Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Pada Hari Pahlawan 2023 ini, satu lagi tokoh asal Jepara ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dia adalah Ratu Kalinyamat.
Dengan demikian, kini Jepara punya dua tokoh pahlawan nasional.
Sebelum Ratu Kalinyamat, ada nama RA Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo.
Lalu siapa sebenarnya Ratu Kalinyamat?
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Kapan Raja Ali Haji dianugerahi gelar pahlawan nasional? Pada tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional Indonesia.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Kapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit? Ratu yang memerintah Kerajaan Majapahit selama 12 tahun ini bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian kuat.
-
Kenapa Harun Kabir dianggap layak menjadi Pahlawan Nasional? Melihat kiprah dan perjuangannya, seharusnya ada penghormatan dari negara untuk jasa dan pengorbanan beliau.
-
Apa saja ciri khas dari Ratu Kalinyamat yang membuatnya dikenal sebagai pemimpin yang kuat? Ratu Kalinyamat merupakan penguasa Jepara. Ia seorang yang patriot, pemberani, dan ahli strategi perang.
Mengutip Wikipedia, Ratu Kalinyamat adalah putri raja Demak, Sultan Trenggono. Nama aslinya adalah Retna Kencana. Pada usia remaja, ia dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.
Pada awalnya Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara. Namun Pangeran Kalinyamat tewas dikeroyok anak buah Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat berhasil lolos dari peristiwa pembunuhan itu.
Ratu Kalinyamat kemudian bertapa di Gunung Danaraja. Ia bersumpah hidup prihatin sampai Arya Penangsang yang membunuh suaminya dihukum mati.
Ratu Kalinyamat kemudian menjadi bupati Jepara setelah kematian Arya Penangsang pada tahun 1549. Ia bersikap anti terhadap Portugis.
Pada tahun 1550, ia mengirim 4.000 tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan Sultan Johor untuk membebaskan Malaka dari Portugis.
Dalam penyerangan itu, 2.000 prajurit Jepara tewas. Namun Ratu Kalinyamat tidak pernah jera. Pada tahun 1565 ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan bangsa Portugis terhadap kaum Hative.
Pada tahun 1573, sultan Aceh meminta bantuan pada Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali. Ia mengirim 300 kapal berisi 15.000 prajurit Jepara. Pasukan yang dipimpin oleh Ki Demang Laksamana itu tiba di Malaka pada Oktober 1574. Pada saat itu Pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis.
Pasukan Jepara yang terlambat datang langsung mendarat di Malaka dan membangun benteng pertahanan. Namun pertahanan itu dapat ditembus Portugis. Sebanyak 30 kapal Jepara terbakar.
Pihak Jepara mulai terdesak, tapi tetap menolak perundingan damai karena terlalu menguntungkan Portugis.
Pihak Jepara semakin lemah dan memutuskan pulang. Dari jumlah awal yang dikirim Ratu Kalinyamat, hanya sepertiga saja yang dikirim ke Jawa.
- Masih Tersisa Hingga Kini, Begini Jejak Peninggalan Bangsa Portugis pada Budaya Nusantara
- Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
- Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis
- Wanita Jepara Jadi Sosok Paling Ditakuti Penjajah Portugis, Ternyata Baru Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional Usai 400 Tahun Wafat
Meskipun dua kali mengalami kekalahan, namun Ratu Kalinyamat menunjukkan bahwa dirinya merupakan wanita yang gagah berani. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani.”
(Foto: Indonesia.go.id)