Resign dari Kerja Kontraktor di Jakarta, Pria Asal Yogya Ini Pilih Pulang Kampung Bertani Talas
Tak banyak kendala berarti yang ia temui selama menekuni budidaya talas
Tak banyak kendala berarti yang ia temui selama menekuni budidaya talas
Foto: YouTube Cap Capung
Resign dari Kerja Kontraktor di Jakarta, Pria Asal Yogya Ini Pilih Pulang Kampung Bertani Talas
Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelumnya ia bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor di Jakarta.
-
Apa itu budi daya tanaman? Budi daya tanaman adalah suatu atau beberapa teknik dalam usaha pembibitan atau mengembangkan suatu jenis tanaman dengan cara-cara tertentu.
-
Mengapa budi daya tanaman penting? Kegiatan budi daya tanaman buah dan sayur juga sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan serta mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat.
-
Dimana Tambua Tasa berasal? Dikutip dari berbagai sumber, lahirnya pertunjukan musik Tambua Tasa ini konon dibawa oleh orang-orang berkebangsaan India yakni pedagang Gujarat.
-
Bagaimana bentuk koloni budidaya Madu Teran? Budi daya madu telang ini memiliki bentuk koloni yang cukup unik. Setiap koloni terdapat sebongkah batang kayu yang cukup tebal. Terdapat dua corong atau pintu masuk untuk lebah di salah satu sisi batang kayu.
-
Dimana Tari Bondan berasal? Melansir dari laman jogjaprov.go.id, awal mula lahirnya Tari Bondan berasal dari kebudayaan masyarakat di Surakarta pada masa lampau.
-
Apa yang dirayakan Tarra Budiman dan Gya Sadiqah? Gadis yang bernama lengkap Kayma Jayna Agyra ini tampak sangat bahagia. Tarra dan Gya memutuskan untuk merayakan dengan cara yang sederhana, hanya dengan membeli kue lucu dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
Setelah mundur pada tahun 2012, dua tahun kemudian ia pulang ke Yogya. Di Yogya, ia menekuni berbagai usaha pertanian, hingga akhirnya ia memilih untuk menekuni pertanian talas pratama.
“Waktu awal memulai saya belum sampai berpikir bagaimana pemasarannya. Yang penting saya beli bibit, terus ditanam, untuk pemasaran itu urusan nanti,” kata Tri Heriyanto dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Tri Heriyanto belajar budidaya talas pratama secara otodidak. Selama proses belajar itu, ia tidak menemukan banyak kendala. Satu dari sedikit kendala yang ia temui adalah adanya ulat tanah yang memakan daun talasnya. Namun kendala itu masih ia bisa atasi.
Di ladangnya, Tri membagi talas pratama yang ia budidayakan ke dalam tiga kategori, yaitu talas pratama satu, talas pratama dua, dan talas pratama tiga. Di antara ketiganya, talas pratama satu memiliki umbi paling besar. Dalam setahun, ia bisa dua kali panen.
“Kalau talas pratama itu butuh air tapi tidak terlalu banyak. Yang penting lokasi lahan itu lembab itu bagus perkembangannya. Tapi kalau banyak air perkembangan talas jadi kurang maksimal,” terangnya.
Selama empat tahun melakukan budidaya talas pratama, Tri Heriyanto mengatakan kalau pemasaran hasil panennya lebih mudah. Tak hanya dijual untuk pasar di sekitar Jogja, ia juga bisa menjualnya ke Bandung, Malang, Tangerang, dan Jakarta.
Kini Tri Heriyanto sudah punya dua lokasi untuk budidaya talas. Di lokasi pertama, ia memiliki lahan seluas 4.500 meter persegi untuk ditanami talas. Sementara di lokasi satunya ia memiliki lahan seluas 9.000 meter persegi.
- Resign dari Pekerjaan di Kapal Pesiar, Pria Asal Magelang Ini Sukses Bangun Surga Kebun Buah
- Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Modal Rp50.000, Omzet Pria Bekasi Ini Kini Tembus Rp60 Juta per Bulan
- Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu
- 17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara
Menurutnya, usaha talas memiliki prospek cerah. Apalagi banyak orang untuk membutuhkan talas untuk kesehatan. Beberapa manfaat mengonsumsi talas antara lain menjaga kadar gula tetap normal, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kekuatan tulang, mengurangi risiko kanker, dan membantu menjaga berat badan.
Dikutip dari Itb.ac.id, talas pratama sendiri merupakan varietas hasil silang antara talas semir asal Sumedang dan talas sutera asal Thailand. Awalnya, talas tersebut dikembangkan di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Bogor, oleh kelompok peneliti beranggotakan Made Sri Prana, Tatang Kuswara, dan Maria Imelda. Nama “Pratama” sendiri merupakan singkatan dari ketiga nama peneliti itu.
Saat ini, talas pratama merupakan komoditas unggulan pertanian hortikultura. Rata-rata bobot talas pratama bisa mencapai 8 kg dari satu pohon, berbeda jauh dengan kebanyakan talas biasa yang hanya berkisar 1,5-2 kg per pohonnya.