Banjir Bandang di Ternate, 11 Orang Meninggal Dunia
Selain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Hujan intensitas tinggi mengguyur Kota Ternate, Maluku Utara, pada Minggu (25/8). Akibatnya, banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Kota Ternate.
Kepala Kantor Basarnas Ternate, Fatur Rahman mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan proses pencarian dan penyelamatan warga terdampak bencana banjir bandang. Dia mengaku belum bisa memberikan data korban banjir bandang.
- 3 Warga Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Lebak Banten
- 16 Korban Banjir Bandang Ternate Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Daftarnya
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bertambah Jadi 27 Orang
"Sebentar ya, karena masih di lapangan," ujarnya singkat saat dihubungi melalui telepon.
Sementara Kepala Seksi Operasi dan Siaga Pencarian Pertolongan Basarnas Ternate, Bram Madya Temara mengaku saat ini sudah ada 11 warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu dini hari. Dia menyebut, dari 11 korban meninggal dunia, 10 telah berhasil dievakuasi.
"Satu orang masih dalam proses evakuasi," ungkapnya.
Selain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga. Keduanya kini dibawa ke Rumah Sakit Chasan Boesoirie dan RS Tentara untuk mendapatkan perawatan.
"Untuk percepat proses evakuasi, alat berat seperti eskavator telah dikerahkan," tuturnya.
Sementara berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kecamatan Rua, Kota Ternate merupakan daerah terdampak paling parah banjir bandang. BNPB mencatat 13 orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka-luka.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh BNPB, banjir ini juga menyebabkan kerusakan material dengan 10 unit rumah rusak berat (RB). Hingga saat ini, upaya penanganan di lokasi bencana terus dilakukan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Ternate bersama instansi terkait telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban dan kaji cepat dampak bencana. BPBD Provinsi Maluku Utara juga telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Ternate guna mempercepat penanganan di lapangan.
Kebutuhan mendesak di lokasi terdampak meliputi tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako. Tim di lapangan juga sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di wilayah Kota Ternate dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait potensi banjir susulan.