Autopsi Siyono, Ketum Muhammadiyah tegaskan tak bela teroris
PP Muhammadiyah hanya mencari kebenaran proses kematian terduga teroris Siyono yang dibunuh oleh anggota Densus 88.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menyebut kelompok yang membantu atau membela terduga teroris warga Klaten Siyono adalah pro teroris. Namun Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir membantah membantu para teroris.
Dia menegaskan, PP Muhammadiyah hanya mencari kebenaran proses kematian terduga teroris Siyono yang dibunuh oleh anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Pemerintah dalam pemberantasan teroris langkah-langkahnya harus punya kekuatan hukum, aspek HAM jadi pertimbangan terakhir komunikasi masyarakat. Lalu soal komunikasi dan cara, terakhir pemetaan kantong-kantong teroris seprti apa yang laten atau apa, toh ruang sosiologis kita zona damai, sehingga masyarakat tahu gimana potensi latennya," kata Haedar di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (13/4).
Menurutnya, Muhammadiyah menolak aksi terorisme di Indonesia. "Jadi semua pihak harus membangun saling pengertian dan pemahaman teroris itu, bentuk apapun kelompok separatis dan negara mengatasnamakan agama musuh semua, musuh negara, musuh Muhammadiyah juga," kata dia.
"Kedua tidak ada organisasi masyarakat yang membela teroris saya jamin itu, dan pada umumnya organisasi masyarakat nasionalisnya tinggi," imbuhnya.
Haedar mengatakan, dirinya juga sudah bertemu dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti bahwa proses autopsi jenazah Siyono bukan untuk membela teroris. Selain itu, kata dia meminta Densus 88 antiteror untuk mengutamakan penegakan hukum dan penangkapan terduga teroris secara preventif.
"Saya yakin tidak muncul lagi yang lakukan pembelaan ikhtiar kemanusiaan, tidak sewenang-wenang kami ketika bertemu Kapolri. Bahwa pembelaan komponen masyarakat tidak identik mendukung empati apalagi simpati kepada teroris. Kedua usaha itu dilakukan untuk agar asas praduga tak bersalah aspek hukum harus diperhatikan, kami tegaskan komponen bangsa tak ada tersirat itu (membela teroris)," tandasnya.
Baca juga:
Ayah terduga teroris Siyono pasrah dengan hasil autopsi
Kepala BNPT akui Densus 88 biasa beri uang buat keluarga teroris
Tim hukum kaget Siyono sudah ditetapkan sebagai tersangka
Ini penjelasan kepala BNPT soal Siyono bagian dari jaringan JI
Tim hukum desak kasus mendiang Siyono dijadikan perkara pidana
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.