Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Berdiri Megah di Tengah Perkebunan Dikelilingi Perbukitan Indah
Pasutri crazy rich Belanda ini dimakamkan di tengah-tengah perkebunan yang dikelilingi perbukitan indah. Bangunan makam yang megah mencuri perhatian.
Banyak orang Belanda di Indonesia yang memikirkan betul tempat peristirahatan terakhirnya, Dinger adalah salah satunya
Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Berdiri Megah di Tengah Perkebunan Dikelilingi Perbukitan Indah
Sebagai salah satu daerah yang pernah menjadi tempat tinggal Bangsa Belanda, Kota Batu memiliki sejumlah peninggalan masyarakat keturunan Belanda. Salah satunya adalah makam keluarga Dinger.
(Foto: Google Maps Firman Muhammad)
-
Apa isi kalimat yang ditemukan di dinding makam itu? Kalimat itu membuat Agostini bertanya-tanya, terutama bagaimana bahasa Persia Pertengahan dapat ditemukan di wilayah Beit She’arim. bagi orang-orang Yahudi setelah pengepungan dan penghancuran Kota Yerusalem pada 70 Masehi. Banyak orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain datang ke wilayah itu. Beit She’arim pun menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa.
-
Apa makna dari "umroh mabrur"? Makna kata "mabrur" dalam konteks Islam merujuk kepada perbuatan yang diterima atau diterima dengan baik oleh Allah SWT.
-
Siapa yang menulis kalimat di dinding makam itu? Kalimat itu diyakini ditulis seorang peziarah di Beit She’arim yang memohon pelimpahan berkah dan kebahagiaan bagi para peziarah yang telah mencapai situs pemakaman.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam yang dijarah? Dalam galian bekas perampokan itu, arkeolog menemukan sebuah pecahan lampu minyak dari tanah liat yang pecah saat peristiwa perampokan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Dimana makam Dinasti Ming tersebut ditemukan? Para arkeolog dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Shanxi menemukan makam Dinasti Ming (1368-1644) yang terpelihara dengan baik di kota Xinzhou, Provinsi Shanxi, China Utara.
Makam Dinger tampak menonjol karena merupakan satu-satunya bangunan di tengah area perkebunan.
Pada bangunan terdapat tulisan Graf Familie Dinger. Di sebelah kiri dan kanan pahatan itu terdapat tulisan anno 1917 yang berarti tahun 1917. Tahun ini diperkirakan penanda tahun pembangunan atau tahun penguburan.
(Foto: Google Maps Lian D.P.)
Sosok Jan Dinger
Mengutip dari laman cagarbudayajatim.com, Jan Dinger merupakan seorang administrator, direktur dari Bank Excompto, serta seorang tuan tanah dari berbagai kebun gula, teh, kopi, dan kina di Jawa Timur. Jan Dinger lahir di Amsterdam pada 16 Agustus 1835.
Jan Dinger meninggal di daerah Tulungrejo pada 2 Maret 1917. Sebelum meninggal Dinger bersikukuh ingin dimakamkan di lahan pertanian miliknya yang sekarang masuk wilayah Kota Batu.
(Foto: Google Maps CANSABALAS ADVENTURE)
Istri Dinger, Elisabeth Malvine Ernestine van Polanen Petel yang meninggal pada 7 Maret 1938 kemudian dimakamkan di bangunan yang sama.
(Foto: Google Maps Dini Thea)
Bangunan ini didesain cukup indah di mana di bagian bawah bangunan utama terdapat kolam yang mengelilinginya. Namun saat ini kolam tersebut sudah kering.
(Foto: Google Maps Lia Tjioe)
- Sukanto Tanoto, Crazy Rich Asal Medan Pendiri Kelompok Usaha Berbasis Sumber Daya
- Pernah Jadi Pembantu saat Kecil, Makam Crazy Rich Tulungagung Dikelilingi 2.999 Arca
- Potret Mewah dan Meriah Ultah Ke-35 'Crazy Rich Bali' Maharani Kemala, Digelar di Pinggir Pantai
- Kondisi 'Crazy Rich Bali' Maharani Kemala Alami Perlengketan Usus dan Radang di Selaput Otak
Pad tahun 1957, kerabat atau ahli waris Jan Dinger memindahkan jenazah Dinger dan istrinya ke makam Kembang Kuning Kota Surabaya. Sejak saat itu, bangunan di tengah perkebunan Kota Batu tersebut sudah tidak difungsikan sebagaimana tujuan awal pembangunannya.
(Foto: genta.petra.ac.id)