Mengunjungi Museum Semedo, Situs Purbakala Ungkap Kehidupan Homo Erectus
Pada Oktober 2022 lalu, Museum Semedo resmi dibuka. Museum ini berisi temuan-temuan fosil kehidupan purbakala, khususnya di wilayah Tegal dan sekitarnya. Masuk museum ini gratis!
Pada Oktober 2022 lalu, Museum Semedo resmi dibuka. Museum ini berisi temuan-temuan fosil kehidupan purbakala, khususnya di wilayah Tegal dan sekitarnya.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, Museum Semedo merupakan pusat informasi dan ilmu pengetahuan purbakala serta penelitian arkeologi nasional. Ia berharap museum itu diharapkan mampu menjadi bagian dari upaya konservasi dan pelestarian kawasan cagar budaya dan sekitarnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Selain itu, Umi Azizah juga berharap adanya museum ini bisa mendorong peningkatan perekonomian setempat melalui aktivitas seni budaya.
Lalu apa isi Museum Semedo? Berikut selengkapnya:
Situs Purbakala
©instagram/@museumsemedo
Museum Semedo terletak di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Tegal. Di sana tersimpan 3.100 koleksi benda-benda peninggalan sejarah zaman purba.
Awalnya, penemuan fosil purbakala di situs Semedo terjadi pada tahun 2011. Waktu itu seorang warga bernama Dakri menemukan fragmen tengkorak Homo Erectus.
Setelah diteliti oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, dinyatakan bahwa fragmen itu merupakan fosil manusia purba dari awal zaman Kala Pleosten Tengah 700.000 tahun lalu.
Dilansir dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, berdasarkan hasil penelitian ahli paleontologi, arkeologi, geologi, dan antropologi, menunjukkan Situs Purba Semedo memberikan data faktual evolusi manusia, budaya dan lingkungannya.
Temuan-temuan fosil fauna di sekitar Perbukitan Semedo menggambarkan panjangnya rentang kehidupan di Semedo.
Penemuan Lain
©instagram/@museumsemedo
Selain penemuan fosil manusia purba, di Situs Semedo ditemukan pula peralatan lain seperti kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, serta alat serut berbahan batu koral kersikan.
Tak ketinggalan pula temuan fosil fauna ordo Proboscidea atau mamalia belalai seperti Stegodon trigonocephalus, Stegodon pygmy semedoensis, Stegodon hypsilopus, Elephas planifrons, dan Elephas hysudricus.
Selain sebagai pusat koleksi peninggalan benda purbakala, museum ini juga difungsikan sebagai tempat penelitian. Diharapkan adanya museum ini bisa meningkatkan minat generasi muda untuk mempelajari sejarah.
Tiket Masuk Gratis
Museum Semedo buka dapat dikunjungi dari hari Selasa-Minggu. Buka dari jam 08.30 - 15.00 WIB.
Mengunjungi Museum Semedo tak perlu mengeluarkan biaya. Baik kunjungan umum maupun khusus. Meski tak dipungut biaya sepeser pun Namun, pengunjung wajib reservasi terlebih dahulu di sini.
Dengan setiap sesi kunjungan di hari yang sudah disediakan, maksimal 30 orang. Nantinya, pengunjung yang datang akan didampingi oleh pemandu.