Mengenal Syekh Ali Mubin, Sang Wali Pembawa Syiar Islam di Pesisir Selatan Jawa
Syaikh Maulana Nadjmudin Ali Mubin atau lebih dikenal dengan nama Syekh Ali Mubin, merupakan seorang ulama dari Gujarat, India. Ia dikirim oleh sang guru untuk berdakwah pada masyarakat yang tinggal di antara Sungai Progo dengan Sungai Serayu, yaitu di pesisir selatan Jawa Tengah.
Syaikh Maulana Nadjmudin Ali Mubin atau lebih dikenal dengan nama Syekh Ali Mubin, merupakan seorang ulama dari Gujarat, India. Ia adalah buyut dari wali sekaligus ulama se-jagat raya, yaitu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dengan demikian, Syekh Mubin masih keturunan Nabi Muhammad SAW.
Dia menyebarkan Islam pada tahun 1646 M. Dikutip dari kanal YouTube History Track, Syekh Mubin dikirim oleh sang guru ke Nusantara untuk berdakwah pada masyarakat yang tinggal di antara Sungai Progo dengan Sungai Serayu, yaitu di pesisir selatan Jawa Tengah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu seperti apa kisahnya? Berikut selengkapnya:
Gurunya Para Wali
©istimewa
Dikutip dari kanal YouTube History Track, Syekh Mubin merupakan guru dari para wali di tanah Jawa, termasuk Wali Songo. Dia mempunyai satu murid yang paling disayangi, yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo, yang kemudian menjadi raja di Kerajaan Mataram Islam.
Pada waktu itu, Sultan Agung yang saat itu belum menjadi raja, lari dari lingkungan kerajaan hingga sampai lah di daerah Bulus Pesantren, Kebumen. Di sana ia bertemu Syekh Mubin. Kepada Syekh Mubin inilah Sultan Agung berguru. Kelak Sultan Agung merupakan penantang serius dari pendudukan VOC di tanah Jawa.
Makam Syekh Mubin
©YouTube/History Track
Makam Syekh Mubin berada di Desa Ayam Putih, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen. Lokasinya hanya berjarak 2,7 meter dari bibir pantai selatan.
Di lokasi kompleks pemakaman itu, ada situs peninggalan berbentuk kayu. Konon tunggang kayu itu digunakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk bertapa. Maka dari itu, kayu itu memiliki kekuatan yang tidak sembarangan.
Bahkan warga setempat meyakini kayu itu tidak mempan dipotong. Setiap akan menghancurkannya dengan alat pemotong kayu lainnya, kayu itu akan berpindah tempat dengan sendirinya. Bahkan kampaknya juga akan hilang dengan sendiri saat akan memotongnya.
Peziarah di Makam Syekh Mubin
©YouTube/History Track
Dikutip dari Nu.or.id, makam Syekh Mubin menjadi rapi karena ada peziarah yang datang dari luar daerah meminta sesuatu lewat perantara Syekh Mubin, lalu ketika sukses ia berjanji akan datang kembali untuk membenahi makam tersebut.
“Silakan mas memohon permintaan yang diinginkan. Insya Allah akan banyak terkabulnya. Saya juga kadang setelah menjemput anak, saya sempatkan untuk ziarah ke sini,” kata Pak Kamad, salah seorang warga Kebumen yang berziarah ke makam Syekh Mubin.