Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India
Kelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Kelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India
Pada tahun 1971 sekitar tiga juta warga negara Pakistan Timur terutama yang berasal dari suku Bengali dibunuh secara struktural dan sistematis oleh pemerintah Pakistan Barat dipimpin oleh Presiden Agha Mohamed Yahya Khan.
Jutaan lainnya mengungsi ke India, selain itu sekitar empat ratus ribu perempuan turut diperkosa. Peristiwa ini memicu perang kemerdekaan Pakistan Timur yang kemudian mendapatkan kemerdekaannya dan menjadi Bangladesh pada 16 Desember 1971.
Konflik di Bangladesh ini bermula dari adanya pembagian wilayah India yang saat itu melahirkan negara baru yang disebut Pakistan. Ketika itu Bangladesh masih menjadi bagian dari Pakistan, yakni merupakan wilayah Pakistan Timur dan Pakistan sendiri merupakan wilayah Pakistan yang berada di sebelah Barat saat itu.
-
Kapan foto mudik di Bangladesh ini diambil? Orang-orang menaiki kereta api saat mereka dalam perjalanan mudik menjelang Iduladha di Stasiun Tongi, pinggiran Dhaka, Bangladesh, Jumat (14/6/2024).
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Di mana foto mudik di Bangladesh ini diambil? Orang-orang menaiki kereta api saat mereka dalam perjalanan mudik menjelang Iduladha di Stasiun Tongi, pinggiran Dhaka, Bangladesh, Jumat (14/6/2024).
-
Apa itu Mie Bangladesh? Mie Bangladesh, sebuah hidangan yang semakin digemari karena rasanya yang kaya rempah dan gurih.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Negara Pakistan secara geografis terletak terpisah jauh ribuan mil teritori India. Zona Barat umumnya (juga secara resmi) disebut Pakistan Barat, dan zona Timur (Bangladesh modern) disebut Benggala Timur dan nantinya Pakistan Timur.
Lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai sejarah konflik Bangladesh dan dampak kekerasan struktural selama perang telah dirangkum merdeka.com melalui repository.umy.ac.id dan repository.umpar.ac.id.
Kemerdekaan Bangladesh
Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971. Situasi perang terjadi sejak Maret 1971.
Pada Agustus 1947, pembagian India melahirkan negara baru yang disebut Pakistan. Pakistan terdiri dari wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Muslim. Dalam negara Pakistan, terdapat dua wilayah yang secara geografis dan budaya terpisah, salah satunya berada di ujung barat sub benua India, sedangkan yang lainnya berada di ujung timur. Kedua wilayah ini terpisah oleh ribuan mil teritori India.
Zona Barat umumnya (juga secara resmi) disebut Pakistan Barat, dan zona Timur (Bangladesh modern) disebut Benggala Timur, dan nantinya Pakistan Timur. Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
Pada 25 Maret 1971, meningkatnya ketidakpuasan politik dan nasionalisme budaya di Pakistan Timur menyebabkan dilakukannya operasi penekanan oleh pasukan Pakistan Barat yang brutal, yang disebut Operasi Searchlight.
Operasi Searchlight dimulai pada 25 Maret untuk mengendalikan gerakan nasionalis Benggala dengan menguasai kota utama pada 26 Maret, dan lalu menghabisi semua oposisi, politik ataupun militer, dalam waktu satu bulan. Sebelum dimulainya operasi, semua jurnalis asing secara sistematis dideportasi dari Pakistan Timur.
Mulanya Pakistan Timur menanggapi ancaman dari Pakistan Barat dengan perlawanan secara spontan dan kurang terorganisir. Hal tersebut karena Pakistan Timur mengira bahwa serangan yang dilakukan tidak akan bersifat berkepanjangan dan memusnahkan banyak korban jiwa.
Namun ketika ancaman diberikan tidak berkesudahan dan intensitas ancaman terus meningkat, maka tentara Pakistan Timur (Bangladesh) memberikan perlawanan. Kekerasan oleh tentara Pakistan Barat menyebabkan pernyataan kemerdekaan Pakistan Timur sebagai negara Bangladesh dan dimulainya perang saudara.
Perang ini menyebabkan pengungsi (diperkirakan sekitar 10 juta penduduk) membanjiri provinsi timur India. Dalam upaya melawan Pakistan Barat, Pakistan Timur mendapatkan bantuan persenjataan dari India. Perang kemerdekaan Bangladesh akhirnya melibatkan India di dalamnya.
- Menilik Sejarah Stasiun Tanjungkarang Lampung, Jejak Peninggalan Pemerintah Hindia Belanda sejak Tahun 1914
- Sejarah Lamuri, Kerajaan Bercorak Hindu Pertama yang Berdiri di Aceh
- Pertama dalam Sejarah, Mitra Dagang ASEAN Beralih dari China ke Amerika Serikat
- Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Kekuatan India yang lebih siap dibanding Pakistan membuat Pakistan kewalahan. Dalam waktu satu minggu pasukan Angkatan Udara India mampu mendominasi wilayah udara Pakistan Timur. Angkatan Laut Bangladesh kemudian mampu menghancurkan sayap timur Angkatan Laut Pakistan dengan meblokade pelabuhan Pakistan Timur.
Dengan pemblokadean tersebut, maka jalur lalu lintas tentara Pakistan terputus. Akhirnya Pakistan menyerah terhadap India dan Bangladesh tepatnya pada 16 Desember 1971. Dengan demikian rakyat Bangladesh terbebas dari Pakistan.
Dampak Kekerasan Struktural Selama Perang Bangladesh
Pembunuhan massal, penyiksaan dan pemerkosaan di Bangladesh yang terjadi menjadi hal umum. Di mana setiap mendapatkan adanya laporan pasukan gerilya Bangladesh di suatu wilayah, maka pasukan militer Pakistan mendatangi dan membunuhi penduduk sipil di wilayah tersebut. Operasi militer yang dilakukan militer Pakistan memiliki prinsip “cari dan hancurkan.”
Kekejaman di Bangladesh tahun 1971 di antaranya pembunuhan yang dilakukan secara terencana dan sistematis hingga memakan korban hingga 3 juta korban jiwa di seluruh wilayah Bangladesh. Kejahatan yang dilakukan oleh para tentara militer Pakistan juga menimpa penduduk wanita Bangladesh.
Seperti mengutip laporan yang dibuat oleh Planned Parenthood bahwa terjadi pemerkosaan oleh tentara Pakistan sejak Mei sampai September 1971 hingga 400.000 kasus. Kejahatan pemerkosaan yang terjadi dilakukan secara terorganisir bahkan beberapa kasus terjadi secara massal.
Bukan hanya tindak pelecehan seksual, bahkan akibat dari tindakan tersebut juga mengakibatkan kehamilan korban dalam jumlah besar. Ancaman psikis dan fisik yang didapatkan memberikan efek trauma berkepanjangan terhadap korban.
Efek dari kekerasan struktural ini terasa sampai saat ini di mana praktik-praktik diskriminasi terhadap identitas dan budaya masih sering terjadi di Bangladesh. Salah satu di antaranya adalah kasus lahirnya bayi dari perempuan-perempuan korban pemerkosaan yang akhirnya mendapatkan stigma negatif yang dirasakan bukan hanya oleh anak yang lahir namun juga pada ibu yang mengandung, bahkan beberapa di antaranya sampai harus eksil ke luar negeri.