Mengenal Toyagama, Air Siap Minum Produksi UGM Berasal dari Mata Air Lokal
Toyagama merupakan air siap minum yang diproduksi secara mandiri oleh UGM untuk memenuhi kebutuhan air minum warga kampus.
Air minum merupakan salah satu kebutuhan penting untuk penunjang aktivitas sehari-hari manusia. Kekurangan air minum bisa berdampak pada dehidrasi, kelelahan, hingga kecerahan kulit.
Kebutuhan air minum ini juga penting bagi penunjang aktivitas mahasiswa. Di Universitas Gadjah Mada (UGM), ada layanan air minum gratis untuk mahasiswa bernama Toyagama.
-
Apa itu Tonggeyamo? Tonggeyamo sendiri sudah berusia cukup tua dan berlangsung cukup lama. Cara ini sudah dilakukan dari zaman kerajaan di Gorontalo, tetapi kondisinya disesuaikan dengan saat ini. Tonggeyamo pun tak jauh berbeda dari sidang isbat yang kita kenal. Hanya saja pelaksanaannya itu biasa di rumah dinas atau di Yiladia lo Doluhupa yakni rumah adat yang digunakan untuk musyawarah.
-
Di mana tari Toga berasal? Tari toga yang berarti tari larangan lahir pada zaman Kerajaan Siguntur.
-
Di mana Tonggeyamo biasanya dilakukan? Tonggeyamo pun tak jauh berbeda dari sidang isbat yang kita kenal. Hanya saja pelaksanaannya itu biasa di rumah dinas atau di Yiladia lo Doluhupa yakni rumah adat yang digunakan untuk musyawarah.
-
Kapan Tonggeyamo dilakukan? Prosesi Tonggeyamo sendiri akan dilakukan setelah ibadah salat maghrib yang diawali dengan doa bersama sebelum memulai pembahasan dan menyaksikan sidang isbat.
-
Di mana tanaman toga biasanya ditanam? Tanaman Toga atau tanaman obat keluarga (Toga) adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan dapat ditanam di pekarangan rumah.
-
Siapa yang terlibat dalam kecurangan Toshiba? Dilansir dari BBC, Jumat (23/02), mulanya pada tahun 2015, ketika kecurangan akuntansi terungkap di berbagai divisi perusahaan dan melibatkan manajemen tingkat atas. Selama tujuh tahun, Toshiba telah menggelembungkan laba sebesar USD1,59 miliar dan pada tahun 2020 lebih banyak penyimpangan akuntansi yang terungkap. Selain itu, tuduhan-tuduhan terkait tata kelola perusahaan dan pengambilan keputusan pemegang saham juga mencuat. Investigasi tahun 2021 menemukan bahwa Toshiba telah berkolusi dengan kementerian perdagangan Jepang untuk menekan kepentingan investor asing.
Produk penyedia air minum itu bersumber dari Mata Air Umbul Pace. Mahasiswa UGM maupun masyarakat umum bisa menikmati layanan air minum ini melalui water fountain dan water dispenser yang tersedia di setiap fakultas.
Selain itu, Toyagama juga memiliki produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), galon, serta botol ukuran 330 ml, 600 ml, dan 1,5 liter.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Pembentukan Toyagama
Dikutip dari Ugm.ac.id, Toyagama merupakan air siap minum yang diproduksi secara mandiri oleh UGM untuk memenuhi kebutuhan air minum warga kampus. Pembangunan layanan air minum ini dilakukan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2014 sampai 2016. Air yang diolah di Toyagama sendiri berasal dari Umbul Pace, sebuah sumber mata air yang berada di lingkungan kampus UGM.
Air yang masih mentah dari sumber mata air itu selanjutnya diolah di Pabrik Toyagama. Pada awal pendiriannya, layanan Toyagama masih berupa air minum perpipaan yang dialirkan ke seluruh pelosok kampus dan dikonsumsi melalui water fountain dan water dispenser.
- Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal
- Mengenal Kuang, Kearifan Lokal Masyarakat Toraja dalam Menjaga dan Mengelola Air
- Mengintip Pabrik AQUA yang Memproduksi Air Minum Aman dan Sehat Bagi Pelanggan
- Susah Air Bersih di Pinrang, Mayjen Kunto Bantun Mesin 3 In 1 Untuk Produksi Air Minum
Praktis dan Gratis
Hilmy, salah seorang mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, mengatakan bahwa ia telah menggunakan fasilitas Toyagama sejak ia menjadi mahasiswa baru pada tahun 2022. Biasanya ia membawa botol minum kosong dari rumah untuk kemudian diisi di layanan fasilitas air minum Toyagama itu.
Testimoni serupa juga diungkapkan Jauza, mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Ia sudah sering mengisi botol air minum yang ia bawa dari rumah dengan air Toyagama. Kedua mahasiswa itu mengaku penggunaan Toyagama sangat praktis karena hanya membutuhkan botol air untuk diisi kembali. Selain itu fasilitas ini gratis dan dapat digunakan sewaktu-waktu kalau airnya habis.
Butuh Waktu Panjang
Dikutip dari Ugm.ac.id, proses pembuatan sistem Toyagama dilakukan dengan proses yang panjang. Proses yang dilakukan meliputi penyaringan melalui sand filter dan carbon filter, ultrafiltrasi, dan ultraviolet. Untuk AMDK, ada prosedur tambahan dengan melakukan ozonisasi sebagai disinfektan agar air lebih higenis dan awet. Air perpipaan diolah lebih lanjut dengan treatment ulang berupa filter dan UV pada masing-masing unit water fountain.
Selain itu, kualitas air juga selalu dicek secara berkala. Pengecekan harian dilakukan di laboratorium Toyagama, sedangkan pengecekan mingguan dan bulanan dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Mutu Toyagama juga telah diakui dengan sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM-RI. Produk air minum Toyagama juga telah memenuhi standar keamanan dan mutu pangan olahan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI).