Mengenal Fenomena Hujan Meteor, Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya
Hujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Hujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Mengenal Fenomena Hujan Meteor, Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya
Mengenal Hujan Meteor
Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan meteor? Meteor terjadi ketika objek angkasa, seperti debu dan partikel lainnya, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat objek tersebut memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas dan tekanan pada objek tersebut.
-
Apa yang menyebabkan hujan meteor terjadi? Hujan meteor sendiri merupakan fenomena yang terjadi ketika Bumi melintasi orbit dari komet atau asteroid dan menabrak partikel-partikel kecil yang ditinggalkan oleh objek tersebut.
-
Apa itu hujan meteor Perseid? Hujan meteor Perseid adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika Bumi melewati jejak debu komet Swift-Tuttle.
-
Apa itu hujan meteor Geminid? Hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbesar yang terjadi setiap tahun pada pertengahan Desember.Fenomena ini berasal dari sisa debu dan puing-puing dari objek bernama 3200 Phaethon yang menjadi asal usul hujan meteor ini. Phaethon sendiri dianggap sebagai "asteroid hampir" atau "komet berkarang".
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Kapan puncak hujan meteor Geminid terjadi? Pada tahun ini, puncak hujan meteor geminid diperkirakan terjadi pada tanggal 14 hingga 15 Desember 2023.
Jika Anda melihat bintang-bintang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, ini yang dinamakan dengan hujan meteor, atau yang sering disebut dengan bintang jatuh. Hujan meteor termasuk fenomena yang sering terjadi. Peristiwa bintang jatuh ini bisa dilihat dengan jelas di bumi pada malam hari. Di mana bintang-bintang akan terlihat lebih terang dibandingkan biasanya.
Kecuali, ketika peristiwa hujan meteor terjadi bertepatan dengan bulan purnama. Biasanya cahaya bulan purnama akan lebih terang sehingga cahaya bintang lebih redup dan tidak dapat terlihat dengan jelas. Ini seperti yang terjadi pada tahun lalu. Sementara tahun ini, diperkirakan hujan meteor terjadi dua hari sebelum bulan baru sehingga akan tampak jelas.
Penyebab Terjadinya Hujan Meteor
Berikutnya akan dijelaskan faktor apa saja yang menjadi penyebab hujan meteor.
Seberapa Sering Terjadi Hujan Meteor
Selanjutnya, akan dijelaskan seberapa sering fenomena hujan meteor terjadi di angkasa. Seperti komet yang memiliki pola, hujan meteor juga memiliki jadwal tersendiri.
Ada dua hujan meteor yang biasa terjadi di bulan November. Ini dikenal dengan pancuran Andromedid dan Leonid, meskipun pancuran Andromedid umumnya tidak lagi terlihat dengan mata telanjang. Sementara Leonid cenderung menghasilkan badai meteor setiap 33 tahun atau lebih. Namun, karena beberapa bagian jalur komet terdapat lebih banyak puing-puing batu daripada yang lain, kekuatan hujan meteor dari komet tertentu cenderung bervariasi dari satu tahun ke tahun berikutnya. Hujan meteor cenderung paling sering terjadi ketika Bumi melintasi jalur komet tak lama setelah komet induknya lewat.
- Apa Itu Hujan Meteor Geminid? Ketahui Proses, Waktu Terjadi dan Cara Melihatnya
- Penampakan Hujan Meteor di Indonesia Terjadi dini Hari, Disebut Jadi yang Terbaik di Tahun 2023
- Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya
- Kapan Hujan Meteor 2023? Berikut Waktu dan Proses Terjadinya
Seberapa Cepat Meteor Melintas di Angkasa
Terakhir, akan dijelaskan seberapa cepat meteor melintas di angkasa.
Konon, menurut sejarah, meteor Leonid cenderung lebih sering menghasilkan badai atau hujan meteor. Pada tahun 1966, aliran meteor ini menciptakan salah satu hujan meteor tertinggi yang pernah tercatat. Kecepatannya ribuan meteor per menit, meski badai hanya berlangsung sekitar 15 menit.