8 Penyakit Lambung yang Umum Terjadi, Ketahui Penyebabnya
Penyakit lambung tak hanya sebatas maag atau GERD.
Penyakit lambung tak hanya sebatas maag atau GERD.
8 Penyakit Lambung yang Umum Terjadi, Ketahui Penyebabnya
Penyakit lambung merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di masyarakat, memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan banyak individu. Salah satu penyakit lambung yang sering muncul adalah tukak lambung, yang ditandai oleh terbentuknya luka atau borok pada dinding lambung.
Selain tukak lambung, penyakit refluks asam juga menjadi salah satu masalah umum di kalangan masyarakat. Refluks asam terjadi ketika cairan asam dari lambung naik ke esofagus, menyebabkan sensasi terbakar yang tidak menyenangkan di dada, yang dikenal sebagai heartburn. Faktor risiko untuk refluks asam melibatkan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta pola makan yang tidak sehat.Penyakit ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis dan bahkan kanker esofagus.
Dengan pemahaman lebih mendalam tentang kondisi ini, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Jenis Penyakit Lambung yang Umum Terjadi
Gastritis adalah penyakit lambung yang terjadi akibat peradangan lapisan pelindung lambung. Gastritis bisa bersifat akut dan kronis. Gastritis akut melibatkan peradangan yang tiba-tiba dan parah. Sementara gastritis kronis melibatkan peradangan jangka panjang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak diobati.
Penyebab gastritis adalah lemahnya lapisan pelindung lambung yang membuat cairan pencernaan merusak lapisan tersebut.
Memiliki lapisan kambung yang tipis atau rusak meningkatkan risiko gastritis. Infeksi bakteri saluran cerna juga dapat menyebabkan gastritis. Infeksi bakteri yang paling umum yang menyebabkannya adalah Helicobacter pylori.
Gastritis tidak menyebabkan gejala yang nyata pada semua orang. Gejala yang paling umum adalah mual, muntah, perasaan penuh di perut bagian atas terutama setelah makan, dan gangguan pencernaan.
Dispepsia, juga dikenal sebagai gangguan pencernaan, mengacu pada ketidaknyamanan atau rasa sakit yang terjadi di perut bagian atas setelah makan atau minum.
Dispepsia dapat disebabkan oleh gaya hidup atau kebiasaan diet, kondisi medis, atau penggunaan beberapa obat. Dispepsia juga bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan, termasuk GERD, kanker perut, kegemukan, batu empedu, penyakit hati, pankreatitis, dan penyakit pencernaan lainnya. Tukak lambung atau refluks asam dapat menyebabkan dispepsia.
3. GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) disebabkan oleh naiknya asam lambung secara presisten. Asam lambung naik terjadi ketika isi perut seperti makanan, asam, atau empedu bergerak kembali ke kerongkongan. Setiap orang pasti pernah mengalami kenaikan asam lambung.
Tapi, ketika asam lambung naik terjadi dua kali seminggu atau lebih, ia bisa disebu sebagai Gastroesophageal reflux disease (GERD).
Tukak lambung terjadi ketika lapisan lambung rusak. Tukak lambung disebabkan ketika lapisan tebal lendir yang melindungi perut dari cairan pencernaan berkurang. Hal ini memungkinkan asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi perut.
Tukak lambung dapat dengan mudah disembuhkan, tetapi bisa menjadi parah tanpa perawatan yang tepat. Tukak lambung hampir selalu disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
Kanker lambung juga kerap disebut kanker perut. Kanker lambung umumnya tumbuh perlahan selama bertahun-tahun. Kanker lambung ditandai dengan pertumbuhan sel kanker di dalam lapisan lambung. Dalam kebanyakan kasus, ia dimulai di lapisan terdalam lapisan lambung.
Kanker lambung terjadi ketika sel-sel yang biasanya sehat dalam sistem pencernaan bagian atas menjadi kanker dan tumbuh di luar kendali, membentuk tumor.
Jenis kanker ini sulit didiagnosis karena kebanyakan orang biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Karena kanker perut biasanya tidak menimbulkan gejala awal, sering tidak terdiagnosis sampai setelah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Ini membuatnya lebih sulit untuk diobati. 6. Hernia hiatus
Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas perut terdorong ke atas melalui diafragma dan masuk ke daerah dada. Diafragma adalah otot besar yang terletak di antara perut dan dada. Tubuh menggunakan otot ini untuk bernapas.
Biasanya, lambung berada di bawah diafragma, tetapi pada orang dengan hernia hiatus, sebagian perut mendorong ke atas melalui otot. Pembukaan yang dilaluinya disebut hiatus.
Gastroparesis adalah suatu kondisi di mana lambung membutuhkan waktu lama untuk dikosongkan. Penyebab pasti gastroparesis masih belum diketahui, namun diperkirakan ada hubungannya dengan sinyal saraf yang terganggu di perut. Diyakini bahwa ketika saraf ke perut dipengaruhi oleh berbagai faktor, makanan dapat melewatinya terlalu lambat.
Gejala gastroparesis berkisar dari ringan hingga berat yang dapat mencakup mual, muntah, merasa mudah kenyang, dan pengosongan lambung yang lambat.
Gastroenteritis merupakan infeksi saluran cerna yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. Gastroenteritis bisa terjadi di lambung karena infeksi virus. Gastroenteritis virus terjadi ketika virus menyebabkan lambung dan usus meradang.
Virus yang berbeda dapat menyebabkan gastroparesis, masing-masing dengan musim puncaknya sendiri. Virus yang paling umum termasuk norovirus dan rotavirus. Orang yang berisiko mengalami penyakit ini adalah anak di bawah usia 5 tahun, lansia, dan orang yang memiliki kekebalan rendah.
Gastroenteritis virus menyebar melalui kontak dekat atau makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala gastroparesis adalah muntah dan diare. Penderita gastroparesis mungkin juga mengalami kram, sakit kepala, dan demam.