9 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Jangan Diabaikan
Diabetes adalah penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai jaringan tubuh, termasuk kulit. Tanda-tanda yang muncul mungkin tampak biasa, tapi jangan disepelekan.
Jika melihat salah satu tanda ini pada kulit, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
9 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Jangan Diabaikan
Diabetes adalah penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan tubuh, termasuk kulit. Ya, ada beberapa tanda-tanda diabetes yang bisa muncul di kulit, yang mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius.
Jika tidak segera ditangani, tanda-tanda ini bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti infeksi, luka terbuka, gangren, atau amputasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengobati tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit sebelum terlambat.
-
Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan diabetes? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara. Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.
-
Apa saja tanda-tanda penuaan dini yang muncul di kulit? Perlu kamu ketahui bahwa tanda-tanda penuaan kulit seperti garis halus dan kerutan sebenarnya sudah bisa bermunculan di usia dua puluhan awal. Hanya saja, semakin bertambahnya usia, maka garis halus dan kerutan di kulit pun akan jadi lebih banyak dan dalam. Oleh karena itu, sebelum terjadi tanda-tanda penuaan yang lebih parah, kamu wajib segera mencegahnya dengan memulai gaya hidup yang lebih sehat. Diantaranya seperti perbanyak makan sayur dan buah, rajin olahraga, hindari aktivitas begadang, dan lain sebagainya.
-
Mengapa gigi goyang bisa jadi tanda awal diabetes? "Karena pada pasien yang gulanya tinggi terjadi perubahan dari gusi, seperti terangkat, membengkak sehingga giginya goyang," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Mengapa kondisi seperti diabetes bisa menyebabkan tangan kanan kebas? Namun seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan neuropati diabetes atau kerusakan saraf.
-
Apa saja gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Kapan gusi mudah berdarah bisa jadi tanda diabetes? Gusi yang mudah berdarah atau meradang juga dapat menjadi tanda adanya diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di gusi, menyebabkan peradangan dan perdarahan.
Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit
Diabetes adalah penyakit yang dapat meningkatkan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Diabetes dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan, termasuk kulit.
Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya:
Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat
Tanda diabetes yang muncul di kulit yang pertama adalah munculnya bercak. Kondisi ini disebut dengan nekrobiosis lipoidika, yang ditandai dengan adanya benjolan padat kecil yang mirip jerawat.
Benjolan ini kemudian berubah menjadi bercak kulit yang bengkak dan keras, dengan warna kuning, kemerahan, atau cokelat.
Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.
Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah.
Area kulit yang lebih gelap
Tanda diabetes yang muncul di kulit kedua yaitu adanya area gelap pada kulit. Kondisi ini disebut dengan acanthosis nigricans, yang ditandai dengan adanya area kulit yang lebih gelap, tebal, dan kasar, yang terasa seperti beludru jika disentuh.
Area ini biasanya muncul di leher belakang, ketiak, selangkangan, siku, lutut, atau tangan.
Kondisi ini menunjukkan adanya resistensi insulin, yaitu ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah meningkat. Resistensi insulin sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas atau diabetes tipe 2.
Kulit keras dan menebal
Tanda diabetes yang muncul di kulit yang ketiga yakni kulit keras dan menebal.
Kondisi ini disebut dengan sklerosis digital, yang ditandai dengan adanya penebalan kulit di jari tangan, jari kaki, atau keduanya. Kulit terasa kencang dan seperti lilin, dan jari-jari menjadi kaku dan sulit digerakkan.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jaringan kulit, akibat komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah. Kondisi ini biasanya berkembang pada orang yang mengalami diabetes tipe 1.
Luka melepuh
Kondisi ini disebut dengan bullosis diabeticorum, yang ditandai dengan adanya luka melepuh yang tiba-tiba muncul di kulit, tanpa adanya cedera atau infeksi. Luka melepuh ini biasanya muncul di tangan, kaki, atau lengan bawah, dan terlihat seperti luka bakar.
Luka melepuh ini tidak terasa sakit, tetapi bisa berisiko terinfeksi. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kerusakan saraf atau pembuluh darah akibat diabetes.
Infeksi kulit
Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi kulit. Infeksi kulit yang sering terjadi pada penderita diabetes antara lain adalah infeksi jamur, infeksi bakteri, dan infeksi virus.
Gejala infeksi kulit bisa bervariasi, tergantung pada jenis dan lokasi infeksinya.
Beberapa gejala umum yang bisa muncul adalah kemerahan, bengkak, nyeri, gatal, panas, nanah, atau bau tidak sedap. Infeksi kulit bisa menyebar ke jaringan lain jika tidak diobati dengan segera.
Luka terbuka
Kondisi ini disebut dengan ulkus diabetik, yang ditandai dengan adanya luka terbuka yang sulit sembuh di kulit, terutama di kaki.
Luka ini bisa disebabkan oleh cedera, gesekan, atau tekanan yang berlebihan pada kulit. Luka ini bisa menjadi dalam dan luas, dan bisa mengenai tulang atau otot.
Luka ini juga bisa terinfeksi dan menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gangren atau amputasi. Penyebabnya adalah kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat diabetes, yang mengurangi sensitivitas dan aliran darah ke kulit.
Bercak cokelat atau merah di kaki
Kondisi ini disebut dengan dermatopati diabetik, yang ditandai dengan adanya bercak cokelat atau merah yang muncul di kaki, terutama di bagian bawah betis.
Bercak ini tidak terasa sakit atau gatal, tetapi bisa menjadi bersisik atau mengelupas.
Bercak ini bisa berubah menjadi luka terbuka jika terkena cedera atau infeksi. Penyebabnya adalah kerusakan pembuluh darah akibat diabetes, yang mengurangi aliran darah ke kulit.
Benjolan kuning kemerahan
Kondisi ini disebut dengan eruptif xanthomatosis, yang ditandai dengan adanya benjolan kuning kemerahan yang muncul di kulit, terutama di tangan, kaki, lengan, atau pantat.
Benjolan ini terasa gatal dan nyeri, dan bisa menjadi melepuh jika digaruk.
Benjolan ini sebenarnya adalah akumulasi lemak di bawah kulit, yang disebabkan oleh kadar trigliserida yang sangat tinggi akibat diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini bisa hilang jika kadar gula darah dan trigliserida diturunkan.
Kulit kering dan gatal
Kondisi ini disebut dengan xerosis, yang ditandai dengan adanya kulit yang kering, bersisik, dan gatal. Kulit kering dan gatal bisa disebabkan oleh dehidrasi, penggunaan sabun atau deterjen yang keras, atau perubahan cuaca.
Namun, pada penderita diabetes, kulit kering dan gatal juga bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan mengurangi produksi minyak di kulit. Kulit kering dan gatal bisa diperburuk oleh infeksi jamur atau bakteri, yang sering terjadi pada penderita diabetes.