Menguak Sejarah Hotel Pertama di Salatiga, Dibangun untuk Menyambut Putra Mahkota Raja Belanda
Pada waktu berdiri, Hotel Kalitaman hanya dikhususkan bagi orang-orang Belanda Totok.
Pada waktu berdiri, Hotel Kalitaman hanya dikhususkan bagi orang-orang Belanda Totok, yakni anak yang lahir di negeri jajahan seperti Indonesia namun memiliki ayah dan ibu yang asli berdarah Belanda.
Menguak Sejarah Hotel Pertama di Salatiga, Dibangun untuk Menyambut Putra Mahkota Raja Belanda
Hotel Kalitaman menjadi hotel pertama di Salatiga. Bangunan itu dibangun pada tahun 1837 untuk menyambut kedatangan Pangeran Williem Frederik Henderik, putra raja Williem II.
Foto: YouTube Tri Anaera Vloger
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
-
Kapan Hotel Cheribon didirikan? Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kapan Hotel Leh Meyer berganti nama menjadi Hotel Kaliurang? Pada tahun 1948, wisma itu berganti nama menjadi Hotel Kaliurang.
-
Kapan Hotel Du Pavillon diresmikan? Peresmian hotel baru Du Pavillon itu diwarnai dengan pertunjukkan sebuah grup opera dari Italia dan dihadiri para pejabat tinggi pemerintah kolonial Hindia Belanda.
-
Apa yang ditawarkan oleh wisata Kintamani? Kintamani menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjungnya. Dengan latar belakang Gunung Batur yang menakjubkan dan danau yang mempesona, wisata Kintamani menawarkan pemandangan alam yang memukau yang tidak akan terlupakan.
Dilansir dari Nitroburner.nl, saat Pangeran Frederik menetap di Semarang selama perjalanannya ke Jawa, ia juga ingin melakukan perjalanan ke Salatiga. Namun kesulitannya adalah mencari akomodasi yang cocok untuk tamu kerajaan dan rombongan.
Maka di Salatiga dibangunlah gedung hotel tersebut secara tergesa-gesa. Saat itu Raja Kopi Salatiga, Tuan Pierre Hamar de la Brethoniere memberikan bantuan keuangan untuk pembangunan hotel tersebut.
Setelah jadi, hotel itu dinamakan “Hotel Kalitaman”. Rumah beserta perabotannya dibangun dengan menghabiskan biaya 100.000 gulden, jumlah yang cukup besar pada waktu itu.
Pada waktu berdiri, Hotel Kalitaman hanya dikhususkan bagi orang-orang Belanda Totok, yakni anak yang lahir di negeri jajahan seperti Indonesia namun memiliki ayah dan ibu yang asli berdarah Belanda. Maka di hotel itu pernah ada tulisan “Priboemi dan Andjing Dilarang Masuk”.
Foto: YouTube Tri Anaera Vloger
Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan Hotel Kalitaman bergaya Indische Empire dengan pilar-pilar besar khas Romawi dan Yunani.
Hotel itu juga menjadi yang paling mewah pada zamannya sehingga tak sembarang orang bisa masuk ke hotel tersebut.
Tak hanya sebagai tempat menginap, berbagai pesta orang-orang Belanda sering diselenggarakan di hotel itu pada masanya.
Salah satunya adalah pesta yang diadakan Van Der Lely, Manajer Hotel Kalitaman, guna memperingati 35 tahun ia tinggal di Hindia Belanda.
- Sejarah Kedatangan Orang-Orang Hakka di Surabaya, Jadi Buruh Belanda hingga Ikut Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
- Melihat Lebih Dekat PLTA Peninggalan Penjajah Belanda di Semarang, Masih Banyak Bangunan Tua Kolonial yang Berdiri Kokoh
- Melihat Saluran Air Peninggalan Belanda di Lereng Gunung Slamet, Jadi Saksi Sejarah Pembangunan Kota Purwokerto
- Mengulik Sejarah Hotel Bersejarah di Semarang yang Kini Kondisinya Terbengkalai, Dulu Jadi Tempat Singgah Para Tamu Negara
Sebanyak 200-an tamu hadir dalam pesta tersebut yang kebanyakan merupakan teman Van Der Lely. Rangkaian bunga beraneka warna dikirimkan dari para koleganya.
Asisten Residen Salatiga serta pegawai pemerintah setempat pada waktu itu memuji-muji jasa Van Der Lely. Musik kavaleri tanpa lelah memberi musik dansa terbaru. Suasana indah yang terlupakan bagi siapapun yang hadir dalam pesta itu.
Kini bangunan bekas Hotel Kalitaman menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Kota Salatiga. Bangunan itu kini sudah berubah fungsi menjadi kantor Bank Jateng.
Foto: YouTube Tri Anaera Vloger
“Kini tersisa hanya bangunan induknya untuk kantor Bank Jateng. Bangunan lain berubah menjadi kawasan pertokoan berarsitektur minimalis dan kantor dinas,” kata pemerhati sejarah Salatiga, Amanda Putri N, dikutip dari Goodnewsfromindonesia.id.