2 Korban KM Ladang Pertiwi Tenggelam Teridentifikasi Perempuan
Ketua Tim DVI Polda Sulsel, Komisaris Besar Yusuf Mawadi mengatakan, Tim DVI Polda Sulsel berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban KM Ladang Pertiwi 02 tenggelam dievakuasi ke Makassar. Pengungkapan identitikasi setelah melalui pengumpulan data ante mortem dan post mortem.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap dua identitas korban meninggal Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 tenggelam. Dua jasad yang terungkap identitasnya adalah Asni (40) dan Rahama (70).
Ketua Tim DVI Polda Sulsel, Komisaris Besar Yusuf Mawadi mengatakan, Tim DVI Polda Sulsel berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban KM Ladang Pertiwi 02 tenggelam dievakuasi ke Makassar. Pengungkapan identitikasi setelah melalui pengumpulan data ante mortem dan post mortem.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Hasil identifikasi tersebut nomor satu jenazah dengan nomor Postmortem 620410003/DVI KM Ladang Pertiwi 02 teridentifikasi sebagai data antemortem nomor 0010 yan tidak terbantahkan atas nama Rahama, jenis kelamin perempuan. Usia kurang lebih 70 sampai 75 tahun alamat Pulau Pammalikang Desa Sabaru, Kecamatan Kalukalukuang lima, Pangkep," ujar Yusuf di Biddokes RS Bhayangkara Makassar, Sabtu (4/6).
©2022 Merdeka.com/Ihwan Fajar
Yusuf memaparkan jasad atas nama Rahama terungkap berdasarkan data primer yakni gigi gerigi dan sidik jari tangan kanan.
"Teridentifikasi melalui data primer yang pertama gigi gerigi dari Ante mortem dan Post mortem teridentifikasi. Kedua dari inafis, yaitu sidik jari tangan kanan dari 12 titik ada persamaan antara postmortem dan antemortem," bebernya.
Dia mengatakan jenazah atas nama Rahama merupakan dua kantong jenazah yang dibawa Tim SAR gabungan. Dengan demikian, Tim DVI Polda Sulsel masih berusaha mengungkap satu lagi identitas jenazah berjenis kelamin perempuan.
"Sementara untuk satunya lagi belum ada data yang matching (sesuai) dengan data yang kami terima. Jadi kami masih mendalami data antemortem," tuturnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep dan keluarga untuk membantu melengkapi 11 data ante mortem yang telah dikumpulkan sebelumnya. Yusuf juga mengungkapkan satu jenazah perempuan yang ditemukan Jumat (3/6) atas nama Asni.
"Kedua atas nama Asni. Post mortem juga di Puskesmas Pemantauang dan sudah teridentifikasi sesuai data primer," kata dia.
Tiga Korban Tenggelam Teridentifikasi
Dengan demikian, sudah tiga korban meninggal tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 yang teridentifikasi. Sebelumnya, jenazah atas nama Hj St Hajrah terlebih dahulu terungkap identitasnya.
Setelah teridentifikasi, imbuh Yusuf, pihaknya menyerahkan secara langsung kepada Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana. Nantinya, Wabup Pangkep yang menyerahkan jenazah kepada keluarganya.
"Jenazah juga ada di instalasi di RS Bhayangkara dan kami kembali kan ke pak wakil bupati untuk dilakukan pemulsaran," kata dia.
Sementara itu, Wabup Pangkep, Syahban Sammana mengaku korban meninggal tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 akan tetap dikebumikan di Pulau Pemantauang. Ia juga menegaskan tidak ada pemakaman khusus yang disiapkan Pemkab Pangkep terhadap korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02.
"Tidak ada (pemakaman khusus). Seperti (jenazah) ibu Rahama ini, ada kesepakatan keluarga untuk menguburkan dan kami tidak ada masalah," tuturnya.
(mdk/gil)