Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana
Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Dulu, Suriname lebih maju dibanding Jawa
Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana
Pada awal tahun 1900, sekitar 300 lebih warga Bojonegoro mencoba peruntungan merantau ke Suriname, salah satu negara jajahan Belanda di Amerika Latin. Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
-
Apa yang menjadi keinginan utama orang-orang Jawa Suriname? Mereka ingin berkunjung ke tanah leluhur, namun terkendala biaya yang amat sangat mahal.
-
Kapan orang Jawa mulai dikirim ke Suriname? Masuknya Orang Indonesia Orang Indonesia yang mayoritas dari Jawa masuk ke Suriname sejak tahun 1890.
-
Kapan leluhur Warga Negara Suriname itu pergi ke Suriname? Berdasarkan penuturan Mbak Saskia, Mbah Wiryodilopo ditinggal orang tuanya ke Suriname pada tahun 1920-an.
-
Di mana orang Jawa Suriname bekerja pada masa kolonial Belanda? Dahulu di perkebunan itu banyak orang Jawa dipekerjakan oleh pemerintah kolonial Belanda.
-
Siapa yang menjadi saksi hidup perjalanan imigran Jawa ke Suriname? Mbah Sakinem ialah imigran Jawa yang kini tinggal di Suriname. Ia disebut menjadi saksi hidup satu-satunya perjalanan para imgiran Jawa ke Suriname.
-
Dimana leluhur Warga Negara Suriname itu berasal? Dalam perjalanannya ke Tanah Jawa, Mbak Saskia menyempatkan diri berwisata ke Candi Plaosan. Di Indonesia sendiri, ia ada urusan politik dan hendak bertemu dengan Moeldoko dan Prabowo.
Pekerja Kontrak
Saat itu, ekonomi Suriname lebih maju dibanding Jawa. Ratusan warga Bojonegoro pergi ke Suriname untuk menjadi pekerja kontrak di perkebunan.
Mengutip Instagram @bojonegorohistory, warga Bojonegoro dan pekerja dari daerah lain di Jawa ini dikontrak selama lima tahun.
Banyak yang pergi ke Suriname sebagai pasangan suami-istri. Ada pula yang membawa anak-anak. Mereka pergi untuk bekerja ke Suriname dan berencana kembali ke Jawa setelah kontrak selesai.
Harapan Pupus
Sayangnya, setelah kontrak kerja selesai, banyak pekerja Jawa yang tak bisa kembali ke Tanah Air. Pasalnya, saat itu situasi politik sedang kacau. Akibatnya, sebagian besar pekerja Jawa di Suriname tak bisa pulang kampung. Mereka terpaksa menetap, berkeluarga, hingga meninggal di Suriname.
Mencari Kampung Halaman
Beberapa hari lalu, salah satu anggota grup facebook INDONESIA TEMPO DOELOE bernama Man Dy mengunggah pengumuman bahwa ia tengah mencari kampung halaman kakeknya yang pernah migrasi ke Suriname.
salah eja). Saya berterima kasih atas bantuan Anda," ujar Man Dy, dikutip dari unggahannya di facebook INDONESIA TEMPOE DOELOE.
Warga Bojonegoro
Berdasarkan informasi yang dibagikan Man Dy, sang kakek bernama Kartoredjo.
Menurut sejarawan komunitas Bojonegoro History, Kartoredjo beralamat di Desa Poetjanganom District Tambak Afdeling Bodjonegoro
Gawest Rembang.
Dulu Bodjonegoro masih masuk dalam wilayah Residen Rembang.
- Tak Banyak yang Tahu, Begini Kisah Bojonegoro Surga Migas Indonesia yang Ternyata Dulu Lautan
- Pilkada Lima Daerah di Jatim Bakal Lawan Kotak Kosong, Ini Daftarnya
- Mendulang Untung dari Jualan Bawang Goreng, Ibu Asal Bojonegoro Ini Ungkap Jatuh Bangun Memulai Bisnis dari Nol
- Berusia 103 Tahun, Ini Kisah Mbah Sakinem Saksi Hidup Perjalanan Para Imigran Jawa ke Suriname
Diduga Poetjanganom sekarang menjadi Pucanganom yang menjadi salah satu nama dusun di Desa Meduri, Kecamatan
Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.