14 Kapal Tenggelam di Kalimantan Barat, Tim SAR Cari Nelayan yang Hilang
Belasan kapal dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat pada Selasa (13/7) malam. Kantor Search dan Rescue (SAR) Pontianak masih terus mencari dan mendata nelayan yang hilang akibat kejadian itu.
Belasan kapal dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat pada Selasa (13/7) malam. Kantor Search dan Rescue (SAR) Pontianak masih terus mencari dan mendata nelayan yang hilang akibat kejadian itu.
"Data sementara atau informasi yang kami terima ada sekitar 14 kapal motor nelayan yang tenggelam akibat cuaca buruk Selasa malam dan Rabu (14/7) pagi," kata Kepala Kantor Search dan Rescue(SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak Kalbar Yopi Haryadi saat dihubungi di Sungai Raya, Kamis (15/7).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan 'kapal es' itu ditemukan? Tanggal dalam video tersebut menyebutkan bahwa itu ditemukan pada 7 Agustus 2020.
Dia menjelaskan, ke-14 kapal nelayan itu tenggelam di lokasi yang menyebar pada wilayah perairan Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas dan lainnya. Nelayan dari 5 kapal sudah ditemukan, sedangkan yang berada di 9 kapal lainnya masih dicari.
Sebelumnya, Kantor SAR Pontianak juga tengah membantu pencarian dua kapal motor (KM) nelayan beserta ABK yang tenggelam di lokasi berbeda dampak cuaca buruk sejak Selasa (13/7) malam. Dua kapal pencari ikan, yakni KM Bersama IV dan KM Haidan, tenggelam akibat cuaca buruk.
"Peristiwa ini (KM nelayan tenggelam) terjadi hampir bersamaan, yakni KM Bersama IV diperkirakan tenggelam Selasa (13/7) malam sekitar pukul 21.30 WIB di sekitar perairan Tanjung Bayung, Kabupaten Sambas, sedangkan untuk KM Haidan diperkirakan tenggelam Rabu pagi sekitar pukul 02.00 WIB di sekitar Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah," ungkapnya.
Yopi menambahkan, pihaknya masih mencari masing-masing awak kapal motor nelayan yang tenggelam itu. "KM Bersama IV tenggelam dengan tiga awak kapal di dalamnya, sedangkan KM Haidan membawa sepuluh awak kapal. Semuanya masih dalam pencarian kami," ujarnya.
Dia menambahkan, pencarian terhadap ABK KM nelayan itu juga dibantu potensi SAR dan para nelayan setempat. "Fokus pencarian kami saat ini untuk menemukan masing-masing awak pada dua kapal tersebut, untuk pencarian KM Bersama IV, kami memberangkatkan satu Tim Rescue Pos SAR Sintete, sedangkan untuk KM Haidan dilakukan pencarian oleh Tim Tescue Kantor SAR Pontianak," jelasnya seperti dilansir Antara.
Dalam kesempatan itu, Yopi mengimbau agar nelayan atau masyarakat yang menggunakan transportasi air agar memperhatikan kondisi cuaca ketika akan turun ke laut. Pihak terkait diimbau untuk melengkapi sarana alat bantu keselamatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga:
Karam, Kapal Tongkang Bermuatan Nikel Cemari Pantai Wisata Gong
24 Tahun Tragedi KM Peldatari, Tenggelam di Danau Toba dan Tak Pernah Ditemukan
Jenazah Korban KMP Yunicee Ditemukan di Keramba Nelayan Jembrana
Tragis, Ini Kisah Tenggelamnya Kapal Indonor di Karimunjawa
Basarnas Hentikan Pencarian Korban Kapal KMP Yunicee, 17 Orang Belum Ditemukan