Bahaya Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil, Ketahui Risikonya
Tekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Tekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan masalah selama dan setelah persalinan.
Bahaya Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil, Ketahui Risikonya
Tekanan darah tinggi selama kehamilan memiliki potensi risiko yang membahayakan. Memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) selama kehamilan perlu pemantauan ketat dari dokter. Pada sebagian wanita, tekanan darah tinggi dimulai sebelum masa kehamilan. Namun pada yang lain, tekanan darah tinggi baru muncul dan berkembang selama masa kehamilan.
Tekanan darah tinggi saat hamil memiliki bahaya yang penting disadari. Edukasi diri mengenai masalah ini sangatlah penting, terutama jika Anda tengah berencana untuk hamil, atau sedang hamil.
Dilansir dari berbagai sumber, inilah bahaya tekanan darah tinggi saat hamil yang wajib diketahui.
-
Apa saja bahaya darah tinggi saat hamil? Aliran Darah ke Plasenta Berkurang:Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, janin mungkin akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini dapat membuat pertumbuhan janin melambat, menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah, atau bahkan menyebabkan kelahiran prematur. Bayi yang lahir lebih awal berisiko tinggi mengalami gangguan napas dan komplikasi lain.
-
Apa bahaya dari kental manis untuk ibu hamil? Konsumsi kental manis pada ibu hamil dan juga bayi bisa berdampak bahaya dan perlu diwaspadai. Kental manis sering kali dianggap sebagai susu yang menyehatkan oleh banyak masyarakat Indonesia. Tidak sedikit orang tua yang rutin memberikan kental manis pada anak-anak mereka, baik sebagai minuman maupun sebagai campuran roti. Bahkan, penggunaan kental manis tidak terbatas pada anak-anak saja, tetapi juga dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, pandangan ini salah dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu hamil dan bayi mereka.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Bagaimana peningkatan aliran darah memengaruhi suhu tubuh ibu hamil? Seiring berjalannya kehamilan, aliran darah dalam tubuh ibu hamil juga meningkat. Kenaikan volume darah ini bertujuan untuk memberikan nutrisi dan oksigen tambahan kepada janin. Namun, efek samping dari peningkatan aliran darah ini adalah membuat ibu hamil merasa lebih hangat dari biasanya. Karena aliran darah yang lebih banyak, panas tubuh juga meningkat.
-
Apa saja tanda dan ciri khas dari batuk yang dialami ibu hamil? Batuk bawaan pada wanita hamil memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya.
Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil
Tekanan darah tinggi terkait kehamilan biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan dan berakhir segera setelah bayi lahir. Kondisi ini terjadi pada sekitar 6% hingga 8% kehamilan, mengutip clevelandclinic.org.
Tekanan darah tinggi selama kehamilan umumnya disebut sebagai hipertensi gestasional atau hipertensi akibat kehamilan. Hipertensi gestasional berbeda dengan jenis hipertensi lainnya, karena dimulai pada paruh kedua kehamilan dan hilang setelah melahirkan. Tekanan darah tinggi mungkin tidak menimbulkan gejala yang terlihat, jadi penting bagi Anda untuk selalu memeriksakan diri ke dokter karena hal ini dapat menyebabkan komplikasi.
Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil
Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan jika memiliki beberapa faktor risiko di bawah ini:
1. Berusia di bawah 20 tahun atau di atas usia 40 tahun. 2. Pernah mengalami hipertensi gestasional atau preeklampsia selama kehamilan sebelumnya. 3. Memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi gestasional. 4. Menderita diabetes atau diabetes gestasional. 5. Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti lupus. 6. Memiliki penyakit ginjal. 7. Hamil kembar.
Bahaya Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi selama kehamilan. Bahaya tekanan darah tinggi saat hamil:
1. Preeklampsia. Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi dan beberapa organnya, seperti ginjal dan hati, tidak berfungsi dengan baik. Tanda dan gejala preeklampsia termasuk adanya protein dalam urin, perubahan penglihatan dan sakit kepala parah. Preeklampsia bisa menjadi kondisi medis yang serius. Bahkan jika Anda mengalami preeklampsia ringan, Anda memerlukan perawatan untuk memastikannya tidak bertambah parah. Tanpa pengobatan, preeklampsia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kerusakan ginjal, hati, dan otak.
2. Diabetes gestasional. Ini adalah jenis diabetes yang hanya dialami oleh ibu hamil. Ini adalah kondisi di mana tubuh ibu memiliki terlalu banyak gula. Kebanyakan wanita mendapatkan tes diabetes gestasional pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu. 3. Serangan jantung (juga disebut infark miokard). 4. Gagal ginjal. Ini adalah kondisi serius yang terjadi ketika ginjal tidak bekerja dengan baik dan membiarkan limbah menumpuk di dalam tubuh.
5. Solusio plasenta. Ini adalah kondisi serius di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum lahir. Jika ini terjadi, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi di dalam kandungan. Ibu juga mungkin mengalami pendarahan serius dari vagina. 6. Perdarahan postpartum (juga disebut PPH). Ini adalah saat di mana ibu mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan. Meski merupakan kondisi serius, namun PPH jarang terjadi. Apabila terjadi, PPH akan dimulai 1 hari setelah melahirkan, tetapi bisa juga terjadi hingga 12 minggu setelah melahirkan.
7. Edema paru. Kondisi ini adalah saat cairan mengisi paru-paru dan menyebabkan sesak napas. 8. Stroke. Bahaya tekanan darah tinggi saat hamil yang satu ini terjadi saat aliran darah ke otak berhenti. Stroke dapat terjadi jika gumpalan darah menyumbat pembuluh yang membawa darah ke otak atau saat pembuluh darah di otak pecah. 9. Kematian terkait kehamilan. Ini adalah kondisi saat ibu meninggal selama kehamilan atau dalam 1 tahun setelah akhir kehamilannya karena masalah kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan.
Jika ibu diketahui memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan, dokter akan menyarankan untuk melahirkan secara caesar.
Jika bahaya tekanan darah tinggi saat hamil yang dipaparkan sebelumnya adalah bahaya yang mengancam si ibu, di bawah ini adalah bahaya tekanan darah tinggi saat hamil yang dapat memengaruhi bayi:
1. Lahir prematur. Bayi dapat lahir prematur atau sebelum usia kehamilan 37 minggu apabila ibu memiliki tekanan darah yang tinggi. Bahkan dengan pengobatan, ibu hamil dengan tekanan darah tinggi atau preeklamsia perlu melahirkan lebih awal untuk menghindari masalah kesehatan yang serius. 2. Pembatasan pertumbuhan janin. Tekanan darah tinggi dapat mempersempit pembuluh darah di tali pusat. Tali pusat menghubungkan bayi ke plasenta, dan membawa makanan serta oksigen dari plasenta ke bayi. Jika ibu memiliki tekanan darah tinggi, bayi tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, membuatnya tumbuh lambat.
3. Berat lahir rendah. Ini adalah kondisi saat bayi lahir dengan berat kurang dari 5 pon, 8 ons akibat kondisi ibu yang mengalami tekanan darah tinggi. 4. Kematian janin. Tekanan darah tinggi pada ibu juga dapat membuat bayi meninggal secara spontan di dalam rahim, setiap saat selama masa kehamilan. 5. Kematian neonatus. Kondisi ini adalah saat bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupannya.