Terdampak Pandemi, Jumlah Pengangguran di Kota Solo Bertambah
Banyaknya pengangguran akibat pandemi terjadi di berbagai tempat, tak terkecuali di Kota Solo. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Solo Agus Sutrisno mengatakan terdapat penambahan sekitar 10.000 pengangguran terbuka di kota itu selama pandemi.
Merebaknya pandemi COVID-19 berdampak besar pada sektor ketenagakerjaan. Banyak perusahaan yang tutup, mereka terpaksa merumahkan atau mem-PHK karyawannya secara massal. Akibatnya, banyak orang yang tak memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Banyaknya pengangguran akibat pandemi terjadi di berbagai tempat, tak terkecuali di Kota Solo. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Solo Agus Sutrisno mengatakan jumlah pengangguran terbuka sebelum pandemi adalah 4,17 persen, sementara per Desember 2020 jumlahnya sudah meningkat jadi 7,6 persen.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dari statistik itu, Agus mengatakan banyak pekerja yang bekerja di sektor formal maupun nonformal menganggur karena pemutusan hubungan kerja.
“Akibat pandemi ini ada penambahan sekitar 10.000 pengangguran terbuka. Di sisi lain ada sekitar 3.000 angkatan kerja baru,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Senin (26/4).
Pengangguran di Kota Solo
©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Agus mengatakan, selama pandemi COVID-19, terjadi penambahan angka pengangguran khususnya di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, dan usaha transportasi.
Dia mencatat, pengangguran paling banyak berasal dari perusahaan skala menengah, sementara untuk perusahaan skala kecil tidak terlalu terdampak mengingat tenaga kerja yang dimiliki tidak banyak. Dengan demikian, jumlah pengangguran terbuka di Kota Solo mencapai 22.800 orang.
Upaya Memberi Pelatihan
©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Terkait dengan penambahan angka pengangguran di Solo, Agus bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian serta instansi lain berupaya memberikan pendampingan agar para penganggur bisa segera mengentaskan diri. Salah satu pendampingan itu adalah pelatihan usaha.
“Memang kalau pelatihan ini ditunjukkan untuk meningkatkan skill cukup susah karena latar belakangnya yang merupakan pekerja. Namun demikian, kami didik dengan keterampilan baru, harapannya jadi wirausaha bukan pekerja,” kata Agus.
Pertumbuhan Ekonomi di Solo
©2020 123rf
Agus menerangkan, pelatihan usaha terhadap para pengangguran masih dilakukan bertahap karena masih dalam situasi pandemi COVID-19. Sebagai contoh, dia menyelenggarakan pelatihan jual beli online dan pendaftarnya mencapai 300 orang. Namun di antara jumlah itu yang bisa mengikuti baru 70 orang.
Namun, walau pengangguran meningkat, pertumbuhan ekonomi di Solo masih lebih baik dibandingkan rata-rata tingkat provinsi maupun nasional.
“Untuk nasional sebesar -2,07 persen, Jateng -2,67 persen, dan Solo -1,72 persen,” ungkap Agus.