Peristiwa 24 April: Peringati Hari Angkutan Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
Jauh sebelum banyaknya transportasi modern kini, Indonesia memiliki sejarah angkutan nasional cukup panjang. Bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional yang diperingati pada hari ini, tentu menarik untuk dibahas bagaimana awal sejarah angkutan nasional di Indonesia.
Transportasi atau angkutan umum termasuk wujud teknologi yang menunjukkan perubahan peradaban manusia yang semakin maju. Di mana kini, terdapat berbagai macam transportasi umum yang populer dan banyak digunakan masyarakat. Mulai dari busway, kereta api, hingga pesawat yang dapat melayani tujuan luar negeri.
Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki transportasi baru yang memberikan semakin banyak pilihan bagi masyarakat. Tidak lain adalah Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah tersedia di Ibu Kota Jakarta. Selain itu, pemerintah juga sudah memiliki wacana penyediaan transportasi canggih lainnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Bus Trans Jateng hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi? Agung menilai, kehadiran BRT untuk memenuhi keinginan masyarakat akan kebutuhan transportasi.
-
Apa yang diimbau BMKG kepada pemudik yang akan melalui Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan peluncuran Trans Jateng Solo-Wonogiri? Bus Trans Jateng Koridor VII rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri resmi diluncurkan.
-
Apa yang menjadi pilihan utama warga Jawa Tengah untuk transportasi yang murah meriah? Tahun demi tahun, pengguna moda transportasi ini terus meningkat. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, Bus Trans Jateng semakin menjadi pilihan moda transportasi masyarakat Jawa Tengah.
Jauh sebelum banyaknya transportasi modern kini, Indonesia memiliki sejarah angkutan nasional cukup panjang. Bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional yang diperingati pada hari ini, tentu menarik untuk dibahas bagaimana awal sejarah angkutan nasional di Indonesia.
Selain mengetahui sejarah angkutan di Indonesia, Anda juga perlu memahami tujuan dari ditetapkannya Hari Angkutan Nasional. Dengan memahami hal ini, Anda bisa lebih bijak dalam menggunakan kendaraan setiap kali bepergian. Seperti saat ini, mulai banyak gerakan untuk menggunakan transportasi umum demi mendukung kesehatan lingkungan yang lebih baik.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejarah peristiwa 24 April yang diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional beserta tujuan dan manfaatnya, bisa disimak.
Peristiwa 24 April: Sejarah Hari Angkutan Nasional
Sejarah peristiwa 24 April yang diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional dapat dikatakan bermula dari angkutan DAMRI. DAMRI merupakan lembaga angkutan yang pertama kali berdiri pada 1943, yaitu saat masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Pada masa itu, terdapat dua jenis kendaraan yang dipakai yaitu kendaraan angkutan barang menggunakan truk, gerobak, atau cikar yang disebut dengan Unyu Zigyosha, dan angkutan orang yang menggunakan motor dan bus, disebut dengan Zidosha Sokyoko.
©Pixabay
Tak lama setelah itu, tepatnya dua tahun kemudian, lembaga angkutan ini berganti nama usai Indonesia merdeka. Angkutan barang yang sebelumnya disebut dengan Jawa Unyu Zigyosha, berganti nama menjadi Djawatan Pengkoetan. Sedangkan angkutan manusia Zidosha Sokyoko menjadi Djawatan Angkoetan Darat.
Baru pada tahun 1946, kedua angkutan ini digabung menjadi Djawatan Pengangkoetan dan Djawatan Angkutan Darat menjadi Djawatan Angkaoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). DAMRI memiliki tugas untuk melayani angkutan darat dengan bus, truk, dan kendaraan motor lainnya.
Tidak sampai di situ, perkembangan DAMRI terus berlanjut. Pada tahun 1961, DAMRI berubah status menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN). Dan pada tahun 1984 DAMRI berubah lagi menjadi institusi Perusahaan Umum, atau bisnis transportasi plat merah.
Hingga kini, DAMRI masih terus beroperasi dan pada tahun 2019 melakukan transformasi dengan mengadakan armada baru dengan teknologi tinggi. Dengan begitu, meskipun termasuk transportasi lama namun DAMRI masih layak saing dengan perusahaan transportasi atau angkutan lainnya.
Tujuan dan Manfaat Hari Angkutan Nasional
Setelah mengetahui sejarah Hari Angkutan Nasional, berikutnya perlu dipahami apa tujuan ditetapkannya peringatan ini. Peringatan Hari Angkutan Nasional ini diselenggarakan tidak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Dengan menggunakan transportasi umum dalam mobilitas sehari-hari, berarti Anda mendukung perintah dalam memajukan fasilitas-fasilitas umum. Bukan hanya itu, semakin banyak orang menggunakan transportasi umum maka risiko polusi udara juga semakin berkurang.
Di samping itu, terdapat beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dari penggunaan transportasi umum, yaitu sebagai berikut:
- Lebih menghemat biaya bensin, Anda cukup membayar tiket transportasi umum yang lebih murah. Bahkan kini, telah berlaku pembayaran non-tunai dengan menggunakan aplikasi modern seperti e-money atau e-wallet.
- Membantu mengurangi produksi emisi gas rumah kaca yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. Di mana polusi udara akan semakin berkurang jika banyak masyarakat menggunakan transportasi umum.
- Mendorong Anda lebih banyak bergerak. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda secara tidak langsung melakukan aktivitas fisik yang lebih aktif, karena harus berjalan menuju halte atau stasiun. Dengan ini, tubuh akan jauh lebih sehat dibandingkan jika Anda sehari-hari mengandalkan transportasi pribadi.
- Menghemat biaya parkir. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk parkir. Tentu ini akan sangat menghemat jika Anda harus pergi ke beberapa tempat.
- Menghemat tenaga. Menggunakan transportasi umum juga dinilai jauh lebih hemat tenaga karena Anda tak perlu lagi menyetir ketika bepergian. Cukup duduk dan melihat pemandangan selama perjalanan, dan Anda bisa sampai tujuan dengan kondisi tubuh yang lebih santai dan nyaman.