Penyebab Infeksi Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Baca Lebih Lanjut

Infeksi kulit kepala umumnya disebabkan oleh bakteri atau jamur yang masuk ke dalam folikel rambut atau kulit kepala. Infeksi kulit kepala dapat menyebabkan berbagai jenis ruam di kulit kepala serta kerontokan rambut. Perawatan untuk kondisi ini bervariasi tergantung pada penyebabnya.

Anda tentu tak mau memiliki kulit kepala yang tak sehat, bukan? Untuk itu sebaiknya Anda tahu mengenai apa saja penyebab infeksi kulit kepala yang umum terjadi.

Berikut selengkapnya tentang jenis dan penyebab infeksi kulit kepala, gejala, serta cara mengobatinya yang patut diketahui, dilansir dari Medical News Today.

Infeksi Kulit Kepala Akibat Jamur

Penyebab infeksi kulit kepala yang pertama adalah karena serangan jamur.

Ya, dalam beberapa kasus jamur dapat menjadi penyebab infeksi kulit kepala. Ragi yang dapat menyebabkan infeksi kulit kepala ini antara lain Candida dan Malassezia. Gejala infeksi jamur kulit kepala yang disebabkan oleh Candida di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kerak pada kulit kepala yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. 2. Bercak ungu atau merah pada kulit. 3. Sisik putih bersisik di kulit kepala. 4. Bercak kulit merah dan gatal. 5. Pustula berisi nanah yang tampak seperti jerawat. 6. Malasseziayang dapat menyebabkan infeksi kulit kepala seperti folikulitis, dermatitis seboroik, dan pityriasis versikolor.

Cara Mengatasi

Pilihan pengobatan untuk infeksi kulit kepala akibat jamur meliputi: 1. Antijamur Obat antijamur yang digunakan bisa berbentuk salep, sampo, atau foam. Antijamur paling terkenal yang digunakan untuk infeksi jamur kulit kepala adalah flukonazol. Sampo yang mengandung ketoconazole juga dapat digunakan untuk membantu mengobati infeksi.

2. Shampo yang dijual bebas (OTC) Jika infeksi disebabkan oleh ragi Malassezia, sampo dengan bahan aktif seperti selenium sulfide, zinc pyrithione, dan tar batubara, dapat digunakan. 3. Shampo kortikosteroid Dalam beberapa kasus, kortikosteroid dapat membantu meredakan peradangan yang disebabkan oleh infeksi. Shampo yang mengandung fluocinolone, ketoconazole, atau betametason valerat dapat digunakan.

Infeksi Kulit Kepala Akibat Ringworm

Penyebab infeksi kulit kepala yang kedua adalah ringworm.

Ringworm adalah infeksi jamur yang menyebabkan tanda berbentuk cincin pada kulit. Ringworm dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk kulit kepala. Ringworm yang menyerang kulit kepala dikenal dengan nama tinea capitis. Ringworm dapat menyebabkan bercak bersisik, merah, botak di mana saja di kulit kepala.

Ringworm dapat menyebar ke seluruh kulit kepala, menghasilkan banyak bintik terpisah. Kurap pada kulit kepala lebih cenderung menyerang anak-anak daripada orang dewasa. Anda dapat tertular ringworm dari orang lain, hewan, atau lingkungan yang lembap seperti kolam renang umum. Untuk mengurangi risikonya, Anda tidak boleh berbagi handuk atau barang pribadi lainnya dengan seseorang yang telah terkena ringworm terlebih dahulu. Sementara untuk mengurangi risiko terkena ringworm dari hewan, Anda harus selalu mencuci tangan setelah kontak dengan hewan peliharaan atau hewan lain.

Cara Mengatasi

Krim, losion, dan bedak tidak akan menghilangkan infeksi ringworm di kulit kepala. Oleh sebab itu, periksakan diri ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter biasanya akan meresepkan tablet antijamur untuk mengatasi ringworm pada kulit kepala. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), obat untuk menyembuhkan infeksi kulit kepala akibat ringworm biasanya harus dikonsumsi selama 1 hingga 3 bulan.

Infeksi Kulit Kepala Akibat Folikulitis

Penyebab infeksi kulit kepala yang ketiga adalah karena folikulitis.

Rambut di tubuh dan kulit kepala tumbuh dari folikel rambut, di mana bakteri dapat masuk ke kulit melalui folikel rambut yang rusak dan menyebabkan infeksi yang disebut folikulitis ini. Anda dapat terkena folikulitis di kulit kepala dari: 1. mencukur atau mencabut rambut di kulit kepala 2. sering menyentuh kulit kepala 3. mengenakan topi ketat atau tutup kepala lainnya

Cara Mengatasi

Folikulitis menyebabkan cincin merah berkembang di sekitar setiap folikel rambut. Ini dapat menyebabkan rasa sakit atau gatal. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan mengoleskan waslap hangat ke kulit dan infeksi akan hilang dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, penderita mungkin perlu minum obat untuk infeksi.

Infeksi Kulit Kepala Akibat Impetigo

Penyebab infeksi kulit kepala yang selanjutnya adalah impetigo.

Impetigo adalah infeksi kulit umum yang sering menyerang anak-anak, dan merupakan infeksi bakteri menular. Bakteri Staphylococcus hidup di kulit dan sebagian besar tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan infeksi jika masuk ke kulit yang rusak. Bakteri lain yang disebut Streptococcus juga dapat menyebabkan impetigo. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit, menyentuh benda, atau bersin dan batuk.

Impetigo paling sering menyerang wajah, terutama daerah sekitar hidung dan mulut. Tetapi kondisi ini juga bisa menyerang bagian tubuh mana pun yang kulitnya rusak, salah satunya kulit kepala. Impetigo dapat menyebar dari tempat asalnya ke area tubuh lainnya. Impetigo menyebabkan luka merah pada kulit yang pecah, meninggalkan kerak kuning kecokelatan, menyebabkan lepuh besar berisi cairan yang pecah dan meninggalkan luka. Luka dan lecet ini sering terasa gatal dan bisa menyakitkan. Impetigo adalah kondisi yang sangat menular.

Cara Mengatasi

Dokter biasanya akan meresepkan krim antibiotik untuk mengobati impetigo. Oleskan krim ini langsung ke area kulit yang terkena. American Academy of Dermatology mencatat bahwa perawatan ini akan menghentikan penularan dalam waktu 48 jam. Tanda-tanda impetigo akan hilang dalam waktu sekitar seminggu. Terkadang, penderita perlu minum tablet antibiotik. Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter dapat merekomendasikan suntikan antibiotik.

Infeksi Kulit Kepala Akibat Dermatitis Seboroik

Penyebab infeksi kulit kepala yang kelima adalah dermatitis seboroik.

Kondisi kulit yang umum ini membuat kulit menjadi kering dan mengelupas. Dermatitis seboroik juga dapat menyebabkan kemerahan dan gatal. Cradle cap, yang berkembang di kulit kepala bayi adalah salah satu bentuk dermatitis seboroik. Pada orang dewasa, dermatitis seboroik adalah pemicu ketombe yang paling umum.

Cara Mengatasi

Cradle cap biasanya akan hilang dengan sendirinya. Jika dokter merekomendasikan perawatan, biasanya itu adalah keramas dengan lembut dan menyikat rambut dengan sisik saat lunak, atau mengoleskan obat ke kulit kepala bayi. Sementara untuk ketombe, menggunakan sampo anti ketombe ringan dapat membantu mengatasi kondisi ini. Jika ketombe semakin parah atau mengganggu, temui dokter untuk berkonsultasi. Doketr dapat meresepkan obat untuk dioleskan ke kulit kepala atau krim perbaikan penghalang untuk memperkuat kulit kepala.