Mengenal Motif Batik Kelengan dari Pekalongan, Dipengaruhi Budaya Peranakan Tionghoa
Batik merupakan warisan sejarah Indonesia yang wajib dilestarikan. Apalagi keragaman motifnya mengungkapkan kalau corak batik berakulturasi dengan berbagai budaya. Salah satunya terlihat dari motif batik kelengan dari Pekalongan.
Batik merupakan warisan sejarah Indonesia yang wajib dilestarikan. Apalagi keragaman motifnya mengungkapkan kalau corak batik berakulturasi dengan berbagai budaya. Salah satunya terlihat dari motif batik kelengan dari Pekalongan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Batik Pekalongan, Akhmad Asor mengatakan, motif batik itu memiliki proses pewarnaan sederhana yaitu dengan menutup permukaan kain dengan malam menurut motif yang diinginkan, kemudian kain dicelup pewarna batik.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lantas seperti apa keunikan batik tersebut? Berikut selengkapnya:
Batik Khas Peranakan Tionghoa
©Instagram/@naffibatik
Akhmad Asor mengatakan, batik Kelengan merupakan batik khas peranakan Tionghoa. Batik itu biasa digunakan saat sedang berkabung atau berduka. Ia mengatakan, sejak dulu batik di Pekalongan mendapat pengaruh motif dan warna dari luar, tak terkecuali dengan batik kelengan ini.
“Kain batik Kelengan yang dipamerkan ini dahulu merupakan karya dari masyarakat Kota Pekalongan yang dulunya bertempat tinggal di sekitar Jalan Belimbing dan Sampangan,” kata Akhmad dikutip dari ANTARA pada Jumat (27/1).
Dibawa dari Luar Negeri
©Instagram/@naffibatik
Akhmad Asor mengatakan, belum lama ini cucu dari perajin batik Kelengan sempat berkunjung ke Museum Batik Pekalongan. Dia melihat secara langsung karya neneknya itu.
“Yang memberi donasi kain batik Kelengan ini awalnya memang bukan dari keluarga perajinnya langsung. Koleksi batik Kelengan ini sudah dibeli dan dibawa ke luar negeri. Kemudian pada 2012 ada seorang warga Belanda bernama Sandra Nielsen datang ke Kota Pekalongan dan menyumbangkan salah satu batik yang berasal dari Kota Pekalongan ini,” terang Akhmad.
Bukti Multikulturalisme
©Instagram/@naffibatik
Akhmad mengatakan, adanya batik motif Kelengan ini menambah khazanah jenis batik di Pekalongan. Selain itu motif tersebut juga membuktikan kebudayaan masyarakat Pekalongan yang multikultural.
“Banyak kebudayaan yang mempengaruhi terciptanya kain batik yang indah khas Pekalongan di antaranya adalah budaya etnis peranakan Tionghoa,” kata Akhmad.