Mengunjungi Istana Kuning, Jejak Kejayaan Kerajaan Islam di Kalimantan Tengah
Gaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China dan Dayak
Gaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China, dan Dayak
Foto: Kemdikbud.go.id
Mengunjungi Istana Kuning, Jejak Kejayaan Kerajaan Islam di Kalimantan Tengah
Istana Kuning merupakan salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Istana Kuning lokasinya berada di Kota Pangkalan Bun. Istana ini merupakan peninggalan dari pangeran ke-9 Kerajaan Kutaringin, yaitu Sultan Imanudin yang menjabat pada tahun 1811-1841.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Di mana letak situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Situs tersebut berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan.
-
Kapan Istana Taihe Zhenxing menjadi miring? Pada tahun 2009, bangunan kuil yang berwarna-warni di Desa Taihe masih berdiri kokoh.Namun, terjadi tanah longsor ketika badai besar melanda sehingga menyebabkan kuil tersebut tergelincir ke bawah sekitar 100 meter.
-
Kapan Istana Kepresidenan Yogyakarta resmi menjadi istana? Pada 6 Januari 1946, gedung itu resmi menjadi istana kepresidenan setelah Yogyakarta resmi menjadi ibu kota baru Republik Indonesia.
Dilansir dari Kalteng.go.id, Istana Kuning merupakan istana kedua yang dibangun di wilayah Kotawaringin Lama setelah Istana Al Nursari.
Bentuk bangunannya berupa rumah panggung yang megah terbuat dari kayu ulin. Gaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China, dan Dayak.
Masuknya unsur China dalam pembangunan istana tersebut dikarenakan salah satu istri dari Sultan Imanudin berasal dari China.
Walaupun dinamakan “Istana Kuning”, namun dari sisi arsitektur bangunan itu tidak didominasi warna kuning. Hanya gerbang bagian depannya yang berwarna mencolok, sementara bagian lain tidak ada satupun yang berwarna mencolok.
Meski terlihat sederhana, aura eksotis begitu memancar dari istana tersebut, apalagi bangunan itu merupakan salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.
Dilansir dari Indonesia.go.id, hampir sebagian besar bangunan istana itu terbuat dari kayu ulin. Kayu jenis ini sering kali digunakan sebagai bahan utama untuk membuat bangunan tradisional khas Kalimantan Tengah karena kekuatannya yang luar biasa.
Kompleks istana itu dulu pernah terbakar pada tahun 1986. Pemerintah setempat baru melakukan pemugaran pada tahun 2000 dan sejak saat itu istana tersebut mulai digunakan sebagai destinasi wisata.
- Masyarakat Diajak Meriahkan Kirab Bendera Pusaka Besok 10 Agustus
- Daftar Tamu Undangan HUT ke-79 RI di IKN dan Istana Merdeka Jakarta
- Mengunjungi Kawasan Kota Baru, Dulunya Jadi Tempat Pemukiman Elit Zaman Belanda
- Mengunjungi Sendang Duwur Lamongan, Kompleks Makam Kuno Tiga Tingkat dengan Masjid di Puncaknya
Di bagian halaman istana terdapat empat buah meriam yang tampak gagah. Tidak ada keterangan khusus yang bisa ditemukan mengenai penggunaan meriam tersebut.
Di kompleks istana itu, ada sebuah bangsal beraksitektur rumah bentang khas Dayak. Di sebelahnya terdapat Balai Rumbang dengan ornament dan beberapa sentuhan arsitektur khas China.
Lalu ada bangunan Keraton Dalam Kuning dan Balai Pahaderan yang bergaya Melayu. Balai Pahaderan menyerupai aula, sedangkan Keraton Dalam Kuning sempat menjadi tempat tinggal raja.
Bagian istana yang tak kalah menarik adalah ukiran pada tiang istana bermotif daun, bunga Teratai, dan pakis di guci atau belanga. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri, seperti guci yang menjadi simbol hati.