Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana
Warga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Warga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana
Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
Di Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, krisis air bersih sudah berlangsung hingga tiga bulan. Sebagai upaya menanggulangi krisis air, Polres Blora akhirnya membuat sumur bor yang bisa digunakan oleh warga. Dengan begitu warga tak perlu jauh-jauh mengambil air bersih.
-
Bagaimana El Nino menyebabkan krisis air? Fenomena El Nino yang sudah berbulan-bulan ini membuat beberapa tempat di Indonesia dilanda krisis air. Krisis ini pula terjadi di wilayah Jateng-DIY. Pada beberapa tempat, BPBD harus melakukan dropping air bersih agar krisis air tertangani. Sementara itu di tempat lain, air waduk yang digunakan untuk mengairi sawah juga mulai mengering.
-
Dimana fenomena El Nino berdampak pada musim kemarau? BMKG memprakirakan fenomena El Nino menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan.
-
Apa yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk mengatasi kekurangan air akibat El Nino? Mengatasi kekurangan pengairan dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) maksimalkan fungsi embung menjadi solusi.
-
Dimana contoh nyata krisis air terjadi pada tahun 2018? Contoh nyatanya terjadi pada tahun 2018 di Cape Town, Afrika Selatan. Kota tersebut pernah mengalami kehabisan pasokan air.
-
Mengapa El Nino menyebabkan musim kemarau lebih panjang? Namun, El Nino yang sekarang terjadi justru kebalikan dari La Nina yang membuat musim hujan pada Desember, Januari, dan Februari cenderung lebih kering. Kondisi membuat musim kemarau terasa lebih panjang yang seharusnya hanya sekitar tiga bulan menjadi sembilan bulan.
-
Apa yang menyebabkan krisis air di bumi? Namun, semakin hari lingkungan semakin rusak, seperti marak pembalakan liar, perubahan iklim yang menyebabkan krisis air.
Menurut Kapolres Blora, AKBP Agus Puryadi, sumur bor baru dibangun di dekat perkampungan warga. Hal ini dilakukan tak hanya agar krisis air bersih tertangani, namun juga warga mendapat kemudahan dalam memperoleh sumber air.
“Di sinilah kurang lebih 750 meter dari sumber air, dari tandon, kita bikinkan tempat untuk pengambilan. Dan ini masih bisa diperpanjang oleh warga sampai di depan rumahnya masing-masing.”
kata Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (11/9).
Sebelum ada sumur bor, warga Desa Gempolrejo harus mengambil air pada sumber yang letaknya di tengah sawah. Dalam sehari setidaknya mereka harus bolak-balik sebanyak tiga kali. Jarak antara rumah hingga sumber air itu sekitar 300-400 meter.
Di Blora sendiri ada 188 desa yang dilanda kekeringan. Dari jumlah tersebut Desa Gempolrejo menjadi desa yang terdampak kekeringan. Desa Gempolrejo menjadi salah satu desa terparah yang terdampak musim kemarau.
Sementara itu ribuan warga Desa Padasari, Kabupaten Tegal, terpaksa mengonsumsi kubangan air sungai untuk kebutuhan minum dan memasak. Namun warga dibuat makin pusing karena selain sumur, sungai juga ikut mengering. Kini mereka mengandalkan bantuan dropping air bersih. Salah satu bantuan datang dari Kwarcab Pramuka Kabupaten Tegal.
- Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan
- Krisis Air Bersih Meluas, 37 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor Terdampak
- Krisis Air Bersih di Jakbar, Warga Bandingkan PAM Jaya dengan Palyja
- Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai
“Kita bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Umum Slawi, dan juga PDAM Kabupaten Tegal. Mudah-mudahan bantuan ini benar-benar bisa meringankan beban dari masyarakat, kaitannya dengan air bersih,”
kata Ahmad Muzaki, anggota Kwarcab Pramuka Kabupaten Tegal, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
Di Kabupaten Tegal sendiri, ada tiga kecamatan yang mengalami kekeringan ekstrem yaitu Kecamatan Jatinegara, Suradadi, dan Warureja.
Sedangkan warga di Desa Karangrejo, Kecamatan Pucakwangi, Pati mengalami krisis air bersih. Di desa itu sumur-sumur sudah mengering akibat kemarau panjang. Kini warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD Pati.
“Untuk hari-hari biasa kami menggunakan sumur bor Pamsimas. Untuk musim kemarau, mata air berkurang, sehingga efek dari mesin siber menjadi rusak,” ungkap Ruman Fauzi, perangkat Desa Karangrejo, Pati, dikutip dari YouTube Liputan6.
BPBD mencatat ada 60 desa di sejumlah kecamatan yang mengalami krisis air bersih. BPBD ingin pemerintah desa atau kecamatan segera mengajukan permohonan air bersih agar warga tidak kesulitan air bersih.
Pemerintah Kabupaten Pati sendiri telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan akibat kemarau panjang.