Tanpa Penyekatan, Ini Jalur Perbatasan Jateng-Jabar yang Bisa Ditempuh Lewat Sungai
Salah satunya adalah titik perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di kawasan Hilir Sungai Citanduy. Untuk melewati perbatasan provinsi, masyarakat yang tinggal di sana biasa memanfaatkan fasilitas perahu penyeberangan. Dengan moda transportasi itu, masyarakat bisa menyusuri sungai dan menuju ke perbatasan.
Memasuki musim mudik lebaran, pos penyekatan didirikan di mana-mana guna mengantisipasi arus mudik yang resmi dilarang pemerintah. Namun tetap saja ada jalur masuk perbatasan yang luput dari pos penyekatan. Di sinilah kadang para pemudik nekat melaluinya walau medannya cukup berat.
Salah satunya adalah titik perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di kawasan Hilir Sungai Citanduy. Untuk melewati perbatasan provinsi, masyarakat yang tinggal di sana biasa memanfaatkan fasilitas perahu penyeberangan. Dengan moda transportasi itu, masyarakat bisa menyusuri sungai dan menuju ke perbatasan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bahkan, perbatasan yang menghubungkan Kabupaten Cilacap, Jateng, dan Kabupaten Ciamis, Jabar ini selalu ramai pelintas mengingat jembatan jalan raya yang letaknya cukup jauh. Tarif penyeberangannya juga murah, yaitu Rp3.000 sudah termasuk sepeda motor.
Tak Terpantau Petugas COVID-19
©2021 Liputan6.com
Salah satu pengguna transportasi perahu penyeberangan itu, Hirzudin, mengatakan memasuki masa lebaran 2021 ini, dia tak menemukan petugas pemeriksaan di sana.
Hirzudin merupakan warga Kalapasawit, Kecamatan Lakbok, Ciamis.
Namun, dia kerap beraktivitas di wilayah Cilacap, tepatnya di Kecamatan Cipari. Sebagian besar keluarga Hirzudin tinggal di Cipari. Maka tak heran karena jaraknya cukup dekat, dia sering bolak-balik dua tempat itu.
“Tidak ada pemeriksaan. Masih beroperasi 24 jam,” kata Hirzudin dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (5/5).
Serahkan pada Satgas COVID-19 di Tingkat Kecamatan
©2021 Liputan6.com
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo, mengakui kalau masih ada sejumlah jalan tikus yang bisa digunakan pemudik untuk keluar masuk wilayah Jawa Tengah di luar lima jalur yang terpantau. Oleh karena itu, ia menyerahkan keberadaan jalur tikus kepada pemerintah tingkat Kecamatan/Desa.
Biasanya, jalur-jalur alternatif itu digunakan saat jalur utama macet. Pada lebaran kali ini, jalur-jalur alternatif tersebut turut dipantau karena bisa jadi jalur pemudik menghindari pos penyekatan.
“Kami menyerahkannya pada masing-masing satgas di tingkat Kecamatan dan desa untuk memantau pemudik, sesuai dengan status jalan tersebut,” kata Tulus.