Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia jadi Pemicu Gempa M 5,3 di Mentawai
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap pemicu gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 yang mengguncang wilayah pantai barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa terjadi pada pukul 07.58 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa itu disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,93 lintang selatan dan 98,57 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 km arah barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 35 km.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Di mana lokasi gempa bumi tersebut? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan gempa itu terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia," kata Daryono, Rabu (31/5).
Dia menyebut, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak Gempa Mentawai
BMKG menyebut, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity). Artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa juga terasa di daerah Hibala, Nias Selatan, Siberut Utara dengan skala intensitas III - IV MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono, dilansir dari Antara.
Dia menambahkan, hingga pukul 08.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Masyarakat Diminta Waspada Bangunan Retak
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/tin)