Mencicipi Cokelat Nglanggeran Gunungkidul, Inovasi Warga Desa Hasilkan Produk Lokal yang Siap Mendunia
Cita rasa produk cokelat khas Gunungkidul itu tidak kalah dengan merek-merek cokelat terkenal
Selama ini Desa Wisata Nglanggeran dikenal karena keberadaan gunung api purbanya. Namun ternyata ada potensi wisata lain di desa itu, di antaranya adalah Cokelat Nglanggeran.
Produk cokelat Nglanggeran yang diproduksi masyarakat lokal dijual di pusat oleh-oleh desa bernama Griya Cokelat Nglanggeran. Tak hanya menjual cokelat, di pusat oleh-oleh tersebut wisatawan bisa mengetahui secara langsung proses pembuatan produk, belajar dan praktik pembuatan dodol kakao, sampai mencicipi produk hasil karya sendiri.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Apa saja yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Kina Bukit Unggul? Setelah kina kering, langkah selanjutnya dibawa ke mesin pencacah hingga menjadi serbuk halus atau tepung kina dan siap dipacking.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
Berikut selengkapnya:
Inovasi Masyarakat Desa
Griya Cokelat Nglanggeran merupakan salah satu Inovasi Desa yang dilakukan masyarakat Desa Nglanggeran yang berasal dari unsur kelompok tani, kelompok Kuliner Purbarasa, Pokdarwis Nglanggeran dan juga pemuda. Pembangunan tempat itu mendapat dukungan dari Dishutbun Gunungkidul, BPTBA LIPI Yogyakarta dan Bank Indonesia kantor Cabang Yogyakarta.
Menuru Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Benny Suharsono, cita rasa produk cokelat khas Gunungkidul itu tidak kalah dengan merek-merek cokelat terkenal. Bahkan ia mengaku kualitas cokelat dari Nglanggeran yang bagus siap dikenalkan ke pasar global.
“Cokelat-cokelat di Nglanggeran ini dapat menjadi produk ekspor yang bisa bersaing di skala global. Yang perlu kita pastikan adalah keberlanjutan produknya. Bisa tidak kita memproduksi cokelat dengan kualitas baik dalam jangka panjang,” kata Benny dikutip dari Instagram @humasjogja.
Kenalkan Berbagai Produk Olahan Cokelat
Di Griya Cokelat Nglanggran, berbagai produk olahan cokelat dikenalkan dan dipasarkan. Produk itu sangat bervariasi mulai dari keripik pisang cokelat, minuman cokelat, onde-onde cokelat, dodol cokelat, dan masih banyak lagi. Berbagai produk itu dikenalkan melalui akun Instagram mereka @griya.cokelat.nglanggeran. Pada akun Instagram itu pula mereka mempublikasikan berbagai kegiatan di griya cokelat.
- Karung Pupuk Bekas Ternyata Bisa Diubah Jadi Busana Unik, Begini Penampakkannya
- Kreatifnya Warga Desa di Sukabumi Sulap Batang Pohon Pisang jadi Keripik, Rasanya Renyah dan Gurih
- Mencicipi Uniknya Kue Lumpur Surga, Kudapan Lezat Perpaduan Wangi Pandan dan Telur Khas Lingga Kepulauan Riau
- Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
“Seiring pengembangan kakao yang diolah menjadi aneka olahan Cokelat oleh masyarakat kami, semoga bisa membantu banyak petani kakao, ibu2 yang mengolah di Desa dan juga anak anak untuk masa depannya. Alhamdulillah terlihat senyuman pada generasi petani kakao di Desa kami,” tulis salah satu postingan @griya.cokelat.nglanggeran.
Upaya Mengenalkan Cokelat Nglanggeran
Berbagai upaya dilakukan demi mengenalkan Cokelat Nglanggeran. Salah satunya adalah dengan mengadakan festival. Benny berharap festival itu tidak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, festival tersebut juga diadakan sebagai cerminan harmonisasi antara pemberdayaan masyarakat, ekonomi, dan pariwisata.
“Festival ini juga sebuah momentum penting dalam upaya kita untuk memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan perekonomian daerah, serta memajukan pariwisata berkelanjutan di wilayah karst Gunung Sewu yang telah diakui sebagai Global Geopark oleh UNESCO,” kata Benny.