Bantuan Rp2 T buat Sumsel Ternyata Hasil Tabungan Akidi Tio Selama 10 Tahun
"Keluarga besar almarhum Akidi Tio memberikan sumbangan sebesar Rp2 triliun. Harapannya, Sumsel bisa segera keluar dari situasi pandemi," ungkap Hardi.
Bantuan pribadi sebesar Rp2 triliun bagi penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan ternyata hasil tabungan mendiang Akidi Tio selama sepuluh tahun. Uang itu baru diberikan anaknya sesuai wasiat mendiang.
Menantu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengungkapkan, uang tersebut merupakan hasil tabungan mertuanya sebelum meninggal dunia pada 2009. Sebagai pengusaha di sektor perkebunan sawit dan kontraktor, Akidi Tio rajin menyisihkan hartanya untuk ditabung dan kemudian diwasiatkan disumbangkan ke Sumsel jika mengalami kondisi sulit.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Bagaimana Saroh memulai usahanya saat pandemi? Mencoba putar otak, Saroh mulanya menyambangi para tetangganya untuk menawarkan dagangan. Agar terserap maksimal, Saroh juga menjual produknya lewat online hingga perlahan penjualannya meningkat.
"Uang itu bapak sendiri yang kumpulkan, ditabungnya sendiri, kami hanya diberi wasiat menyumbangkannya saja," ungkap Rudi di kediamannya di Palembang, Kamis (29/7).
Selain menabung secara khusus mencapai Rp2 triliun, Akidi Tio juga rutin memberikan sumbangan ke panti-panti jompo di Sumsel. Hal itu menjadi kebiasaan Akidi semasa hidup karena tak nyaman melihat orang kesusahan.
"Bapak selalu begitu dan juga menasihati kami agar rajin membantu orang. Dia tanpa pamrih kalau membantu," ujarnya.
Ketua RT tempat tinggal Rudi Sutadi, Fauzi mengaku hanya mengenal Rudi Sutadi, sementara Akidi Tio tidak kenal sama sekali. Hanya saja, Fauzi mengakui keluarga besar Rudi Sutadi dikenal dermawan dan terbuka di lingkungan kampungnya.
"Saya kaget juga rupanya (Akidi Tio) warga sini, saya kurang tahu dengan beliau, tapi menantunya pak Rudi Sutadi itu kenal, memang baik orangnya," kata dia.
Sebelumnya, bantuan diserahkan oleh dokter keluarga Akidi, Prof dr Hardi Darmawan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy di Mapolda Sumsel, Senin (26/7). Turut hadir Gubernur Sumsel Herman Deru.
Hardi menuturkan, dirinya dihubungi keluarga Akidi Tio yang bermaksud memberikan sumbangan kepada warga Sumsel. Dia yang sudah 48 tahun menjadi dokter keluarga, dipercaya menyerahkan bantuan itu.
"Keluarga besar almarhum Akidi Tio memberikan sumbangan sebesar Rp2 triliun. Harapannya, Sumsel bisa segera keluar dari situasi pandemi," ungkap Hardi.
Dia mengakui keluarga besar Akidi Tio dikenal sejak lama sebagai dermawan. Sebelum pandemi, keluarga itu rutin menyantuni sejumlah panti jompo di Sumsel.
"Selama pandemi, keluarga juga membantu warga yang isolasi mandiri, tapi tidak dipublis," kata dia.
Hardi menjelaskan, Akidi Tio merupakan pengusaha asal Langsa, Nangroe Aceh Darussalam dan pernah tinggal di Palembang beberapa tahun. Akidi mengenal Kapolda Sumsel saat bertugas di Aceh. Dia memiliki tujuh orang anak yang semuanya sukses sebagai pengusaha, enam di antaranya tinggal di Jakarta dan satu orang tinggal di Palembang.
"Almarhum Akidi semasa hidupnya selalu ajarkan anak dan cucunya untuk peduli, ini yang terus dijalankan keluarganya," ujarnya.
Kapolda Eko Indra Heri mengaku tak menyangka bakal menerima amanat untuk menerima bantuan sebanyak itu. Pihaknya segera membentuk tim untuk segera menyalurkan bantuan.
"Di dalam tim itu ada ahli yang mengerti apa kebutuhan warga Sumsel ini," kata dia.
Salah satu arah bantuan adalah ketersediaan oksigen, obat, insentif bagi tenaga medis, dan penyediaan tempat isolasi bagi masyarakat umum. Terpenting juga menambah laboratorium reaksi berantai polimerase (PCR) yang kini hanya ada 15 unit dan total berkapasitas 2 ribu sampel per hari.
"Nanti kita koordinasikan dengan tim ahli agar bisa direalisasikan," katanya.
Baca juga:
Keluarga Akidi Tio Minta Sumbangan Rp2 Triliun Tidak Dibesar-besarkan
5 Fakta Akidi Tio, Pengusaha yang Sumbang Rp2 Triliun untuk Penanganan Covid-19
Mengenal Atika, Wakil Bupati Perempuan Termuda di Indonesia Asal Mandailing Natal
Salut! Rawat Ibunda Lumpuh, Berkah Sabar-Berbakti Sang Anak Lolos Bintara Polri 2021
Ingat Atlet Lari yang 'Tak Sengaja' jadi TNI? Ini Potret Cantiknya yang Terbaru
Kenalkan Alya Lawindo, Gadis Minang Jadi Guru Ngaji Alquran di Amerika Serikat