3 Warga Banten tewas akibat penyakit demam berdarah
"Kami yakin melalui kebersihan lingkungan dan melakukan PSN dapat memutus mata rantai penyakit mematikan itu," katanya.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmutallah mengatakan, selama kurun Januari 2016, kasus DBD di Kabupaten Lebak mulai meningkat, menyusul tibanya musim hujan sehingga warga harus mewaspadai merebaknya penyakit DBD.
"Ketiga penderita yang meninggal itu seorang warga Rangkasbitung dan dua lainya warga Kopo dan Jawilan Kabupaten Serang. Sebelumya korban sempat dirawat di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung," terang Firman di Lebak, Selasa (2/2).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
Saat ini, sambung dia, jumlah pasien DBD yang tercatat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung sebanyak 103 orang terdiri dari warga Kabupaten Lebak dan luar daerah, seperti Kabupaten Serang, Tangerang dan Kabupaten Bogor.
"Untuk memutus mata rantai penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun (3-M). Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," katanya dilansir dari Antara.
"Kami yakin melalui kebersihan lingkungan dan melakukan PSN dapat memutus mata rantai penyakit yang mematikan itu," imbuhnya.
Firman memaparkan, sebagian besar warga penderita DBD tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan Rangkasbitung, Cibadak, Maja, Warunggunung, Malingping, Banjarsari, Cipanas dan Kalanganyar.
Karena itu, pihaknya meminta jika masyarakat terkena penyakit DBD maka segera dilarikan ke Rumah Sakit atau Puskesmas. Sebab jika terlambat mendapat pengobatan medis, maka pasien itu akan mengalami sok pendarahan hebat.
"Kami berharap bila warga mengalami demam selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit,"pintanya.
Firman mengungkapkan, selama ini kasus penderita DBD meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, akibat curah hujan yang masih terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Lebak.
"Penyebaran penyakit menular tersebut karena berkembangbiaknya nyamuk "Aedes aegyti" yang hidup di genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah," terang dia.
Selain itu, juga pihaknya melakukan penanganan kasus DBD dengan melakukan fogging ke sejumlah wilayah yang diduga menjadi penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
"Kami melakukan fogging setelah dilakukan penyelidikan berkembangnya nyamuk DBD itu," bebernya.
Selain itu, Kepala Puskesmas Kolelet Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Hasanah mengungkapkan, pihaknya saat ini terus melibatkan petugas tim gerak cepat (TGC) untuk melakukan penyuluhan di empat desa untuk mengantisipasi penyakit DBD.
"Kami terus mendorong TGC dapat mengoptimalkan pencegahan DBD melalui kebersihan lingkungan dan PSN secara optimal guna membunuh jentik-jentik nyamuk DBD," pungkasnya.
(mdk/cob)