Abrasi Gerus Makam, Tengkorak Manusia Berserakan di Pantai Rokan Hilir
Tengkorak dan tulang belulang manusia ditemukan berserakan di kawasan pantai di Kepenghuluan Teluk Pulai, Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Peristiwa ini terjadi setelah tempat pemakaman umum di wilayah pantai itu tergerus abrasi.
Tengkorak dan tulang belulang manusia ditemukan berserakan di kawasan pantai di Kepenghuluan Teluk Pulai, Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Peristiwa ini terjadi setelah tempat pemakaman umum di wilayah pantai itu tergerus abrasi.
Tulang belulang itu awalnya ditemukan sejumlah warga yang sedang menanam magrove, Selasa (12/10). "Ditemukan oleh warga bernama Surya yang kemudian di-upload ke Facebooknya dengan maksud untuk memberitahukan warga yang merasa kehilangan makam saudaranya di lokasi tersebut," kata Kapolsek Panipahan Iptu Boy Setiawan, Rabu (13/10).
-
Kenapa manusia melewati batas Bumi? Fenomena ini menandakan bahwa jejak ekologis manusia semakin besar, dan biokapasitas planet bumi tidak dapat mengimbanginya.
-
Di mana nenek moyang manusia menggambar di pasir pantai? Tim ahli sudah menjalani 15 tahun mempelajari jejak makhluk vertebrata di pantai selatan Afrika Selatan yang berasal dari masa Pleistosen antara 70.000-400.000 tahun lalu.
-
Apa yang digambar oleh nenek moyang manusia di pasir pantai? Jika jejak kaki nenek moyang manusia bisa terawetkan di bukit pasir atau permukaan pantai, maka pola gambar yang mereka buat dengan kayu atau jari juga bisa terlihat, kata ahli.
-
Dimana tulang manusia ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Kapan nenek moyang manusia menggambar di pasir pantai? Menggambar sesuatu di pasir pantai sudah dilakukan nenek moyang manusia sejak 140.000 tahun lalu.
-
Di mana belasan kerangka manusia itu ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
Belakangan diketahui bahwa pemakaman itu merupakan kuburan lama yang tergerus abrasi. Sebagai tindak lanjut, tulang belulang itu akan dipindahkan ke pemakaman muslim tak jauh dari lokasi. Proses pemindahan ini nantinya akan dipimpin Datuk Penghulu Teluk Pulai Mustafa
Hingga Rabu (13/10) sore, Mustafa bersama warga terus mengumpulkan tengkorak dan tulang belulang yang masih berserakan di pantai itu. Boy mengatakan, pihaknya belum mengetahui jumlah pasti tengkorak dan tulang belulang yang berhasil dikumpulkan.
"Belum tau pasti jumlahnya. Besok rencananya akan kita pindahkan ke pemakaman muslim," tandasnya.
Baca juga:
Abrasi di Pantai Bali Terjadi Sejak Tahun 1980, Pesisir Bagian Selatan Kian Parah
Tukar Guling Makam di Tangerang, Ratusan Jasad Direlokasi dengan Cara Digendong
Masya Allah, Makam Syekh Penyiar Islam di Demak 'Mengapung' Tak Terendam Air Laut
Makam Covid-19 di TPU Rorotan Amblas karena Penurunan Permukaan Tanah Akibat Hujan
Cerita Habib Ziarah di Makam Puncul Tuban, Muncul Keranjang Emas Saat Baca Doa
Sepinya Lahan Pemakaman Covid-19 di TPU Jombang Tangsel