Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan
Saskia bertanya kepada warga setempat di mana jejak keluarga leluhurnya yang bernama Wiryodilopo
Saskia bertanya kepada warga setempat di mana jejak keluarga leluhurnya yang bernama Wiryodilopo
Foto: Budi Sarwono
Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan
Saskia Paiman, seorang warga negara Suriname, berkesempatan berkunjung ke tanah leluhurnya di Pulau Jawa. Ia pun mencari jejak keturunan leluhurnya yang berada di Dukuh Tombol, Desa Dalangan, Kecamatan Tulung, Klaten.
-
Siapa yang pergi ke Suriname dari Bojonegoro? Pada awal tahun 1900, sekitar 300 lebih warga Bojonegoro mencoba peruntungan merantau ke Suriname, salah satu negara jajahan Belanda di Amerika Latin.
-
Apa yang dilakukan orang Jawa Suriname? Mereka dibawa oleh Belanda sebagai pekerja kontrak.
-
Kenapa Orang Jawa Suriname ingin ke Jawa? 'Ya ada rasa kangen. Tapi gimana nggak bisa ke sana. Tiketnya mahal. Nggak punya uang,' kata Bimbo dikutip dari dari kanal YouTube Moh Susilo.
-
Bagaimana orang Bojonegoro pergi ke Suriname? Mereka diangkut ke Belanda dengan kapal pada tahun 1907.
-
Kenapa orang Bojonegoro pergi ke Suriname? Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
-
Dimana orang Jawa tinggal di Suriname? Disana mereka menjadi tenaga kerja atau budak yang ditempatkan di beberapa perkebunan.
Mbak Saskia, begitu ia biasa dipanggil, tak kuasa menyembunyikan rasa senangnya bisa menginjak tanah leluhur.
Mbak Saskia mengatakan, kakek moyangnya bernama Wiryodimejo Wagimin. Salah satu anak kakek buyutnya ditinggal di sana, ia bernama Mbah Wiryodilopo.
“Dia anak barep. Nggak ngerti adiknya siapa lagi,” kata Mbak Saskia.
Saat ditanyai Mbak Saskia, warga sekitar mengaku tak tahu nama Wiryodilopo. Dia pun diarahkan untuk bertanya pada Pak Lurah Desa Dalangan.
Saat bertanya kepada Pak Agung, Lurah Desa Dalangan, ia mengaku bingung nama tersebut. Berdasarkan penuturan Mbak Saskia, Mbah Wiryodilopo ditinggal orang tuanya ke Suriname pada tahun 1920-an. Saat itu Mbah Wiryodimejo Wagimin berusia 30 tahun. Kalau masih hidup, Mbah Wiryodilopo kira-kira berusia 100-an tahun.
“Kalau gitu, dia kemungkinan masih seangkatan sama bapakku. Bapakku meninggal belum lama ini usia 93 tahun. Saya sepertinya ingat orang-orang tua yang namanya ‘Wiryo’ itu ada. Tapi belakangnya nggak tahu,” kata Pak Agung.
Video napak tilas Mbak Saskia ke kampung leluhurnya itu diunggah kanal YouTube Budi Sarwono. Video itu mengundang komentar warganet. Salah seorang warganet mengatakan kalau nama keluarga Wiryodimejo memang tercatat sebagai salah satu imigran Jawa yang berangkat ke Suriname.
Saat itu, Wiryodimejo (30 tahun) berangkat pada tanggal 2 April 1920. Ia berangkat bersama istrinya yang bernama Wagiyem (23) menggunakan Kapal Merauke. Mereka diketahui berasal dari wilayah Tombok, Ponggok, Klaten.
Dalam perjalanannya ke Tanah Jawa, Mbak Saskia menyempatkan diri berwisata ke Candi Plaosan. Di Indonesia sendiri, ia ada urusan politik dan hendak bertemu dengan Moeldoko dan Prabowo.
“Di Suriname, saya bekerja pada urusan budaya Jawa. Selain itu saya juga berkecimpung di dunia politik,” kata Mbak Saskia.