Lahan Warga di Magelang Terkena Abrasi Sungai Progo, Begini Kondisinya
Curah hujan yang tinggi selama seminggu ini di Pulau Jawa memberi dampak pada berbagai macam bencana hidrometeorologi. Lahan milik beberapa warga di Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan, Magelang, terkena abrasi pada Jumat malam (21/10) dan menyebabkan kolam ikan warga jebol dan saluran irigasi terputus.
Curah hujan yang tinggi selama seminggu ini di Pulau Jawa memberi dampak pada berbagai macam bencana hidrometeorologi.
Warga yang tinggal di bantaran sungai perlu was-was terkait ancaman itu. Lahan milik beberapa warga Dusun Ngiwon, Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan, Magelang, terkena abrasi pada Jumat malam (21/10) sekitar pukul 19.30.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Abrasi tersebut mengakibatkan kolam ikan warga jebol sehingga ikan hanyut ke sungai dan saluran irigasi juga putus,” kata Kepala Desa Banyuwangi, Asnawi, dikutip dari ANTARA pada Sabtu (22/10).
Lantas seperti apa kondisinya? Berikut selengkapnya:
Warga Harus Mengungsi
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Asnawi mengatakan, abrasi yang terjadi di desanya itu benar-benar di luar dugaan. Saat itu sebenarnya hujan hanya turun gerimis, namun tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Setelah dilihat, ternyata tebing dihantam banjir. Asnawi memperkirakan hal itu terjadi karena hujan deras di daerah hulu.
Ia menyebutkan luas lahan yang terkena abrasi mencapai lebar empat meter dengan panjang sekitar 125 meter. Sementara kerugian yang ditimbulkan adalah Rp60 juta kalau dihitung dengan tanah dan ikan yang hilang. Karena peristiwa ini, warga yang tinggal di bantaran Sungai Progo harus mengungsi ke masjid untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Abrasi yang terjadi di Ngiwon ini terjadi sejak tanggul jebol pada tahun 2014. Sejak saat itu, ada satu hektare tanah warga dari kas desa yang hilang,” kata Asnawi.
Surat untuk Bupati
©2017 typingvidya.com
Karena abrasi yang terus-menerus terjadi, Asnawi mengaku pada 2020 lalu sudah mengusulkan kepada BPBD dan Balai Besar Wilayah Sungai Opak (BBPWSO) untuk melakukan normalisasi aliran sungai tersebut.
Namun karena saat ini kondisinya sudah sangat darurat, ia berencana mengirim surat untuk Bupati.
“Saya akan memerintahkan pada sekdes untuk segera membuat surat kepada bupati dan BPBD terkait kejadian ini. Saya minta dana tak terduga dari Pemkab Magelang untuk segera menormalisasi aliran Sungai Progo itu,” kata Asnawi.