Misteri Ribuan Ikan Mati Mendadak di Sungai Serayu, Ini 3 Faktanya
Pada Kamis (7/4), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas dibuat heboh setelah mendengar kabar ribuan ikan mati secara mendadak di Sungai Serayu. Karena kejadian ini, banyak warga yang datang ke tepian Sungai Serayu untuk memunguti ikan-ikan yang mati itu. Mengapa peristiwa ini bisa terjadi?
Pada Kamis (7/4), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas dibuat heboh setelah mendengar kabar ribuan ikan mati secara mendadak di Sungai Serayu. Junaidi, Kepala DLH Banyumas, mengatakan bahwa kejadian ini mengulang apa yang terjadi pada pekan sebelumnya.
Karena kejadian ini, banyak warga yang datang ke tepian Sungai Serayu untuk memunguti ikan-ikan yang mati itu. Ikan-ikan tersebut mulai terdampar di tepian sungai pada Rabu (6/4) malam hingga Kamis (7/4) pagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Rata-rata warga bisa mendapatkan hingga satu karung. Namun yang pasti jumlahnya tidak sebanyak pekan lalu,” kata Samin, salah seorang warga Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas, Banyumas, mengutip dari ANTARA.
Lalu apa masalah yang membuat ikan-ikan tersebut mati mendadak? Berikut selengkapnya:
Kadar Air Sungai Serayu
©2015 Merdeka.com
Junaidi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dari sampel air yang diambil dari Sungai Serayu, diketahui kadar padatan tersuspensinya sudah melebihi ambang batas normal. Selain itu, kadar chemical oxygen demand (COD) juga melebihi baku mutu. Tak cukup di situ, kadar oksigen terlarut juga sangat rendah, kadar nitrat melebihi baku mutu, kadar amoniak melebihi baku mutu, dan tingkat kekeruhan air juga sangat tinggi.
“Jadi banyaknya ikan yang mati di Sungai Serayu itu dimungkinkan karena tingginya kandungan padatan tersuspensi atau lumpur dan menurunnya kadar oksigen,” kata Junaidi, mengutip dari ANTARA.
Dugaan Penyebab Ikan Mati
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dari hasil pemeriksaan sampel itu, Junaidi mengatakan pihaknya belum mendapat data terkait kemungkinan adanya dugaan pencemaran dari kegiatan usaha.
Sementara itu, dari hasil koordinasi dengan petugas Waduk Mrica Banjarnegara, diketahui bahwa 1 April 2022 lalu telah dilakukan flushing (pembilasan) atau pembukaan saluran pelimpah (spillway) sehingga lumpurnya ikut terbawa aliran Sungai Serayu ke arah hilir.
“Makanya kami akan segera koordinasi dengan BBWSO di Yogyakarta. Kayak begitu kan seharusnya tidak diizinkan,” kata Junaidi.
Tentang Flushing
©2020 liputan6.com
Dikutip dari berbagai sumber, flushing adalah kegiatan pembersihan di dasar waduk untuk menjaga optimalisasi kinerja pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Penggelontoran air waduk untuk membersihkan sedimen ini memicu tumpahan air dalam jumlah yang besar.
Air yang bergerak cepat dan bercampur lumpur itu membuat ikan stres. Maka tak heran banyak ikan mabuk ditemukan di permukaan sungai setelah kegiatan flushing ini, beberapa di antaranya bahkan mati.
(mdk/shr)