Wisma di Kaliurang Ini Dulu Pernah Jadi Tempat Menginap Presiden Soekarno, Begini Keunikannya
Bentuk bangunannya belum banyak berubah sejak awal didirikan.
Bentuk bangunannya belum banyak berubah sejak awal didirikan.
Wisma di Kaliurang Ini Dulu Pernah Jadi Tempat Menginap Presiden Soekarno, Begini Keunikannya
Sebagai kawasan wisata, di Kaliurang banyak sekali penginapan bagi wisatawan. Beberapa di antaranya merupakan penginapan yang memiliki nilai sejarah.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Agro Wisata Bhumi Merapi buka? Tempat ini buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari.
-
Kapan Menara Siger diresmikan? Bangunan ini telah diresmikan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Di mana letak Wisma Perdamaian? Tak jauh dari kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, terdapat sebuah bangunan tua yang dikenal masyarakat dengan nama Wisma Perdamaian.
-
Kenapa Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan.
Salah satu penginapan bersejarah di Kaliurang adalah Wisma Merapi Indah I. secara administratif, penginapan itu berada di Padukuhan Kaliurang Barat, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman.
Bangunan ini merupakan perpaduan arsitektur lokal dengan pengaruh indis sehingga sering dinamakan jengki.
Pada tahun 1948, bangunan ini pernah digunakan menginap Presiden Soekarno saat terjadi Konferensi Tiga Negara (KTN).
Pada tahun 1946, wisma ini dibeli oleh Alm. H. Digdo Sudarmo (NV Baker) dan diwariskan pada anaknya.
Bangunan wisma itu terdiri dari bangunan induk, bangunan pelengkap, dan pagar. Bangunan induk terdiri dari ruang tamu, tiga buah kamar tidur, dapur, gudang, dan kamar mandi.
Bangunan induk memiliki atap berbentuk tajuk pokok berbentuk pyramid dengan penutup genteng dan terdapat hiasan kuncup dari semen di bagian atasnya.
Bangunan induk berdiri di atas fondasi berbentuk persegi yang terbuat dari susunan batu andesit yang direkatkan dengan semen. Dinding rumahnya juga dibuat dari susunan batu andesit yang diberi perekat semen.
Batu-batu andesit itu diberi cat berwarna hitam dan perekat semennya berwarna putih.
Separuh dinding rumah sebelah selatan dan dinding rumah sebelah timur terbuat dari kayu dengan panel-panel dari kaca bening yang dilengkapi tiga pintu geser.
- Sambangi Program Cetak Sawah 1 Juta Hektare di Merauke, Prabowo Didampingi Haji Isam
- Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Mulai Dibangun, Begini Penampakannya
- Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
- Menilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno
Sedangkan bangunan pelengkap villa terdiri dari empat kamar tidur, garasi, gudang, dan dua buah kamar mandi. Atap bangunan pelengkap memiliki atap tajuk pokok berbentuk pyramid.
Ciri khas arsitektur kolonial pada bangunan itu tercermin pada penggunaan jendela panil kaca yang banyak dengan geometri yang sangat kuat. Sedangkan ciri arsitektur Jawa terlihat pada penggunaan apat tajug pokok.
Dilansir dari Jogjaprov.go.id, karakteristik artistektur khas lereng Merapi terlihat pada penggunaan batu vulkanik pada keseluruhan dinding luar bangunan.
Penggunaan batu vulkanik ini sangat ekspresif karena penggunaan warna cat putih sebagai perekat di sela antar batu sehingga tampil sangat mencolok.
Dari dulu sampai sekarang, fasad bangunan dan lingkungan belum mengalami perubahan atau masih asli.
Sementara bagian ruang tamunya juga belum banyak berubah, hanya penambahan bahan sebagai pelapis dengan menggunakan triplek.
Secara fungsional bangunan itu juga belum mengalami perubahan. Sejak awal didirikan sampai sekarang bangunan itu memang selalu berfungsi sebagai villa atau penginapan.