Penjaga ruh dari Kebumen
Setelah 33 tahun bekerja, Turasman berpenghasilan Rp 4,6 juta saban bulan.
Langkahnya sudah lambat. Topi merah dia kenakan tidak mampu menutupi semua uban. Tapi lelaki tua ini masih cekatan mengawasi perlintasan kereta di Cipinang Lontar, jakarta Timur.
Turasman mengawali kariernya sejak 1980. Waktu itu umurnya masih belia, pendapatannya masih di bawah rata-rata. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, dia merantau dari tempat kelahirannya Kebumen, Jawa Tengah, akhirnya 1970-an. "Saya lupa waktu itu masih kisaran seribuan," kata Turasman menyebut gaji awalnya saat ditemui merdeka.com kemarin di pos perlintasan Cipinang Lontar.
Suka dan duka sudah dia alami selama tiga dasawarsa menjaga perlintasan kereta. Mualai dari merayakan lebaran di pos jaga hingga menyaksikan korban tabrakan kereta tak terhitung lagi.
Turasman sadar tanggung jawabnya kelewat besar. "Kadang kalau pas ada kecelakaan, suka masih kepikiran sampai rumah juga," ujarnya.
Namun beban itu tidak sepadan dengan penghasilan. Dia bersama istri dan empat anaknya cuma mampu mengontrak rumah seluas dua petak di bilangan Cipinang Lontar. Beruntung istrinya lihai mengolah uang. Seiring berjalannya waktu, pendapatannya mulai menanjak.
Gaji pokoknya Rp 2,69 juta. Ditambah tunjangan dia bisa membawa pulang Rp 4,6 juta saban bulan. Dia kini sudah bisa melunasi rumahnya di Bekasi Utara. "Januari tahun depan saya sudah memasuki masa persiapan pensiun (MPP)," kata Turasman.
Dulu pegawai PT kereta Api Indonesia bisa gratis naik kereta. Namun sekarang, Turasman mesti membayar setengah harga buat tiket mudik.
Di posnya terdapat delapan pegawai terbagi tiga giliran saban hari. Jadwal pertama pukul enam pagi hingga dua siang, kedua jam dua siang sampai tujuh malam. Terakhir piket malam, berjaga hingga selepas subuh.
Memasuki masa gantung peluit, Turasman bisa bernapas lega. Semua anaknya sudah berumah tangga. Dia dan istrinya berencana pulang kampung selepas pensiun. Dia ingin menjadi petani atau membuka usaha. "Tiga anak saya perempuan semua, Anak lelaki pertama saya meninggal umur 20 tahun. Alhamdulillah sudah berkeluarga semua."
Baca juga:
Taman mini pinggir rel kereta ganggu pandangan pengendara
Tahun ini, pembangunan rel ganda kereta api lambat
Jelang Natal & Tahun Baru, 64 titik rawan perlintasan KAI dijaga
Setan tuli sampai sepotong tangan merayap
Jalur tengkorak di Cipinang Lontar
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Di mana Jalur Kereta Api Kematian itu dibangun? Jalur Kereta Api Kematian atau terkenal dengan istilah “The Death Railway” merupakan sebuah jalur kereta api di Provinsi Kanchanaburi yang melewati batas negara Thailand-Myanmar.
-
Kapan jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo terakhir kali dilintasi kereta? Jalur kereta api itu terakhir kali dilintasi kereta api pada tahun 1986 di mana kereta api terakhir itu berhenti di Stasiun Mantrianom atau 8 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarnegara.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.