itu sudah ditinggal pergi oleh penduduknya puluhan tahun lalu. Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.
Salah satu bangunan yang masih utuh adalah sebuah musala yang berada di tengah kampung. Di tengah kampung itu juga ada sebuah pohon yang amat besar. Di ranting-ranting pohonnya terdapat banyak sarang lebah.
Kebanyakan rumah di kampung mati Petir telah rata dengan tanah. Yang tersisa tinggal puing-puing pondasi dan bata-bata.
Dalam video yang diunggah pada 31 Maret 2024, kanal YouTube Vista Holic berkesempatan menjelajahi Kampung Petir. Pada kesempatan itu, pemilik kanal bertemu dengan Pak Priyono, penghuni terakhir Kampung Petir.
Pak Priyono mengatakan, dulu ada sekitar 12 rumah di Kampung Petir. Nama “Petir” sendiri merupakan akronim bahasa Jawa yaitu “mpun repet kuatir” (sudah petang jadi khawatir).
“Dulu masih ada Harimau Jawa yang memangsa hewan ternak di kampung tengah hutan ini,” kata Pak Priyono.
Sewaktu masih tinggal di kampung itu, Pak Priyono pernah menemukan jejak Harimau Jawa. Jejak itu ia temukan di Gunung Batu, sebuah bukit yang letaknya tak jauh dari pemukiman penduduk di Kampung Petir.
Terkadang, Pak Priyono masih suka bermalam di Kampung Petir, tepatnya di sebuah musala yang masih berdiri utuh. Di kampung itu, ia masih menggarap lahan pertanian dan mencari rumput untuk hewan ternak.
- Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan
- Rumah Panggung di Sumba Tengah Terbakar, Dua Bocah Kakak-Adik Tewas
- Kisah Tragis Lomba Panjat Pinang HUT RI, Seorang Peserta Meninggal karena Tertimpa Peserta Lain
- Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai
Pak Priyono bercerita, sekitar tahun 1999, kampungnya masih ramai penduduk. Saat hari-hari terakhir tinggal di sana, Pak Priyono mengaku mulai bermimpi didatangi sosok Mak Lampir. Sejak saat itu, ia sering mengalami kejadian aneh.
“Saat itu habis maghrib anak saya mainan marmut tiba-tiba didatangi sosok orang memakai blangkon. Orang itu kakinya tidak menapak di tanah. Orang itu mengajak anak saya keliling-keliling. Tiba-tiba saja dia terbang dan berubah wujud menjadi Mak Lampir,” kata Pak Priyono.
Anaknya diculik Mak Lampir dan baru ditemukan pada pukul satu dini hari oleh warga sekitar. Saat itu ia ditemukan di atas pohon jambu dalam keadaan hujan deras.
Dalam kesempatan itu, Pak Priyono mengajak pemilik kanal YouTube Vista Holic dan beberapa konten creator lainnya untuk berkeliling. Ia pun menunjukkan tempat yang sering didatangi macan kumbang.
Pak Priyono mengatakan, dulu pernah ada warga yang melihat seekor macan kumbang melahirkan anak di bawah pohon bambu di sana.