Kisah di Balik Kuliner Legendaris Sate Ayu Bojonegoro, Dulu Jualan di Pasar Kini Jadi Favorit Artis hingga Menteri
Grup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Grup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Kisah di Balik Kuliner Legendaris Sate Ayu Bojonegoro, Dulu Jualan di Pasar Kini Jadi Favorit Artis hingga Menteri
Setiap daerah memiliki kuliner legendaris yang menjadi magnet wisata, termasuk di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Salah satu kuliner yang sering jadi tujuan wisata kuliner di Bojonegoro ialah Sate Ayu di Jalan Waduk Sonorejo Kecamatan Padangan.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Apa itu Sate Bumbon? Sate Bumbon merupakan makanan olahan sapi yang kaya rasa karena diolah dengan beraneka macam bumbu rempah.
-
Apa itu sate blengong? Sate blengong merupakan kuliner unik dari Brebes dan tak ditemukan di tempat lain.
-
Apa saja jenis bumbu sate yang populer di Indonesia? Selain bumbu kacang, ada banyak bumbu sate yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya yakni Madura hingga Padang.
-
Apa itu Sate Brutu? Sate brutu atau dikenal dengan sebutan sate buntut ayam adalah salah satu kuliner unik yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia.
-
Bagaimana cara menikmati kuliner Bogor dengan lebih praktis? Well, itu dia sejumlah rekomendasi makanan khas Bogor yang wajib dicobai apabila kamu main ke sini. Untungnya, jalan-jalan ke Bogor bisa lebih praktis dilakukan berkat kehadiran platform traveling. Dengan platform digital ini, kamu bisa menemui aneka layanan traveling, mulai dari pembelian tiket transportasi, pemesanan hotel, hingga antar jemput bandara.
Warung sate kambing ini tidak hanya jadi tujuan wisata kuliner masyarakat lokal, tetapi juga banyak diburu pengunjung luar kota.
“Setiap pulang kampung (ke Bojonegoro), kami selalu menyempatkan makan sate dan gulai di Sate Ayu. Ini masuk kuliner wajib tiap pulang kampung karena rasanya dari dulu nikmat, daging satenya besar-besar,” ungkap Tuti, salah satu pelanggan Sate Ayu kelahiran Bojonegoro yang kini tinggal di Depok, Jawa Barat, saat ditemui Merdeka.com di warung Sate Ayu, Sabtu (13/4/2024).
Beberapa tokoh publik yang pernah mencicipi kelezatan Sate Ayu yakni grup musik Koes Plus, grup musik Jikustik, dr. Boyke, hingga Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Pratikno.
Momen para tokoh publik menyantap sate kambing di warung pinggir rel kereta api jurusan Surabaya-Jakarta itu diabadikan dalam foto dan dipajang di salah satu sudut warung.
Sate Ayu Indonesia
Sejarah
Cikal bakal munculnya kuliner Sate Ayu bermula sejak Tarmuji, pemilik warung Sate Ayu, serius mempelajari seluk beluk dunia persatean pada pamannya. Selain sang paman, ayah dan kakeknya juga merupakan pedagang sate kambing.
Pada tahun 1970, Tarmuji mencoba peruntungan berjualan sate kambing di Pasar Ternak Padangan. Pagi hari ia menjadi jagal kambing, malam harinya berjualan sate.
Pengalamannya menjadi jagal membuat Tarmuji tahu betul bagaimana memilih kambing yang cocok dijadikan sate.
Sejak pertama kali berjualan di pasar hingga kini, Sate Ayu menggunakan kambing betina berusia 6-7 bulan yang belum pernah kawin alias masih perawan.
Benar saja, kambing pilihan Tarmuji membuat lapak satenya kian hari kian ramai pembeli. Seiring banyaknya peminat, Tarmuji tidak lagi berjualan di pasar ternak, melainkan pindah ke kediamannya.
Salah satu pegawai warung Sate Ayu, Efri menuturkan, dalam sehari warung ini bisa menghabiskan dua hingga empat ekor kambing betina muda.
Kambing-kambing ini didapatkan dari pasar ternak lokal Bojonegoro. Pada hari pasaran Pahing, kambing dibeli dari pasar ternak Taji, Kecamatan Tambakrejo. Pada pasaran Kliwon, kambing didapatkan dari pasar ternak Kecamatan Kalitidu.
“Warung makin ramai saat musim liburan atau hari-hari khusus seperti bulan puasa. Saat bulan puasa, gulai sudah habis terjual sejak siang,” ungkap salah satu pegawai Warung Sate Ayu yang enggan disebut namanya, Sabtu (14/3/2024).
Warung Sederhana
Awalnya, Tarmuji tidak memberikan nama khusus untuk warung satenya. Para pelanggan lalu menyebut rumah makan Tarmuji dengan nama Sate Bu Ayu. Penyebutan ini merujuk pada nama istri Tarmuji, Yayuk, yang meninggal pada tahun 2013 silam.
- Sejarah Gudeg, Makanan Manis Gurih Legendaris Yogyakarta yang Menggugah Selera dan Bikin Ketagihan
- Mencicipi Lontong Tuyuhan, Kuliner Khas Rembang Simpan Makna Filosofis
- Merasakan Segarnya Es Sagwan, Kuliner Legendaris Tegal yang Diwariskan Turun-Temurun
- Mencicipi Soto Girin, Kuliner Legendaris Khas Sragen Eksis Sejak 1953
Sejak saat itu, warung makan yang menjual menu utama sate kambing muda ini terkenal sebagai warung Sate Ayu. Dari dulu hingga sekarang, warung Sate Ayu tetap berupa bangunan sederhana bergaya klasik. Kursi dan mejanya terbuat dari kayu jati dengan model lawas.
Suasana nostalgia ditambah deru kereta api melintas menjadi daya tarik tersendiri.
“Saya sebenarnya pengen makan di teras biar bisa lihat kereta lewat, tapi sudah keburu ditempati orang,” ujar Achmad Faizal, pengunjung warung Sate Ayu, Sabtu (14/4/2024).
Pengunjung lain, Adinda mengaku baru pertama kali mencicipi Sate Ayu dan terkesan dengan cita rasanya.
“Sudah lama banget pengen ke sini (warung Sate Ayu), tapi baru sekarang keturutan. Potongan daging satenya bikin puas, dipadu dengan kecap pilihan, irisan tomat segar, bawang merah, kol, serta cabai uleg mantap banget. Salah satu sate kambing paling enak yang pernah saya coba,” tuturnya saat ditemui Merdeka.com di warung Sate Ayu, Sabtu (13/4/2024).
Manjakan Konsumen
Adinda mengaku tidak hanya dimanjakan oleh cita rasa Sate Ayu, tetapi juga oleh pelayanan yang ia dapatkan di warung tersebut. Salah satunya, sebagai generasi milenial yang menyukai transaksi nontunai (cashless), Adinda mengaku senang Warung Sate Ayu mengakomodir pembayaran via QRIS BRI.
“Setiap kali bisa bayar pakai QRIS, saya pilih pakai QRIS karena praktis dan cepat. Soalnya saya juga malas bawa uang fisik ke mana-mana,” ungkap Adinda yang juga pengguna aplikasi perbankan digital BRImo.
Terpisah, Kepala BRI Unit Bojonegoro, Heru Prayitno menjelaskan, saat ini sistem pembayaran menggunakan kode QR menjadi tren di industri keuangan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mengadopsi model tersebut dan merilis pembayaran berupa Quick Response Code Indonesian Standard sejak tahun 2019 silam.
“Sistem transaksi berbasis QRIS ditanam dalam BRImo, menawarkan kemudahan dalam bertransaksi,” terang Heru melalui keterangan tertulis yang diterima Merdeka.com, Rabu (6/3/2024).
Mengutip situs resmi bri.co.id, sejumlah manfaat yang didapatkan konsumen saat melakukan pembayaran melalui QRIS BRImo yakni transaksi jadi lebih cepat, terjamin keamanannya, serta tidak perlu ribet dengan uang tunai dan kembalian.