Mencicipi Jajanan Tradisional Legomoro Khas Kotagede, Mengajarkan Keikhlasan
Bentuk Legomoro unik karena dibentuk segiempat memanjang kemudian diikat dengan tali bambu.
Bentuk Legomoro unik karena dibentuk segiempat memanjang kemudian diikat dengan tali bambu.
Mencicipi Jajanan Tradisional Legomoro Khas Kota Gede, Mengajarkan Keikhlasan
Apa Itu Legomoro
Legomoro merupakan jajanan tradisional yang bisa ditemukan di pasar tradisional Kotagede. Mengutip kanal budaya-indonesia.org, jajanan khas Kotagede ini memiliki cita rasa dominan gurih. Hal ini dikarenakan Legomoro terbuat dari perpaduan santan, cacahan daging serta bumbu khusus. Legomoro mirip dengan lemper. Namun, bedanya terdapat pada bungkus dan ukurannya. Legomoro berbentuk segiempat, memanjang dan diikat dengan tali bambu di tengahnya. Sedangkan lemper dibungkus daun pisang dan ditusuk lidi di sisi kanan dan kirinya.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
-
Kapan Pasar Loak Lemahwungkuk buka? Pasar ini diketahui hadir setiap hari Minggu, mulai pagi hingga siang dengan pilihan barang yang komplet.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Apa yang dijual di Pasar Setan? Barang yang dijual mungkin berupa tanah, batu, daun, atau benda-benda sekitarnya.
Jadi Sajian Hajatan & Adat
Mengutip jurnal digilib.isi.ac.id berjudul Nuansa Modern Jajanan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta karya Alya Diti Adlina, Legomoro biasanya digunakan untuk seserahan pada proses pernikahan.
Bahkan hingga saat ini Legomoro masih dipertahankan oleh masyarakat sekitar sebagai tradisi prosesi pernikahan. Biasanya jajanan ini dibawa oleh pihak laki-laki dan diserahkan untuk pihak perempuan.
Dahulu jajanan Legomoro disajikan untuk acara-acara khusus seperti upacara adat atau hajatan. Namun kini Legomoro bisa ditemukan di Pasar Kotagede. Biasanya, Legomoro dijual mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.500. (Foto : Pixabay)
Filosofi Jajanan Legomoro
Dalam bahasa Jawa, Legomoro memiliki arti “atine lego, le moro yo lego”. Artinya, yang datang membawa kelegaan atau ikhlas dan yang didatangi juga mendapat kelegaan atau ikhlas. Mengutip kanl budaya-indonesia.org, sehingga makna lengkapnya adalah saat kita datang ke sebuah hajatan atau acara harus memiliki hati yang ikhlas atau lega. Maka tidak heran jika jajanan ini kerap disajikan saat acara-acara khusus seperti upacara adat ataupun hajatan.
Resep Jajanan Legomoro
Legomoro sangat mudah dibuat sendiri di rumah. Mengutip laman cookpad.com, berikut resep dan cara membuat Legomoro. Bahan-bahan : • 500 gr beras ketan putih • 200 ml santan kental • ½ sdt garam • 2 sdm gula pasir • 2 buah pisang • 1 lembar daun pandan • Daun pisang (pembungkus)
Cara membuat : • Rendam beras ketan putih semalam dan cuci bersih lalu kukus selama kurang lebih 20 menit. • Rebus santan serta campurkan garam, gula dan daun pandan hingga mendidih, jangan lupa untuk diaduk. • Masukan beras ketan yang sudah setengah mateng ke dalam rebusan santan. Kecilkan api, aduk hingga santan meresap dengan beras. • Panaskan kukusan dan iris-iris pisang. • Ambil adonan sedikit lalu pipihkan diatas daun pisang, isi dengan pisang di tengahnya lalu gulung atau lipat. Selanjutnya ikat dengan tali bambu. • Kukus adonan selama kurang lebih 25 menit, kalau sudah matang sajikan.