Teka-Teki Keberadaan Omah Demit Klaten, di Ujung Tebing dan Tak Bisa Dikunjungi
Tentunya, setiap orang yang melihatnya akan bertanya-tanya. Bagaimana bisa, rumah kecil tersebut ada di puncak tebing setinggi kurang lebih 30 meter? Bahkan di sekelilingnya tak terlihat jalan seperti tangga atau untaian tali untuk memasuki rumah tersebut. Lantas, bagaimana rumah tersebut bisa ada di puncak tebing?
Sebuah bangunan tua kecil berada di ujung tepi batu kapur Klaten. Dengan kemiringan sekitar 90 derajat dan setinggi kurang lebih 30 meter, rumah beratap itu tetap kokoh berdiri. Letaknya yang ekstrem berada di ujung tebing, membuat rumah ini tak bisa dijangkau warga.
Mungkin, hanya pemanjat tebing profesional saja yang bisa menginjakkan kaki di rumah tua misterius tersebut. Berada di puncak tebing kapur, membuat wujud rumah ini terlihat jelas dari kejauhan. Satu lubang yang nampak seperti pintu dan atap yang masih utuh.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Apa visi dari UNIMUDA Sorong? UNIMUDA Sorong punya visi yaitu menjadi Universitas Kelas Dunia dalam mengembangkan IPTEK berbasis Entrepreneurship dan Multikultural pada tahun 2037 seperti dikutip dari website resminya.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Tentunya, setiap orang yang melihatnya akan bertanya-tanya. Bagaimana bisa, rumah kecil tersebut ada di puncak tebing? Bahkan di sekelilingnya tak terlihat jalan seperti tangga atau untaian tali untuk memasuki rumah tersebut. Lantas, bagaimana rumah tersebut ada di puncak tebing?
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Bangunan di atas puncak bukit kapur Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Bayat, Klaten ini di kenal oleh warga dengan sebutan Omah Demit. Jika di artikan dalam bahasa Indonesia Omah Demit ialah Rumah Demit atau rumah sejenis makhluk gaib.
Julukan tersebut karena rumah kecil tersebut tak berpenghuni dan jarang di jamah manusia. Tak ada tangga untuk menuju rumah tua tersebut membuat rumah ini memang jarang dikunjungi. Apalagi, letaknya sangat ekstrem.
Dilansir klatenkab.go.id, rupanya rumah tersebut sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulunya sebagai gudang mesiu atau patrum, tempat penyimpanan bahan peledak atau dinamit. Beberapa orang menyebut Omah Demit sebagai Gudang Patrum.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Dulunya, bahkan ada gudang di tebing tersebut. Namun, salah satunya sudah roboh dan Omah Demit lah sisanya. Wilayah tersebut dulunya adalah lahan tambang kapur. Penambang seringkali menggunakan mesiu yang diambil dari Omah Demit. Gunanya sebagai bahan peledak untuk memecah batu kapur.
Dulunya, bahkan ada gudang di tebing tersebut. Namun, salah satunya sudah roboh dan Omah Demit lah sisanya. Wilayah tersebut dulunya adalah lahan tambang kapur. Penambang seringkali menggunakan mesiu yang diambil dari Omah Demit untuk melakukan peledakan.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Setelah proses penambangan dihentikan, oleh pemerintah desa Krakitan tempat ini di ubah menjadi salah satu spot destinasi wisata karena keunikannya. Hingga pada 28 Oktober 2017 diresmikan oleh pemerintah setempat sebagai tempat wisata dengan nama Photorium Bukit Patrum.
Bukit tersebut terkadang untuk kegiatan naik turun tebing kapur (rappling). Unik dan menarik, Omah Demit juga sering digunakan sebagai tempat berswafoto.Selain ciamik, rumah kecil tua ini rupanya juga meninggalkan kisah sejarah.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Kendati demikian, kini wisata Photorium Bukit Patrum tutup lantaran pandemi. Rencananya akan dibuka lagi setelah ada perbaikan fasilitas. Hal ini tentu demi kenyamanan dan keamanan pengunjung.
(mdk/Tys)