Kisah Sejarah Perahu Rajamala, Kapal Titanic-nya Raja Solo yang Melegenda
Pada zaman dahulu, Sungai Bengawan Solo merupakan sungai yang luas. Maka tak heran apabila saat itu peradaban di aliran sungai itu menjadi maju karena banyaknya kapal-kapal besar yang melintas. Salah satu kapal besar itu adalah Kapal Kyai Rajamala milik Kraton Surakarta.
Pada zaman dahulu, Sungai Bengawan Solo merupakan sungai yang luas. Sungai itu menjadi sarana bagi kapal-kapal yang mengangkut barang-barang konsumsi dan niaga ke pedalaman Pulau Jawa. Maka tak heran apabila saat itu peradaban di aliran sungai itu menjadi maju karena banyaknya kapal-kapal besar yang melintas. Salah satu kapal besar itu adalah Kapal Kyai Rajamala milik Kraton Surakarta.
Dilansir dari Brilio.net, kapal Kyai Rajamala digunakan oleh Paku Buwana IV dalam pelayaran menuju Sumenep, Madura, untuk melamar Putri Bupati Cakraningrat. Sebelum melakukan pelayaran, kapal itu dihiasi dengan ornamen yang indah.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Saat mengarungi sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, Kapal Kyai Rajamala tampak berlayar dengan gagah perkasa. Maka tak heran hingga kini banyak orang mengenang kegagahannya sebagai Kapal Titanic-nya Indonesia.
Lalu bagaimana kapal itu dibuat dan seperti apa kondisinya kini? Berikut selengkapnya:
Pembuatan Kapal Rajamala
©2020 brilio.net
Pada 19 November 1809, Gubernur Hindia Belanda Jenderal William Daendels memberi hadiah pada Pakubuwana IV berupa sebuah perahu yang besar. Di ujung perahu itu, terdapat canthik atau hiasan berupa perawan Belanda. Melihat keindahan perahu itu, Pakubuwana IV berkeinginan membuat perahu sejenis untuk dikawinkan dengan perahu barunya itu.
Pakubuwana IV kemudian meminta putranya yang bernama Pangeran Adipati Anom untuk membuat perahu itu. Dalam pembuatannya, Adipati Anom menggunakan kayu jati yang diambil dari Hutan Donoloyo.
Setelah selesai dibuat, perahu itu langsung dinikahkan dengan perahu pemberian Daendels dengan sebuah upacara pernikahan yang dilaksanakan di Kedung Penganten Bengawan Solo pada 19 Juli 1811. Terinspirasi dari tokoh pewayangan, perahu itu diberi nama Kyai Rajamala dan memiliki ukuran sebesar 58,9 x 6,5 meter.
Keperkasaan Kapal Kyai Rajamala
©2020 brilio.net
Dilansir dari Brilio.net, Kapal Rajamala dianggap besar dan perkasa pada zamannya. Bahkan dayungnya saja memiliki panjang 6,6 meter dan hingga kini masih tersimpan di Museum Kraton Surakarta.
Pada masa kejayaannya, kapal ini digunakan sebagai sarana jalan-jalan Penguasa Kraton Surakarta dan hajatan penting. Menurut kisah yang beredar, kapal ini tampak perkasa saat meluncur di Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, Laut Utara Jawa, dan Selat Madura.
Perahu ini digunakan hingga masa pemerintahan Pakubuwana VII. Namun pada masa itu, kapal ini mengalami dua kali pengecilan karena kondisi debit Sungai Bengawan Solo yang semakin surut.
Kondisi Kapal Kyai Rajamala Kini
©2020 brilio.net
Lama tak digunakan, bangkai kapal ini ditemukan di Pesanggrahan Langenharjo yang lokasinya tak jauh dari Sungai Bengawan Solo. Kini, Canthik Kapal Rajamala disimpan pada sebuah ruang gelap di Museum Radya Pustaka. Bahkan patung kepala yang dulunya ditempatkan di ujung kapal itu tak bisa dipindah.
Selain itu, satu canthik lainnya disimpan di Museum Kraton Surakarta. Setiap hari Selasa Kliwon, canthik itu selalu diberi sesaji. Tujuannya sebagai bentuk penghormatan pada penunggu benda itu yang dipercaya masih ada di dalamnya.