Penyebab Polifagia, Kondisi Lapar Terus-menerus Walau Sudah Makan
Kebiasaan lapar secara berlebihan perlu diwaspadai.
Kebiasaan lapar secara berlebihan perlu diwaspadai.
Penyebab Polifagia, Kondisi Lapar Terus-menerus Walau Sudah Makan
Rasa lapar adalah kondisi umum yang terjadi sehari-hari. Biasanya, ini adalah tanda tubuh membutuhkan asupan makanan untuk mendapatkan energi. Biasanya, setelah selesai mengonsumsi makanan, perut akan terasa kenyang dan tubuh mendapat energi cukup untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Meski begitu, tak sedikit orang justru tidak kunjung kenyang meskipun sudah makan. Bahkan beberapa orang merasa lapar secara terus menerus, padahal baru saja menyelesaikan santapan makanan. Jika Anda salah satu yang mengalami kondisi ini, bisa jadi ini adalah tanda dari polifagia.
-
Apa saja penyebab utama jerawat di punggung? Seperti halnya jerawat pada wajah, terdapat empat pilar utama penyebab jerawat pada tubuh, antara lain:Produksi minyak berlebihPenumpukan keratinisasi berlebihPopulasi bakteri Cutibacterium acnesFaktor inflamasi.
-
Apa saja penyebab tumit pecah-pecah? Ketika kulit di sekitar tumit menjadi kering, kulit kehilangan kekenyalan dan elastisitasnya yang pada akhirnya menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan kapalan sehingga seringkali terasa tidak nyaman dan menyakitkan.
-
Apa penyebab utama munculnya jerawat punggung? Seperti jerawat pada umumnya, jerawat punggung muncul akibat tersumbatnya folikel rambut di bawah kulit oleh minyak, bakteri, dan sel kulit mati.
-
Apa saja penyebab rambut gatal? Ketombe merupakan salah satu penyebab kulit kepala gatal yang paling umum. Munculnya ketombe biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur secara berlebihan yang menyebabkan menumpuknya sel kulit mati di kulit kepala. Selain itu, ketombe juga bisa dipicu oleh hal lain, seperti kulit kepala kering, kurang terjaganya kebersihan rambut, atau reaksi alergi terhadap produk perawatan rambut tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat punggung? Jerawat punggung adalah suatu kondisi kulit di mana terdapat timbulan berupa kemerahan, bengkak, bahkan berisi nanah pada bagian punggung.
-
Apa saja penyebab perut begah? Perut begah atau kembung adalah kondisi di mana seseorang merasakan sensasi penuh, kembung, atau distensi di daerah perut. Gejala ini seringkali disertai dengan perasaan tidak nyaman dan bisa disertai dengan suara gemuruh atau produksi gas.
Pengertian dan Gejala Polifagia
Sebelum mengetahui penyebab polifagia, perlu diketahui pengertian dan gejalanya. Secara umum, setiap orang memiliki keinginan makan setiap 2 hingga 4 jam sekali. Dalam rentang waktu ini, kondisi lapar dan ingin makan yang dirasakan masih normal. (Foto: pixabay.com)
Penyebab Polifagia: Diabetes
Setelah mengetahui pengertian dan gejala, berikutnya akan dijelaskan penyebab polifagia. Penyebab yang pertama adalah penyakit diabetes. Polifagia mungkin merupakan gejala diabetes. Apa pun yang Anda makan, tubuh akan mengubahnya menjadi glukosa. (Foto: pixabay.com)
Umumnya, dengan hormon insulin, glukosa yang dihasilkan dapat ditransfer dari aliran darah ke sel tubuh. Sel-sel kemudian menggunakan glukosa ini untuk energi untuk meneruskan fungsi tubuh normal. Namun, pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan benar (tipe 2). Oleh karena itu, glukosa yang diubah dari makanan yang dikonsumsi tetap berada di aliran darah Anda lebih lama dan dikeluarkan melalui urine. Ini berarti bahwa sel tidak mendapatkan energi untuk berfungsi dengan baik. Saat ini terjadi, Anda mendapat sinyal dari sel tubuh untuk terus makan sehingga mereka bisa mendapatkan glukosa yang mereka butuhkan.
Penyebab Polifagia: Hipoglikemia
Penyebab polifagia berikutnya adalah kondisi hipoglikemia. Ini adalah kondisi di mana kadar gula darah dalam tingkat yang tinggi. Hipoglikemia ini umum terjadi pada penderita diabetes, meski begitu ini juga dapat terjadi pada siapa saja. Orang dengan hipoglikemia sering mengalami gejala pusing, sulit konsentrasi, hingga berkeringat. (Foto: pixabay.com)
Penyebab Polifagia: Stres
Penyebab polifagia selanjutnya adalah stres. Saat Anda stres, tubuh biasanya melepaskan sejumlah hormon dalam ukuran yang besar, yaitu hormon kortisol. Ini adalah hormon yang memengaruhi nafsu makan Anda. (Foto: pixabay.com)
Tidak heran, jika Anda sedang stres atau cemas sering kali merasa lapar dan ingin makan dalam jumlah banyak. Sebab, makanan secara sadar atau tidak sadar kerap dijadikan obat untuk mengatasi emosi negatif dalam tubuh. (Foto: pixabay.com)
Penyebab Polifagia: Sindrom PMS
Penyebab polifagia juga bisa mendapat pengaruh dari sindrom pramenstruasi (PMS). Ini adalah kondisi di mana terjadi perubahan hormon dalam tubuh wanita pada siklus menstruasi. Perbuahan hormon inilah yang sering kali menyebabkan rasa lapar. (Foto: pixabay.com)
Perubahan hormon yang fluktuatif ini biasanya terjadi menjelang tanggal menstruasi. Di mana tubuh mengalami lonjakan hormon estrogen dan progesteron serta penurunan serotonin menyebabkan keinginan kuat akan karbohidrat dan lemak. Gejala PMS lainnya termasuk: • Lekas marah dan perubahan suasana hati • Kembung • Gas • Kelelahan • Diare
Penyebab Polifagia: Kurang Tidur
Penyebab polifagia yang terakhir adalah kondisi kurang tidur. Perlu diketahui, bahwa hormon yang mengatur rasa lapar sering kali dipicu saat Anda kurang tidur. Oleh karena itu, kurang tidur membuat tubuh Anda lebih sulit mengontrol kadar hormon yang mengatur rasa lapar. (Foto: pixabay.com)
Saat Anda merasakan lapar yang tidak normal, maka muncul dorongan untuk makan makanan dengan lebih banyak kalori daripada biasanya. Bukan hanya jam tidur, kualitas tidur juga penting. Sleep apnea dan gangguan tidur lainnya juga bisa menyebabkan Anda makan lebih banyak. (Foto: pixabay.com)