Keluarga Ungkap Sosok Zidan Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya, Berprestasi sejak SMA
Zidan dikenal sebagai sosok yang baik pada sanak keluarga. Di kampus UI, ia dikenal berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik.
Kisahnya bikin pilu
Keluarga Ungkap Sosok Zidan Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya, Berprestasi sejak SMA
Jenazah Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) yang dibunuh seniornya tiba di kediaman orang tuanya di Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (5/8/2023). Isak tangis menggema menyambutnya.
Baru Pulang Kampung
Tak ada yang menyangka Zidan akan mengalami musibah tragis. Padahal, sepekan lalu ia masih berada di rumah orang tuanya. Zidan jadi korban pembunuhan usai ia pulang kampung.
- Mahasiswa Korban Pelecehan Senior di UIN Palembang Trauma Berat, Dua Hari Absen ke Kampus
- Beasiswa Mahasiswa Korban Pelecehan Senior Dicabut, Ini Penjelasan Rektorat UIN Palembang
- Tak Mampu Beli Sepatu dan Nyeker ke Sekolah, Anak Pegawai Rendahan Ini Sekarang Jadi Calon Wakil Presiden
- Begini Kondisi Kamar Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior sebelum Mayatnya Ditemukan di Kolong Kasur
Ohibi Arif, ayah korban, mengaku telah mengikhlaskan kepergian sang anak, walau dengan berat hati. Meski demikian, ia berharap pelaku mendapat hukuman setimpal. Pelaku pembunuhan terhadap Zidan adalah Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23), senior korban di kampus.
Sosok Zidan
Semasa hidupnya, Zidan dikenal sebagai anak yang pendiam dan berperilaku baik kepada sanak saudaranya. Sementara dari sisi akademik, Zidan adalah anak yang berprestasi sejak SMA. Ia termasuk satu dari 30 pelajar kelas akselerasi di SMAN 1 Probolinggo . Bahkan, ia satu-satunya pelajar di sekolah itu yang diterima di UI melalui jalur SNMPTN.
Di kampusnya, Zidan dikenal sebagai mahasiswa berprestasi baik dalam ranah akademik maupun nonakademik. Semangat belajarnya disebut menjadi motivasi bagi rekan-rekan sesama mahasiswa. (Foto: Instagram @mnzidan)
Dikutip dari liputan6.com, Zidan dikenal sebagai anak rumahan. Saat tidak ada kegiatan di kampus, ia memilih pulang ke indekosnya di Depok. Tak disangka, indekos ini menjadi lokasi korban meregang nyawa di tangan seniornya. Pelaku membunuh korban karena ingin menguasai barang berharga milik korban.